Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bisnis yang Selalu Eksis dan Tak Pernah Lekang oleh Waktu

Kompas.com, 16 Maret 2024, 12:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Tahukah Anda jika dari banyaknya jenis bisnis yang bermunculan, hanya ada beberapa saja yang masih tetap berdiri dan tak lekang termakan waktu. Bisnis ini bahkan tetap eksis di tengah kemunculan tren yang datang silih berganti.

Jika diamati lebih teliti, banyak sekali jenis bisnis yang pada kemunculannya begitu heboh dan ramai dalam waktu singkat. Tapi tak lama berselang kemudian meredup dan akhirnya hilang bak ditelan bumi.

Ketika masanya sudah berlalu, bisnis yang semacam itu memang cenderung akan ditinggalkan pelanggannya. Tentu saja pelaku bisnis akan sangat terdampak dari kondisi semacam itu. Dari keuntungan yang menurun drastis hingga mengalami kerugian yang berujung gulung tikar.

Agar tidak tidak salah perhitungan dalam menjalankan bisnis, berikut ini beberapa jenis usaha yang selalu eksis dan tak lekang oleh waktu seperti dilansir dari Cermati.com:

1. Produk Kuliner

Bisnis yang selalu eksis dan tak pernah lekang oleh waktu biasanya berkaitan dengan kebutuhan pokok. Makanan menjadi salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh semua orang hampir setiap hari.

Tidak peduli situasi sedang krisis sekalipun, orang-orang tetap butuh makan. Inilah mengapa bisnis di bidang kuliner memiliki potensi yang cukup besar untuk mendatangkan keuntungan terus-menerus.

Karena memang, bisnis ini seolah tak mengenal tempat, waktu maupun tren dan tetap bisa menghasilkan keuntungan yang melebihi modal.

Namun sebelum memulai bisnis di bidang kuliner, ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, perhatikan pemilihan jenis kuliner yang akan dijual.

Jika perlu, bisa lakukan riset untuk mengetahui jenis kuliner apa yang disukai semua orang, termasuk kompetisinya.

2. Bisnis fashion

Semua pastinya bakal setuju jika fashion juga termasuk kebutuhan primer bagi semua orang dari berbagai kalangan. Dari pria wanita, anak-anak hingga lanjut usia semuanya perlu produk fashion.

Selain sebagai kebutuhan primer, fashion yang hampir selalu punya trend dan masa tersendiri. Terutama bagi wanita yang bahkan memiliki baju atau pakaian satu lemari pun rasanya tak akan cukup.

Sehingga tak sedikit orang yang akan terus berdatangan untuk membeli produk fashion demi bisa tetap mengikuti tren yang tengah hype di masa tersebut.

Jika tertarik untuk mencoba peruntungan di bisnis ini, pastikan untuk menentukan jenis fashion yang ingin dijual dan fokus dengan lini produk tersebut. Misalnya baju khusus bayi dan balita, anak-anak, wanita atau pria.

Dengan begitu, Anda bisa lebih fokus dengan satu produk fashion yang akan diperjualbelikan.

3. Kebutuhan bayi

Selanjutnya, bisnis yang tak pernah lekang dimakan waktu adalah seputar produk kebutuhan bayi. Tingkat kelahiran yang terus mengalami peningkatan, membuat kebutuhan bayi hampir selalu dibutuhkan di segala kondisi tidak peduli musim ataupun sedang dalam situasi krisis sekalipun.

Contohnya saja pakaian dan popok bayi yang hampir selalu akan dibutuhkan, apalagi bayi baru lahir. Seiring pertumbuhan bayi, baju-baju dan popok tersebut pun tentu harus berganti ukuran. Dari situlah letak cuan dari bisnis berjualan kebutuhan bayi yang tampaknya selalu hidup dan tak pernah terlihat sepi ini.

Selain baju dan popok, bayi juga perlu banyak barang-barang lainnya untuk menunjang kenyamanannya. Seperti peralatan mandi, perlengkapan makan, skincare, gendongan bayi, stroller, dan sebagainya.

Baca juga: Pengertian Viral Marketing dan Strategi Penerapannya dalam Bisnis

4. Produk kesehatan

Setelah bisnis di bidang kuliner dan fashion, bisnis di ranah kesehatan pun bisa dibilang tak pernah lekang oleh waktu. Kebutuhan akan obat-obatan, baik herbal maupun obat medis semakin meningkat seiring kesadaran masyarakat yang semakin tinggi.

Terbukti dari volume pencarian di berbagai lapak toko online, produk kesehatan menjadi paling banyak dicari. Beberapa produk yang cukup laris manis diantaranya obat herbal tradisional, madu, suplemen, hingga minyak gosok.

Jika tertarik dan ingin menjalankan bisnis semacam ini, pastikan Anda sudah memiliki sertifikasi kelayakan baik dari BPOM maupun Departemen Kesehatan. Tujuannya, supaya keamanannya menjadi lebih terjamin dan jangan sampai menimbulkan keraguan, terutama bagi konsumen.

5. Bisnis Properti

Selanjutnya, ada lagi satu jenis bisnis yang seolah tak pernah lekang oleh waktu, yakni bisnis properti. Bahkan harga properti dari hari ke hari hingga tahun berganti justru mengalami peningkatan dan nyaris tak pernah turun.

Akan tetapi, tantangannya ada pada modal yang Anda butuhkan terbilang cukup besar. Namun tak perlu khawatir, karena Anda tetap dapat berkecimpung di bisnis yang berkaitan dengan hunian tapi modalnya lebih kecil.

Misalnya dengan mulai membangun rumah kontrakan dengan lima pintu untuk disewakan ke penyewa. Atau bisa juga dengan membeli sebuah apartemen yang kemudian disewakan kembali.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau