JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia Eximbank Institute merilis buku kajian berjudul *“Jawa Tengah Berani Mendunia, yang berisi strategi komprehensif untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai salah satu kekuatan ekspor nasional di pasar global.
Buku ini lahir dari kolaborasi lintas lembaga, melibatkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Indonesia Eximbank, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Tengah–DIY, serta Bank Jateng.
Kajian tersebut menyoroti potret ekonomi dan potensi ekspor Jawa Tengah, analisis sektor unggulan seperti tekstil, furnitur, makanan-minuman, alas kaki, hingga produk perikanan.
Baca juga: Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Tak hanya itu, buku ini juga menawarkan strategi pembiayaan, pemberdayaan UMKM, hingga penguatan ekosistem ekspor.
Plt. Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Sukatmo Padmosukarso, menyebut peluncuran buku ini sebagai ajakan bersama untuk memperkuat daya saing produk Jawa Tengah di kancah global.
“Kami mengundang seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, perbankan, asosiasi, komunitas, hingga UMKM, untuk berkolaborasi dalam peningkatan literasi ekspor, business matching, sertifikasi, pembiayaan, dan branding produk Jawa Tengah,” ujarnya dalam keterangan resmi pekan lalu.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan ekonomi Jawa Tengah tumbuh 5,28 persen pada triwulan II-2025, dengan realisasi investasi semester I mencapai Rp45,58 triliun, tertinggi di Pulau Jawa.
"Saya berharap buku ini tidak sekadar dibaca, tetapi juga diimplementasikan sebagai panduan nyata untuk mengoptimalkan potensi ekspor Jawa Tengah,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwi Atmoko, menambahkan, buku ini tidak hanya menjadi dokumen kebijakan, tetapi juga inspirasi bagi pelaku usaha lokal agar berani menembus pasar internasional.
Data dalam buku menunjukkan ekspor Jawa Tengah tumbuh 8,25 persen (year on year) sepanjang Januari–Juni 2025, melampaui pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,7 persen. Negara tujuan utama ekspor meliputi Amerika Serikat, Belanda, Australia, China, dan Korea Selatan.
Baca juga: Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi
Namun, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Ekspor Jawa Tengah masih didominasi sektor tekstil, produk kayu, alas kaki, dan furnitur yang hanya menyumbang sekitar 14 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) industri pengolahan.
Padahal, industri makanan dan minuman menjadi penyumbang terbesar dengan 45,5 persen terhadap PDRB, tetapi belum optimal sebagai penggerak ekspor.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini