KOMPAS.com – Bagi pebisnis, memiliki mimpi usaha berkembang pesat adalah kewajiban. Namun, mimpi saja tak cukup. Hal itu harus direalisasikan.
Salah satu strategi untuk mendorong bisnis berkembang adalah beralih dari cara konvensional ke online. Perubahan ini bukan sekadar pergeseran, tetapi sebuah percepatan dan akselerasi besar dalam dunia bisnis digital.
Digital expert sekaligus CEO & Founder Tribelio.com, Denny Santoso mengungkapkan, pebisnis harus mau mencoba dan tidak terjebak dalam pola pikir yang menghambat.
Baca juga: Cerita di Balik Uniknya Pertehmina, Gerai Es Teh Berkonsep Pom Bensin
Ia menyebut sejumlah hal yang harus dimiliki oleh pebisnis. Apa saja itu?
Hindari Chicken Mindset
Chicken mindset adalah pola pikir yang membuatmu tahu apa yang harus dilakukan, namun sering kali terhambat oleh berbagai alasan.
“Untuk mencapai kesuksesan, langkah pertama yang harus diambil adalah memulai tindakan. Seorang pebisnis harus berani mengambil risiko dan tidak takut gagal. Chicken Mindset, yang sering kali menghambat kesuksesan adalah sikap orang yang ingin sukses, tapi lebih banyak mengeluh dan selalu mencari alasan untuk tidak bertindak. Kuncinya adalah hadapi hambatan dan tidak menyerah pada pola pikir yang salah,” kata Denny dalam keterangan resmi Lazada, Rabu (8/11/2023).
Konsistensi dalam menciptakan konten berkualitas adalah kunci sukses di era New Creator Economy. Penjual online harus konsisten dalam menciptakan konten untuk menarik calon pelanggan, sama seperti toko offline yang harus buka setiap hari.
Baca juga: Tips untuk Mengoptimalkan Repeat Order saat Ekspor
Live streaming seperti LazLive adalah salah satu cara efektif untuk mendatangkan traffic ke toko online. Penjual online dapat membagikannya di berbagai platform untuk meningkatkan visibilitas produk mereka.
“Konten yang Anda produksi harus lebih dari sekadar iklan produk dan harga. Anda perlu menciptakan sebuah cerita yang menghubungkan pelanggan dengan produk. Di era New Creator Economy, konsisten dalam pembuatan konten adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan,” tutur Denny.
Untuk meningkatkan penjualan, Denny menekankan pentingnya menggunakan berbagai strategi promosi.
”Bisnis konvensional mengandalkan traffic dengan membagikan brosur. Bisnis online dapat menjangkau audiens yang lebih luas, dengan menggunakan iklan, e-mail, dan media sosial," jelas dia.
Denny juga menyarankan pebisnis untuk menetapkan target yang lebih tinggi, seperti menjangkau audiens sepuluh kali lipat dari sebelumnya.
“Cobalah berbagai strategi iklan, termasuk konten video, untuk menarik perhatian. Setelah mendapatkan tanggapan positif, Anda dapat meningkatkan visibilitas video dengan fitur ads (iklan berbayar). Jangan ragu untuk menggunakan iklan agar dapat menarik lebih banyak calon pembeli,” sarannya.
Denny juga menjelaskan tentang pentingnya menerapkan mindset TOTE (Test - Operate - Test - Exit) dengan analogi yang menarik.
"Bayangkan seperti menyesuaikan suhu air shower saat mandi. Jika pertama kali Anda mencoba dan airnya terlalu panas atau terlalu dingin, Anda tidak langsung menyerah, bukan? Sama halnya dengan iklan berbayar, jangan terlalu cepat merasa gagal. Cobalah dan terus berulang,” jelasnya.
Tanpa TOTE, Anda mungkin akan merasa tidak efektif dan berpikir bahwa iklan berbayar Anda tidak memberikan hasil. Padahal, mungkin saja Anda belum mencoba semua cara yang tepat.
Jika Anda merasa gagal, ingatlah bahwa kegagalan hanya terjadi pada proses, bukan pada diri Anda.
“Temukan konten yang memenangkan hati target pasar Anda dan jangan menyerah terlalu cepat," kata Denny.
Denny Santoso juga mengajak para penjual online untuk memahami pentingnya menganalisa Customer Acquisition Cost (CAC) dan Average Order Value (AOV).
Singkatnya, hitung biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan satu pelanggan, termasuk biaya iklan, endorse, dan partnership (CAC), serta dan hitung rata-rata pembelian per satu pelanggan (AOV). Perhitungan CAC dan AOV ini dilakukan untuk mengukur efektivitas kampanye Anda.
Sebagai tips tambahan, membuat paket bundling produk untuk meningkatkan margin keuntungan bisa dipertimbangkan.
Baca juga: 3 Strategi Marketing untuk Meningkatkan Omzet, Salah Satunya Upselling
“Tambahkan produk yang dapat meningkatkan keuntungan tanpa mengorbankan modal yang besar dan terlihat bernilai, tapi harganya murah, sehingga pelanggan melihat bahwa mereka mendapatkan lebih banyak daripada yang mereka bayar. Serta manfaatkan harga bonus komunitas dan pesan grup untuk membangun koneksi yang lebih kuat dengan pelanggan Anda," jelas Denny.
Sandra Puspita Dewi, Head of Seller Engagement Lazada Indonesia, mengaku pihaknya selalu menyediakan wadah bagi penjual untuk berbagi pengetahuan, terutama melalui Lazada Seller Conference.
Lazada Seller Conference: Level Up 2023 sendiri digelar pada 28 Oktober 2023 lalu dan dihadiri oleh hampir 1.000 penjual di Lazada.
Acara tahunan Lazada yang dimulai sejak 2019 ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan terbaru kepada para penjual terkait dengan tren dan kiat perdagangan digital terkini, terutama jelang festival belanja online akhir tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.