Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jago Coffee, Kopi Starling Pakai Sepeda Listrik dan Bebas Ongkir

Kompas.com - 16/11/2022, 19:00 WIB
Gabriela Angelica,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Inovasi harus selalu dibawa dalam merintis sebuah usaha, termasuk bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Salah satu usaha yang bisa menjadi inspirasi adalah Jago Coffee yang membawa ide konsep baru dalam menjajakan minuman kopi.

Marketing Communicator Jago Coffee, Nusa menyampaikan, usaha kedai kopi keliling ini hadir dan berkembang di tengah masa pandemi.

"Dirintis itu dari sebelum pandemi sih sebetulnya, tapi tiba-tiba pandemi, jadi kita nahan dulu. Jualannya masih seadanya sistemnya juga belum benar-benar rapi karena pandemi itu," tutur Nusa saat ditemui di acara Jakarta Coffee Week 2022, Pondok Indah Mall 3, Sabtu (12/11/2022).

Baca juga: Merintis Kedai Kopi dengan Modal Kecil, Tak Wajib Punya Mesin Kopi

Awal berdiri sejak 2020, Jago Coffee hadir di saat masa pandemi dengan membawa konsep baru penjaja minuman keliling atau mobile dengan produk utama kopi.

Hal tersebut merupakan inovasi yang ingin dibawa oleh Jago Coffee untuk menghadirkan 'Starbucks Keliling' (Starling) yang banyak dijumpai di tengah masyarakat, tapi dengan versi yang sudah naik kelas.

"Jadi kita itu muncul dengan ide awalnya untuk coba membuat Starling. Ya, modernisasi Starling-lah," ujar Nusa.

Awal berdiri sejak 2020, Jago Coffee hadir di saat masa pandemi dengan membawa konsep baru penjaja minuman keliling atau mobile dengan produk utama kopi.KOMPAS.com/GABRIELA ANGELICA Awal berdiri sejak 2020, Jago Coffee hadir di saat masa pandemi dengan membawa konsep baru penjaja minuman keliling atau mobile dengan produk utama kopi.

Nusa mengungkapkan, baru di 2022 inilah Jago Coffee mulai melakukan rebranding lewat perubahan konsep dan desain sepeda gerobak listrik mereka serta peluncuran aplikasi khusus Jago Coffee.

Menurut Nusa, kelebihan yang ingin dibawa Jago Coffee adalah fleksibilitas layanan dan biaya kedai kopi mereka.

"Kita tidak ada ongkos kirim kan. Beda kalau pesan kopi susu misalnya lewat ojek online, mereka punya ongkir. Nah, Jago Coffee tidak ada ongkir karena kita pakai sepeda listrik," ungkap Nusa.

Baca juga: Kozi Coffee, Manfaatkan Pasar Pecinta Kopi dengan Bermodalkan Passion

Untuk setiap barista yang dipekerjakan untuk membawa keliling kedai Jago Coffee, mereka akan disebut sebagai 'Jagoan'.

Setiap Jagoan ini akan berkeliling menjajakan produk minuman mereka, tentunya dengan skill atau kemampuan layanan yang tak sembarangan.

Awal berdiri sejak 2020, Jago Coffee hadir di saat masa pandemi dengan membawa konsep baru penjaja minuman keliling atau mobile dengan produk utama kopi.Dok. Jago Coffee Awal berdiri sejak 2020, Jago Coffee hadir di saat masa pandemi dengan membawa konsep baru penjaja minuman keliling atau mobile dengan produk utama kopi.

Mereka sudah melalui proses pelatihan yang panjang dan dibekali pengetahuan kopi yang cukup untuk bisa mulai bekerja. Bahkan ada beberapa Jagoan yang memang merupakan mantan barista sebelumnya.

"Kita training dulu di awal. Cukup detail untuk trainingnya. Kita ada interview, kemudian training mengendalikan sepeda listriknya, training membuat kopinya, termasuk bagaimana caranya untuk berkomunikasi dengan customer," jelas Nusa.

Baca juga: Enggak Cuma Kekinian, Ini yang Harus Diperhatikan Jika Ingin Buka Warung Kopi

Saat ini, Jago Coffee baru berpusat di tiga daerah hyperlocal saja, yaitu sekitar Pondok Indah, Cipete, dan Kuningan, Jakarta Selatan. Setiap Jagoan akan hadir membawa ragam menu minuman, mulai dari produk kopi hingga non-kopi.

Jika Kamu memesan Jago Coffee dengan aplikasinya, mereka dapat mengantar pesanan langsung dengan membawa kedai kopi kelilingnya ke lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Program
Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Training
5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

Training
Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Jagoan Lokal
3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

Training
3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

Training
Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Training
Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Training
Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Program
Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Jagoan Lokal
Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Jagoan Lokal
3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

Training
Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Training
Pertamina Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

Pertamina Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

Program
Dinamisnya Industri Perkakas Logam yang Menghidupi Banyak Warga di Citeureup

Dinamisnya Industri Perkakas Logam yang Menghidupi Banyak Warga di Citeureup

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com