Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Kompas.com - 17/02/2025, 17:41 WIB
Markus Makur,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Astra turut serta mendorong perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui pemberdayaan UMKM yang bergerak di sektor kopi dan kakao, terutama di Kabupaten Manggarai Timur.

UMKM kopi binaan Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra berlokasi di Desa Rendenao, Kecamatan Lambaleda Timur, sedangkan UMKM kakao berlokasi di Kampung Watunggong, Kelurahan Tanarata, Kecamatan Kota Komba.

Kopi dan kako merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Manggarai Timur serta dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga dan masyarakat setempat.

Baca juga: Wahana Interfood Resmi Membuka Pabrik Baru Pengolah Biji Kakao Baru di Sumedang

“Astra melalui YDBA berada di tengah masyarakat Manggarai Timur, NTT melalui pengembangan potensi ekonomi yang mendidik, melatih, mendampingi dan merawat serta melakukan pemupukan tanaman kopi dan Kakao agar petani memiliki tanaman yang berkualitas ekspor," jelas Sekretaris Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Ema Poedjiwati Prasetio, pekan lalu.

Untuk YDBA melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung semangat para petani dan progres pendampingan melalui Tim Lembaga Pengembangan Bisnis UMKM.

Selain itu, YDBA juga mendengarkan cerita-cerita UMKM Petani Kopi dan Kakao. YDBA siap mendukung dan mendampingi petani Kopi dan Kakao menuju kemandirian.

Ema menjelaskan, Astra sudah melakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui potensi unggulan di Desa Rendenao yakni kopi arabika dan robusta.

“Program UMKM Kopi di Desa Rendenao binaan Astra melalui YDBA sudah berjalan 1,4 tahun. Sama juga dengan UMKM Kakao di Kelurahan Tanarata. Hasilnya cukup bagus dalam pengembangan seperti yang dijelaskan pengurus UMKM Kopi dan Kakao. Walaupun cuaca hujan di Manggarai Timur, kami tetap berkunjung untuk melihat langsung progres dan semangat para UMKM Kopi dan Kakao,” jelasnya.

Sementara itu Ketua UMKM Kopi Rendenao, Ferdinandus Gusti Bagung sekaligus Kepala Desa Rendenao memaparkan bahwa orang Colol memiliki filosofi kopi adalah tumpuan hidup.

Semua pendapatan keluarga bersumber dari perkebunan kopi. Bertahun-tahun petani Kopi di Desa Rendenao, dan kawasan Colol pada umumnya menjual kopi dengan harga ditentukan para tengkulak.

Baca juga: Apa Bedanya Kakao, Kokoa, dan Cokelat?

 

Selain pengolahan lahan perkebunan kopi masih tradisional. Kopi tumbuh sendiri, dan tidak diberikan pupuk.

“Kami berterima kasih kepada YDBA yang mengubah mental petani dari tradisional ke pengelolaan berkualitas standar eksport. Sebab, tim YDBA berada ditengah petani dengan melatih cara menanam, merawat perkebunan, memupuk pohon kopi, mengolah pasca panen dengan membuatnya dalam bentuk kemasan serta kadar airnya sedikit sesuai standar pasar dan pasar eksport,” jelasnya.

Ketua Kelompok UMKM Kakao Kelurahan Tanarata, Marsun menjelaskan bertahun-tahun petani Kakao hanya mengetahui tanam dan memetik buahnya. Bahkan rehabilitasi pohon kakao tidak pernah dilaksanakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi 'Branding' bagi UMKM di Temanggung

Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi "Branding" bagi UMKM di Temanggung

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau