Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Rantai Pasok UMKM, Kemenparekraf Kolaborasi Bersama Jaringan Pengelola Hotel

Kompas.com - 04/06/2022, 11:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi dengan sejumlah jaringan hotel di Indonesia untuk memperkuat rantai pasok produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di industri perhotelan.

Sejumlah rencana kolaborasi disepakati seperti pemenuhan kebutuhan hotel oleh UMKM, menyediakan pojok UMKM, pemasaran produk UMKM dalam saluran TV hotel dan juga menyediakan QR code paket city tour untuk pemberdayaan masyarakat sekitar.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Henky Manurung, menjelaskan UMKM adalah tulang punggung perekonomian di Indonesia.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi. Bahkan ketika pandemi Covid menyerang, UMKM adalah sektor yang mampu bertahan dan bangkit”, kata Henky Manurung dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Henky juga menjelaskan, akan terjadi pergeseran rantai pasok dalam industri hotel.

"Akan ada pergeseran dalam pemenuhan kebutuhan hotel, kebutuhan hotel yang awalnya dipenuhi oleh perusahaan atau agen, nantinya akan dipenuhi langsung oleh para pelaku UMKM," tutur Hengki.

Baca juga: Apa Itu UMKM? Ini Pengertian dan Kriteria UMKM Menurut Undang-Undang

Director of Sales Marketing and Business Development Sahid Internasional Hotel, Vivi Herlambang, mendukung inisiasi kolaborasi antara UMKM dengan hotel.

“Kami sepenuhnya mendukung inisiasi kerjasama antara UMKM dengan hotel, yang terpenting adalah UMKM dapat memberikan kualitas produk yang sesuai dengan standar hotel dan harga yang tidak memberatkan operasional hotel", ujar Vivi.

Dalam pertemuan ini juga hadir Agung Saputra, CEO Startup Surplus, untuk memperkenalkan aplikasi Surplus yang bertujuan untuk meminimalisir limbah makanan.

"Hotel dapat menjual makanan overstock melalui aplikasi Surplus, sehingga makanan yang berpotensi menjadi limbah justru masih bisa dimanfaatkan secara ekonomis," ujar Agung.

Selain itu juga hadir secara online, Hartati, pemilik Purunea, memperkenalkan sedotan alami ramah lingkungan yang terbuat dari rumput purun.

Tati menjelaskan, sedotan Purunea aman untuk digunakan karena tidak mengandung bahan kimia.

"Sedotan purun ini tidak mengandung bahan kimia yang berbahya untuk tubuh. Selain itu sedotan purun ini juga telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI," kata Tati.

Direktur Manajemen Industri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Anggara Hayun Anujuprana, menyampaikan harapannya kepada semua pihak, khususnya pengelola hotel, untuk bersama-sama menyukseskan program kolaborasi antara UMKM dan industri perhotelan.

"Mohon kesediaan Bapak dan Ibu pengelola hotel untuk bersama-sama menyukseskan program kolaborasi ini, agar dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi hotel, UMKM, dan Indonesia," tutur Anggara.

Baca juga: Pemerintah Ingin Sertifikasi Halal untuk UMKM Dipercepat

Setelah pertemuan ini, dalam waktu dekat diharapkan dapat dilakukan penandatanganan komitmen bersama program kolaborasi antara Kemenparekraf dengan manajemen chain hotel, Surplus Indonesia, Purun dan pihak terkait lainnya.

Dalam pertemuan ini, hadir perwakilan dari sejumlah manajemen chain hotel ternama di Indonesia seperti Archipelago International, Intercontinental Hotel Group, Swiss-Belhotel, Tauzia Management, dan Sahid Group.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau