JAKARTA, KOMPAS.com – Saat ini sudah banyak pelaku UMKM Indonesia yang menjual produknya hingga ke mancanegara.
Hal ini tentunya menjadi kesempatan yang bagus bagi para pelaku UMKM sendiri, juga bagi perekonomian nasional.
Sayangnya, kerap kali para pelaku UMKM merasa terlalu senang ketika mendapatkan pemesanan dari buyer luar negeri, sehingga kurang memerhatikan risiko-risiko yang mungkin terjadi saat melakukan ekspor, salah satunya adalah penipuan oleh buyer.
Baca juga: Penting sebagai Identitas Usaha, Pemkab Biak Numfor Dorong Pelaku UMKM Daftarkan Merek Dagang
Misalnya ketika eksportir sudah melakukan pengiriman barang, tetapi kemudian si buyer tidak mau membayar dengan berbagai alasan, maka hal ini tentu akan menjadi masalah.
Head of Guarantee and Insurance Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Salomi Adriana menyampaikan beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai antisipasi mencegah penipuan oleh buyer luar negeri.
Salomi menekankan, harus ada kontrak yang jelas di awal transaksi, termasuk aturan tata cara pembayarannya.
Kondisi yang ideal untuk perdagangan dengan pembeli dari luar negeri adalah dengan menggunakan Letter of Credit (LC) atau pembayaran 100% di muka.
"Tapi, tidak selalu pembeli luar negeri mau melakukan hal itu, karena takut sudah kasih duit ternyata barang enggak dikirim," kata Salomi dalam talkshow Live Bronis UMKM - Banyak Eksportir yang Tertipu Buyer luar negeri, Bagaimana Mengantisipasinya?, Kamis (16/3/2023).
Menurutnya, salah satu alternatif mitigasi risiko yang bisa dipertimbangkan adalah menggunakan asuransi ekspor, sehingga eksportir akan mendapatkan proteksi.
"Jadi, kalau sudah kirim barang, tetapi tidak menerima pembayaran dari buyernya, mereka bisa klaim asuransinya," ujarnya.
Baca juga: BFF Chips, Fokus Jual Keripik Khas Indonesia untuk Pasar Luar Negeri
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.