Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 6 Mei, Harga Kerupuk Kaleng di Jakarta Naik jadi Rp2.000 per Buah

Kompas.com - 15/04/2022, 18:21 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kerupuk kaleng di Jakarta sepakat menaikkan harga kerupuk kaleng eceran di Jakarta dari Rp1.000 menjadi Rp2.000 per buah mulai tanggal 6 Mei 2022.

Naiknya harga kerupuk kaleng imbas dari kenaikan harga minyak goreng dan bahan baku kerupuk.

Juru Bicara Ikatan Pengusaha Kerupuk DKI Jakarta, Kemal Mahmud, mengatakan para pengusaha kerupuk kaleng terpaksa untuk menaikkan harga eceran kerupuk.

Kemal mengatakan, para pengusaha kerupuk kaleng terbebani dengan kenaikan-kenaikan harga minyak goreng dan bahan baku kerupuk.

“Pada hari ini kami alhamdulillah bisa berkumpul, Ikatan pengusaha kerupuk kaleng, di Pasar Minggu sehingga kita sepaham mendeklarasikan kenaikkan kerupuk tiga hari setelah Lebaran dengan harga Rp2.000 di warung-warung,” kata Kemal saat ditemui dalam Deklarasi Kenaikan Harga Eceran Kerupuk di kawasan Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat (15/4/2022) sore.

Kemal mengatakan, kenaikan minyak goreng dan bahan baku pembuatan kerupuk dirasakan sudah menjadikan biaya produksi naik 100 persen.

Adapun bahan produksi kerupuk yang dominan itu minyak goreng, dan tepung tapioka.

“Tapioka dan minyak saja yang memang porsinya lebih banyak, kenaikannya sudah 100 persen. Kalau enggak kita naikkan (harga kerupuk) mau bagaimana?,” tambah Kemal.

Adapun kenaikan harga eceran krupuk juga dipicu dari bumbu-bumbu tambahan seperti penyedap rasa, penyedap rasa, terasi, dan garam juga naik.

Oleh karena itu, Kemal menyebutkan pilihan untuk menaikkan harga eceran kerupuk dilakukan untuk melanjutkan kelangsungan usaha pengusaha kerupuk kaleng.

“Kita paham dengan kesulitan ini tapi pahami juga dengan keadaan seperti ini kami tak bisa hidup kalau tak naikkan harga. Kita mau nombol berapa lagi?,” ujar Kemal.

Seperti diketahui, pemerintah merombak total kebijakan terkait minyak goreng sawit curah, dari semula berbasis perdagangan menjadi kebijakan berbasis industri.

Perombakan dilakukan karena kebijakan minyak goreng sawit curah berbasis perdagangan dinilai tidak efektif menjaga pasokan dan harga bagi masyarakat, pelaku usaha mikro, dan usaha kecil.

Di DKI Jakarta misalnya, minyak goreng curah mengalami kenaikan 3,6 persen dalam sepekan, dari Rp 16.300 per liter menjadi Rp 16.900 per liter.

Kenaikan harga juga terjadi pada minyak goreng kemasan sedernaha dari Rp 14.800 per liter menjadi Rp 19.000 per liter, atau naik 28,3 persen.

Untuk kemasan premium di DKI Jakarta dalam sepekan melejit 20,5 persen dari Rp 18.500 per liter menjadi Rp 22.300 per liter.

Ikatan Pengusaha Kerupuk DKI Jakarta merupakan organisasi perkumpulan pengusaha kerupuk di Jakarta. Ada sekitar 47 pengusaha kerupuk yang bergabung di Ikatan Pengusaha Kerupuk DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com