Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Harus Dilakukan Pensiunan Saat Merintis Bisnis, Apa Saja?

Kompas.com - 07/11/2023, 09:10 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Memiliki pemasukan di masa pensiun merupakan impian bagi banyak orang. Oleh karena itu, banyak orang yang sudah mempersiapkan modal dan rencana agar tetap bisa produktif di masa pensiunnya dengan membuka bisnis.

Meskipun demikian, merintis bisnis tidak semudah itu. Anda harus memiliki kesabaran dalam menjalankannya. Terlebih lagi bagi seseorang yang sebelumnya tidak pernah berbisnis dan baru menjalankan usaha di usia pensiun.

“Berapapun pesangonnya kalau tidak ada penghasilan sama sekali, rata-rata pesangonnya tidak pernah menyentuh tahun kelima,” ungkap tutur Irwan Hermawan, salah satu narasumber pada pameran IFBC 2023 di ICE BSD pada Jum’at (3/11/2023).

Baca juga: 3 Strategi Marketing untuk Meningkatkan Omzet, Salah Satunya Upselling

“Jadi, kalau ada orang pensiun di usia 56 tahun dan tidak ada penghasilan sama sekali, rata-rata diusia 62 tahun itu pesangonnya sudah habis, padahal rata-rata orang Indonesia itu 70 hingga 75 tahun. Hal ini berarti, masih ada 18 tahun tanpa penghasilan,”lanjutnya.

Pria dengan nama asli Hartawan Budi Susanto merupakan seorang yang berpengalaman selama 14 tahun dalam memberikan konsultansi hutang dan pensiun.

“Orang yang konsultasi dengan saya, sebanyak 10 orang pensiunan yang buka bisnis itu 9 orangnya bangkrut, tutup, dan tidak laku karena banyak hal. Untuk itu, saya sarakan kalau belum pernah punya bisnis harus melatih mental dulu,” tuturnya.

Baca juga: Memahami Fitur Lookalike Audience di Facebook untuk Dukung Marketing

Selain itu, ada 4 syarat yang harus dipenuhi jika ingin memulai bisnis di usia pensiun seperti yang disampaikan Irwan Hermawan saat ditemui Kompas.com di ICE BSD.

1. Mulai Bisnis Dari Rumah

Sebelum membuka usaha yang besar, kamu harus memulai usaha ini mulai dari kecil dengan menggunakan modal yang kecil juga. Hal ini guna mengantisipasi jika bisnismu gagal sehingga kamu masih memiliki dana cadangan untuk memulainya kembali.

“Kalau buka bisnis di usia pensiun saya sarankan dari rumah dahulu. Pokoknya jangan sewa ruko, sewa toko, dan jangan sewa kios,” kata Irwan.

Baca juga: 5 Alasan Pentingnya Pebisnis Bergabung dengan Komunitas

2. Pilih Bisnis Yang Bisa Dikelola Anggota Keluarga

Selain dari rumah, kamu juga bisa memilih usaha yang dapat dikerjakan juga oleh orang rumah atau anggota keluarga. Hal ini tentunya untuk mengefisiensikan dana pensiun agar tidak merekrut karyawan saat awal bisnis.

“Saat bisnis di usia pensiun, sebaiknya jangan merekrut karyawan di awal-awal usaha, sedangkan kalau sudah stabil boleh-boleh saja,” katanya.

3. Modal harus bertahap

Sebagai pensiunan, kamu harus telebih dahulu membagi dana pensiunmu menjadi lima bagian, jadi kalau misal dana pensiunmu Rp 100 juta, maka kamu dapat membagi menjadi Rp 20 juta sebanyak lima bagian.

Baca juga: 7 Tips Sukses Menjual Produk bagi Pelaku Usaha

Bagian pertama boleh kamu gunakan modal, jika usahanya gagal, kamu bisa menggunakan bagian kedua untuk memulainya kembali, begitupun seterusnya.

“Sepengalaman saya, kalau sudah tiga kali gagal itu pasti yang keempatnya pasti berhasil,” jelasnya.

“Kamu juga tidak boleh menggunakan dana pinjaman atau hutang untuk memulai bisnis di usia pensiun. Kamu bisa bertahap dahulu, mulai dari Rp 1 juta, Rp 2 juta, dan seterusnya,” lanjutnya.

Baca juga: Pahami 3 Karakter Orang yang Penting dalam Bisnis

4. Duitnya harus cepat

Irwan mengatakan, biasanya orang pensiunan itu sudah 30 tahun bekerja di kantor sehingga mereka tidak sabar, nanti baru bisnis sebulan kelihatan sepi lalu ditinggal.

“Oleh karena itu, kalau mau bisnis di usia pensiun, duitnya harus cepat. Kamu juga bisa mengambil paket franchise,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau