Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Kompas.com - 22/03/2025, 17:14 WIB
Imron Hakiki,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kedua tangan Raka menari lincah membungkus satu per satu tumpukan kotak kardus yang berada di depannya, di gudang Sarang Maduku, Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Senin (17/3/2025) siang.

Sebelum benar-benar membungkus, tidak lupa ia menyempatkan membuka setiap kotak kardus, memastikan varian produk yang ada di dalamnya sudah sesuai dengan pesanan pembeli yang tertera dalam stiker pengiriman. Hal itu dilakukan untuk memastikan barang sudah sesuai dengan pesanan pembeli.

Raka tidak sendirian, di samping kanan-kirinya belasan pegawai juga tidak kalah lihai menyelipkan satu per satu kotak kardus ke dalam bungkus plastik hitam.

Baca juga: Berapa Jauh Lebah Terbang Mencari Madu?

Mereka saling berjibaku agar susunan kotak kardus berisi madu di depannya segera terbungkus semua dan siap untuk dikirim ke pembelinya di berbagai daerah Indonesia.

Hari itu, mereka harus membungkus sekitar 5000 paket produk Sarang Maduku yang terjual melalui e-commerce.

Pesanan sebanyak itu tidak sekonyong-konyong datang begitu saja. Pemilik dan pendiri usaha Sarang Maduku, Andoni Pridatama harus melalui proses panjang dan terjal hingga Sarang Maduku sebesar sekarang.

Mulai merintis usaha di tahun 2019, Andoni Pridatama pernah ditipu hingga mengalami kerugian Rp 30 juta, ketika ia mencoba berinvestasi beberapa kotak lebah ke salah satu peternak di Pasuruan. Penanaman modal Rp 30 juta yang dijanjikan akan kembali dalam waktu 3 bulan, raib begitu saja.

Padahal, uang itu adalah satu-satunya yang tersisa dari pesangon tempatnya bekerja di salah satu bank, setelah ia mengambil keputusan untuk keluar, meskipun saat itu gajinya sudah mencapai Rp 40 juta per bulan. Hal itu dilakukan tidak lain demi mewujudkan cita-citanya untuk mengembangkan bisnis madu.

Pengalaman pahit itu tidak membuat Doni –sapaan akrabnya- patah semangat. Ia terus bertekad untuk terjun di bisnis penjualan madu. Karena hanya itu pilihan bisnis satu-satunya yang sudah ia pelajari dan tekuni.

Setahun berselang, tahun 2020 ia kembali mencoba berkulakan madu dengan modal awal Rp 500.000. Ia mengemas ulang madu tersebut, menempeli merek, lalu dijajakan di platform e-commerce Shopee.

Gayung bersambut, lambat laun penjualannya di platform Shopee mendapat respon positif dari para pembeli. Modal Rp 500 ribu itupun terus ia putar untuk menambah persediaan stok madu.

Sampai akhirnya transaksi penjualannya mulai meroket, ketika Maret-April 2020 pandemi Covid-19 semakin marak, di mana saat itu banyak orang membutuhkan suplemen untuk menjaga kondisi tubuhnya tetap sehat di tengah pagebluk.

Baca juga: Kisah Natalia Gunawan, Perempuan Berdaya yang Sukses Kembangkan Bisnis Sahiku Shoes Bersama Shopee

“Akhirnya saya bekerjasama dengan beberapa peternak untuk menyuplai kebutuhan stok madu kami,” ungkapnya saat ditemui, Kamis (20/3/2025).

Andalkan Pemasaran Digital

Dalam menjajakan produk madunya, sejak awal ia bergantung pada pemasaran digital melalui platform e-commerce, karena ia sudah melihat tanda-tanda, bahwa kebiasaan berbelanja masyarakat bergeser ke pasar daring.

Ia pun terus menginovasi konten pemasarannya untuk menarik minat pelanggan. Foto produk ia buat semenarik mungkin, dengan deskripsi yang persuasif.

“Konten menarik dibuat karena saya sadar, bahwa madu sebenarnya bukan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Oleh karena itu saya berusaha bagaimana caranya masyarakat butuh dengan produk saya. Satu-satunya cara ya dengan konten yang menarik,” terangnya.

Untuk mempercepat eksposur toko dan produknya ke calon pembeli, Doni aktif mengikuti semua program yang disediakan shopee, mulai dari kampanye setiap tanggal kembar, iklan, Shopee Video, hingga live streaming.

Terbukti, melalui iklan Shopee, bapak dari dua anak itu menyebut penjualannya produknya meningkat hingga 50 persen dibanding tidak beriklan. Sementara dalam melakukan live streaming di Shopee, Sarang Maduku mampu live streaming selama 18 jam per hari.

Melalui live streaming itu, Doni menyiapkan host ahli gizi atau nutrisionis, untuk menjelaskan seputar kandungan madu produksi Sarang Maduku. Sebab, Doni menyadari keraguan yang acapkali muncul di benak masyarakat adalah tentang keaslian produk madu.

“Program live streaming ini, menjadi sarana kita untuk berinteraksi secara langsung dengan konsumen untuk menjelaskan produk-produk kami secara detail,” tuturnya.

Staf Sarang Maduku saat melakukan live streaming Shopee. KOMPAS.com/ Imron Hakiki Staf Sarang Maduku saat melakukan live streaming Shopee.

Halaman:

Terkini Lainnya

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau