Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Kompas.com - 15/03/2025, 17:29 WIB
Labib Zamani,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Jatuh bangun merintis bisnis sejak kuliah, Aditya Bayu Pamungkas (35) hingga sukses menembus pasar mancanegara.

Brand batik Prabuseno miliknya terjual sampai ke Singapura dan Malaysia melalui penjualan online. Ini bukan bisnis pertama yang digeluti oleh Bayu, panggilan akrab Aditya Bayu Pamungkas.

Bayu pernah memiliki bisnis kuliner ayam goreng. Bahkan sudah memiliki lima booth di Solo.

Baca juga: Tantangan dan Strategi Berbisnis Inklusif ala Founder Batik Organik

Bayu kemudian berambisi mendirikan restoran yang lebih mentereng untuk mengembangkan bisnis kulinernya. Justru, ambisinya membuat bisnis gulung tikar. Beban operasional yang tinggi dan persaingan usaha yang sangat sengit.

Bayu memilih tidak lagi melanjutkan bisnis kuliner. Ia banting setir menjadi reseller pakaian jadi di Beteng Trade Center (BTC) Solo.

Dia membeli batik dari supplier untuk dijual kembali di Shopee. Bayu juga sempat memiliki toko sendiri di BTC Solo. Namun, keterbatasan modal membuat tokonya di pusat kota Solo harus tutup.

"Awalnya sebagai reseller pakaian. Fokus ke online. Saat jualan baju di BTC sempat punya toko. Karena kurang modal tutup," kata Bayu mengawali kisahnya, Rabu (12/3/2025).

2019 Jadi Tahun Kebangkitan

Tahun 2019 menjadi kebangkitan Bayu menjalankan bisnis batik. Banyak perajin batik kesulitan menjual barangnya karena pandemi.

Ia mendapat tawaran dari para perajin batik untuk menjualkan produk mereka. Bayu memanfaatkan kesempatan itu untuk membangun bisnisnya.

"Jadi pas pandemi itu perajin-perajin (batik) malah minta bantuan. Perajin-perajin kan offline ya. Sehingga sangat terdampak malah mereka minta dijualkan dulu. Jadi modalnya dari situ," ujar dia.

Bayu mulanya hanya menjual pakaian jadi. Sasarannya anak muda usia di bawah 30 tahun. Bayu memilih batik printing dengan warna sederhana.

Bisnis batik melalui online terus meningkat. Bayu kemudian berpikir memiliki brand sendiri. Akhirnya tercetus nama Prabuseno untuk batik yang dia jual.

"Nama Prabuseno diambil dari Sansekerta. Kita launching 1 Juni 2020 di Instagram, Shopee. Alhamdulillah langsung naik penjualan," imbuhnya.

Baca juga: Shopee Resmikan Kampus UMKM di Makassar

Saking banyaknya permintaan, packing pesanan dilakukan di rumah hingga malam hari. Tak ingin mengganggu keluarga, Bayu memutuskan menyewa kios di Solo Baru, Sukoharjo.

"2021 kita di rumah packing sampai malam. Kita memutuskan mencari ruko sebagai tempat untuk gudang/packing di HTC Solo Baru," kata Bayu.

Halaman:

Terkini Lainnya

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau