Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 07/05/2025, 19:16 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Indonesia dan Ant International kembali menggelar program pemberdayaan perempuan melalui SisBerdaya dan DisBerdaya.

Program tersebut merupakan inisiatif yang dirancang untuk memberdayakan pengusaha perempuan di kategori mikro dan ultra mikro melalui pelatihan, pendampingan, hingga pendanaan UMKM.

Direktur Komunikasi Dana, Olavina Harahap, mengatakan program ini bermula karena terbatasnya pengusaha perempuan serta penyandang disabilitas mengakses pembiayaan.

"Data statistik terbaru, hanya 27 persen UMKM perempuan yang mendapatkan akses ke pembiayaan. Padahal ada 65 persen yang dikelola oleh perempuan," ujar Olavina dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025).

Baca juga: YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Data lain menunjukkan, hanya 22 persen penyandang disabilitas yang bisa mengakses layanan keuangan.

"Makanya tahun 2023 kemarin kami sudah bekerja sama dengan Ant International menyelenggarakan Sisberdaya. Di 2024 kami perluas lagi dengan adanya Disberdaya atau disabilitas berdaya," imbuh dia.

Olavina menyebut, tema tahun ini ialah Memajukan Bisnis dengan Teknologi. Pihaknya memberikan pelatihan teknik pemasaran digital, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), dan pendanaan mencapai Rp 750 juta.

"Kami pengin teman-teman UMKM dan penyandang disabilitas juga bisa memanfaatkan teknologi dan AI," jelas Olavina.

"Makanya kami merangkum sebuah kurikulum yang cukup komprehensif mencakup berbagai macam penggunaan teknologi. Mulai dari yang pemanfaatan AI yang khusus untuk kebutuhan UMKM," lanjut dia.

Baca juga: Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Sementara itu, Senior Director, Government Affairs and Strategic Development for Indonesia and Philippines Ant International, Wilson Siahaan, menuturkan pihaknya menargetkan lebih dari 5.000 UMKM perempuan bergabung dalam DisBerdaya dan SisBerdaya.

"Kami optimistis SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 dapat menjadi katalisator untuk mempercepat pertumbuhan UMKM perempuan, termasuk perempuan penyandang disabilitas, dan memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian lokal,” ungkap Wilson.

Adapun SisBerdaya menyasar dua kategori, yakni mikro untuk usaha dengan pendapatan Rp 10-Rp 30 juta per bulan dan usaha dengan nol sampai tiga karyawan.

Kategori kedua, ultra mikro untuk usaha dengan pendapatan Rp 1 juta-Rp 10 juta dan empat sampai 10 karyawan. Sementara itu, DisBerdaya ditujukan khusus untuk perempuan penyandang disabilitas pemilik usaha.

Baca juga: Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Tahun ini, peserta DisBerdaya akan disaring melalui beberapa organisasi dan pihak regulator yang berfokus pada pemberdayaan disabilitas, seperti Ego Amote, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (atau INKLUSI), Menembus Batas, serta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Garut.

Pendaftaran dibuka mulai 7-29 Mei 2025. Setelah mendaftar, peserta akan diseleksi dan 180 peserta teratas bakal mengikuti program pendampingan maupun pelatihan secara daring sebelum mengirimkan proposal bisnis.

Sebanyak 30 peserta dengan proposal terbaik nantinya didampingi intensif secara luring di Jakarta. Para finalis akan menampilkan karya dan potensi bisnisnya untuk dinilai pada Grand Final di Agustus 2025.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau