Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami 4 Tips Sukses Usaha Batik, Salah Satunya Jangan Monoton

Kompas.com - 14/11/2023, 11:34 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Batik menjadi salah satu seni budaya Indonesia yang telah diakui dunia dan memiliki nilai seni yang tinggi.

Salah satu perajin batik di Indonesia yang sukses yaitu Santoso Hartono, pengrajin batik dari Kecamatan Lasem, Jawa Tengah.

“Saya memulai usaha ini sejak tahun 2005 sejak Presiden Indonesia Keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan batik sebagai pengganti resmi pakaian jas,” kata Santoso (55) seperti yang diterima Kompas.com ketika wawancara online melalui videocall Whatssapp pada Senin (6/11/2023).

Baca juga: Tips Menjaga Loyalitas Konsumen ala Pemilik Bisnis Kuliner Ayam Hijrah

Kini, Santoso sukses memberdayakan 80 perajin dan 250 ibu rumah tangga di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Lasem, Pamotan, dan Pancur.

Mau tahu apa saja tips yang dimiliki Santoso hingga sukses seperti saat ini? Simak empat tips sukses Santoso sebagai pengrajin batik.

1. Jujur dan Murah Senyum

Kamu sebagai seorang pengusaha atau perajin batik kamu harus tetap memiliki jiwa yang jujur dan penuh senyum.

Baca juga: Cerita Santoso Usaha Batik Lasem, dari Modal Rp 15 Juta Sukses Beromzet Ratusan Juta

Santoso mengatakan, sebagai perajin harus memiliki kejujuran dan ramah senyum agar konsumen mau mempromosikan produkmu ke teman-temannya secara sukarela.

2. Layani dan Rendah Hati

Tips yang kedua yaitu, sebagai perajin kamu harus bisa melayani konsumen dengan segala kerendahan hati.

“Kalau ada pembeli yang datang dan kita sebagai owner ada di situ, jangan diserahkan ke karyawan, harusnya kita yang melayaninya. Karena biasanya mereka membeli karena ingin berbincang dengan kita atau negosiasi dengan pemilik langsung,” tutur Santoso.

Baca juga: Mural: Tugas dan Kiat Sukses Menjadi Mural Artist

“Kamu juga harus melayani pembeli dengan rendah hati. Misalnya, kamu bisa memberikan potongan harga atau menurunkan harga saat negosiasi, sehingga konsumen senang dan mau memberikan testimoninya ke orang lain,” tutur Santoso lagi.

Dok.Pribadi Santoso, Owner Pusaka Beruang. Kunjungan pembeli dari SemarangNur Wahyu Pratama Dok.Pribadi Santoso, Owner Pusaka Beruang. Kunjungan pembeli dari Semarang

3. Jangan Monoton

Sebagai perajin batik, kamu harus berani memasukkan ide-ide dan kreatifitasmu dalam membuat sebuah batik.

“Kita kan kerajinan handmade jadi harus sering membuat inovasi untuk menjadi daya tarik sendiri, misalnya dengan memberikan gambar naga agar tidak monoton. Jadi, kita inovasi untuk bisa membuat corak lain dengan pakem motif warna khas Lasem” kata Santoso.

Baca juga: Ingin Buka Usaha dari Rumah? Simak Untung Ruginya Lebih Dulu

4. Cari Pemasok Bahan Baku yang Baik dan Jujur

Tips yang terakhir yaitu memilih pemasok yang baik dan jujur. Hal ini untuk mempertahankan kualitas batik yang kamu buat.

“Saat ini saja kita masih bergantung pada barang impor seperti pewarna dan kainnya. Kalau kita berganti-ganti pemasok kita tidak akan tau kualitas pemasok baru seperti apa,” ujar Santoso.

Selain itu, kamu juga harus memupuk ikatan kekeluargaan dan kepercayaan kepada pemasok, jangan sampai kamu hanya beli putus secara terus menerus pada pemasok yang berbeda-beda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau