Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Batik di Kabupaten Malang Masih Berusaha Bangkit

Kompas.com - 09/08/2022, 08:51 WIB
Imron Hakiki,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Batik tulis menjadi salah satu bisnis UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Sebagaimana yang terjadi di Kabupaten Malang Jawa Timur, rata-rata perajin di tempat ini mengalami penurunan penjualan hingga 50 persen selama pandemi Covid-19.

Ketua paguyuban Batik Tulis Hasta Padma, Soepriyanto menduga penurunan itu karena batik bukan merupakan kebutuhan pokok masyarakat.

"Sehingga wajar saja jika menurun," ungkap Soepriyanto melalui sambungan telepon, Senin (8/8/2022).

Baca juga: Teten Masduki: Adaptasi dalam Transformasi Digital Jadi Kunci Resiliensi UMKM

Bahkan, dari sekitar 110 orang pengrajin batik yang tergabung dalam Hasta Padma, beberapa di antaranya beralih profesi sebagai ke pekerjaan lain.

"Kebanyakan banting setir sebagai pengecer makanan. Sebab komoditas itu yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat di tengah pandemi," tuturnya.

"Namun yang beralih profesi hanya sekitar 10 persen saja. Selebihnya masih tetap konsisten sebagai pengrajin batik," imbuhnya.

Perajin batik asal Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang itu pun mengaku tidak mampu berbuat banyak untuk menggenjot penjualan batik anggotanya. Sebab, kegiatan pameran sebagai salah satu inovasi yang biasanya bisa menggenjot penjualan pun tidak bisa di lakukan selama pandemi Covid-19.

"Jalan satu-satunya ya jualan secara online, meskipun tidak terlalu menggenjot secara signifikan, tapi ya lumayan," katanya.

Hingga saat ini, seiring melandainya pandemi Covid-19, penjualan hasil kerajinan batik tulis belum pulih secara maksimal.

"Kondisinya masih tetap. Namun, kami tetap harus berkarya. Sebab terlepas menurun atau tidak, kerajinan batik tetap menjadi passion kami," pungkasnya.

Baca juga: Danau Toba Rally Dorong UMKM Kawasan Danau Toba Bergeliat

Sementara itu, salah satu pengrajin batik asal Pakisaji, Astutik Ningtias (53) mengaku tidak terlalu berdampak akibat adanya pendemi Covid-19.

"Alhamdulillah, setiap bulan selalu ada orang yang membeli hasil kerajinan saya," ujarnya saat ditemui, Senin.

Sebab, menurutnya ia telah mempunyai pelanggan tetap perseorangan yang selalu membeli hasil karyanya setiap bulan.

"Pelanggan inilah yang kemudian ketok tular ke orang lain dan membeli kepada saya," tuturnya.

Namun rata-rata mereka membeli batik saya yang kualitas premium, dengan bahan dan konsep tertentu.

"Untuk yang kualitas premium ini harganya berkisar Rp 600 hingga 1,5 juta per item," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Program
Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Training
5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

Training
Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Jagoan Lokal
3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

Training
3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

Training
Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Training
Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Training
Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Program
Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Jagoan Lokal
Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Jagoan Lokal
3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

Training
Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Training
Pertamina Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

Pertamina Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

Program
Dinamisnya Industri Perkakas Logam yang Menghidupi Banyak Warga di Citeureup

Dinamisnya Industri Perkakas Logam yang Menghidupi Banyak Warga di Citeureup

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com