MALUKU, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku akan mengembangkan komoditas kelapa untuk memberdayakan perekonomian di provinsi tersebut.
"Berdasarkan penelitian pada 2021, di Maluku kelapa merupakan komoditas perkebunan nomor satu diantara sembilan komoditas lainnya," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Rawindra Ardiansah di Ambon, Jumat seperti dilansir dari Antara
Rawindra menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian Komoditas Produk Jenis Usaha (KPJU) yang telah dilakukan, kelapa memiliki banyak potensi yang dapat dioptimalkan lebih lanjut untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Maluku.
“Kami berharap ini bisa memberikan pandangan terhadap kondisi perekonomian Provinsi Maluku serta dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah dalam perumusan kebijakan terkait perkembangan Perekonomian Provinsi Maluku ke depan," kata Rawindra.
Baca juga: Cerita Febri Yunarta, Pengrajin Lukisan Sabut Kelapa Asal Medan
Tanaman kelapa sendiri secara tradisional maupun modern banyak digunakan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Maluku. Mulai dari buah kelapa, pengolahan menjadi kopra, hingga inovasi lainnya.
Apalagi berdasarkan data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS), luas areal tanaman perkebunan kelapa di Maluku juga menjadi yang terbesar diantara komoditas lainnya, yakni 115,16 juta hektare pada 2020.
Namun, meski produksinya menurun, luas areal tanaman kelapa di Maluku justru meningkat 0,64 persen dibandingkan pada 2019 yang sebesar 114,42 juta hektare.
Berdasarkan wilayah, produksi kelapa terbanyak berada di Kabupaten Maluku Tenggara, yakni 20,9 juta ton pada 2020.
Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Maluku Tengah berada di posisi selanjutnya dengan produksi kelapa masing-masing sebesar 19,51 juta ton dan 18,77 juta ton.
Baca juga: Unik, Pria asal Desa Wadas ini Olah Buah Kelapa jadi Keripik
Oleh karena itu, Ardiansah menyampaikan Bank Indonesia selalu siap dan terbuka untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan Provinsi Maluku dalam upaya mendorong perekonomian Maluku yang lebih kuat ke depannya.
Sementara itu Sekretaris daerah (Sekda) Maluku, Sadali Ie menyatakan pihaknya mendukung program Bank Indonesia tersebut sebagai wujud mendorong gerakan perekonomian melalui pemberdayaan UMKM.
“Semoga apa yang dilakukan ini bisa mendorong sektor lain untuk bergerak bersama dalam menunjang ekonomi di daerah ini, kami berharap Bank Indonesia, dapat memainkan peran bagi pengembangan usaha kecil dan mikro di Provinsi Maluku tidak sebatas pada pengembangan kelapa tetapi juga pada beberapa komoditas unggulan di Maluku," kata Sadali.
Selain kelapa, sembilan komoditas lainnya yang menjadi unggulan di Provinsi Maluku ada pada perdagangan hasil laut, ikan tuna, ikan cakalang, rumput laut, warung nasi campur, ikan asin, cengkeh, dan kayu besi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.