Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Agus, Penyintas Kusta yang Bangkit Berbisnis hingga Beromzet Rp50 Juta

Kompas.com - 02/02/2023, 19:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

 

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pernah mengalami penyakit kusta tak membuat Aguswala (57) menyerah. Status Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) malah membuat Agus semangat dalam berusaha.

Dengan bermodal kegigihan dan semangat, Agus kini menjadi penyintas penyakit kusta yang mempunyai usaha warung kelontong dengan omzet Rp50 juta per bulan. Bahkan sebelum pandemi Covid-19, omzet warung milik Agus pernah mencapai Rp100 juta perbulannya.

"Kalau sebelum pandemi Covid-19 sampai Rp100 juta, kalau sekarang sepi toh jadi menurun," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/2/2023).

Toko kelontong milik Agus terletak di Jalan Dangko nomor 20 Desa Balang Baru, Talamete, Kota Makasar ini pun sudah mempunyai Nomor Induk Berusaha (NIB). Toko kelontong Agus merupakan salah satu toko kelontong terbesar di desa tersebut.

"Dulu saya ada warung kopi juga, sekarang kelontong untuk jual pulsa, kuota, indomie dan sembako lainnya," kata Agus.

Usaha milik Agus dibangun sudah sejak 20 tahun yang lalu, dengan modal yang kecil dan modal keberanian serta semangat. Saat ini usahanya sudah berkembang pesat. Usaha yang ia rintis puluhan tahun ini berhasil untuk membiayai kedua anaknya untuk berkuliah di salah satu kampus ternama di Makassar.

"Yang kecil sekarang sudah semester lima, kalau yang besar sudah bekerja," kata Agus.

 

Dengan bermodal kegigihan dan semangat, Agus kini menjadi penyintas penyakit kusta yang mempunyai usaha warung kelontong dengan omzet Rp50 juta per bulan.Dok. Pribadi Dengan bermodal kegigihan dan semangat, Agus kini menjadi penyintas penyakit kusta yang mempunyai usaha warung kelontong dengan omzet Rp50 juta per bulan.

Agus menyebutkan, usahanya kini ia kelola bersama sang istri. Di tengah kesibukannya, Agus juga aktif di Perhimpunan Mandiri Kusta (Permata).

Agus menceritakan, ia terkena penyakit kusta sejak ia berusia sekitar 15 tahun. Saat itu ia masih duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP).

Agus terkena kusta kering selama beberapa tahun dan sempat mengalami disabilitas fisik akibat penanganan yang terlambat. Setelah menjalani pengobatan selama setahun akhirnya ia sembuh dan bisa beraktivitas kembali.

"Saya terkena kusta kelas tiga smp umur 15, sekitar tahun 1986. Saya minum obat setahun lebih. Tapi sebelumnya terlambat sehingga mengalami kecacatan," kata Agus.

Ia berharap, kesuksesan dirinya dalam berusaha dapat dijadikan contoh bagi OYPMK lainnya agar terus semangat dan bangkit dalam berusaha. Ia juga meminta kepada pemerintah agar memberikan hak-hak OYPMK dalam setiap lini bermasyarakat.

"Kami tidak pernah minta dikasihani tapi terima kami apa adanya," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com