Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jualan Bubur Ketan Hitam Topping Kekinian, dari Iseng Sampai Beromzet Rp8 Juta Per Bulan

Kompas.com - 08/02/2022, 10:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com.com - Siapa sangka berawal coba-coba ternyata bisa sukses berbisnis. Adalah Dzaky Allam yang berhasil menghadirkan inovasi produk yaitu bubur ketan item dengan aneka topping kekinian.

Ya, biasanya memang bubur ketam item hanya dipadukan dengan kacang hijau bersama kuah santan. Namun, Dzaky Allam menambahkan aneka topping seperti oreo, coco crunch, marshmallow, biskuit, keju, dan es krim.

Tak hanya topping tersebut, Dzaky juga bereksperimen dengan topping buah seperti strawberry, pisang, dan mangga. Ya, camilan hasil inovasi bisa ditemukan salah satunya di Jalan Cikutra, Bandung, Jawa Barat. 

Dikutip dari Kompas TV, Dzaky menceritakan awal mula membuat usaha ini, dari keisengannya. Saat itu, Dzaky mencampurkan es krim dengan bubur ketan hitam.

Tak diduga rasanya semakin enak. Dari situlah idenya muncul untuk menjual kudapan tersebut dengan beragam pilihan toping.

"Kan bubur ketan itu kan makanan lama yah tradisional terus emang enak juga. Kita ingin menggabungkan di jaman yang sekarang ini banyak anak muda yang suka makanan manis, dessert," ujar Dzaky.

"Dari situ saya mencoba menemukan bagaimana caranya bubur ketan itu tak hanya disukai orangtua saja, segmen yang terbatas tapi semua segmen anak muda, anak kecil, orangtua dengan cara menggabungkan dengan topping," kata Dzaky.

Pemilik usaha bubur ketan hitam kekinian bermerek Kang Bubur, Dzaky Alam.Dok. Kompas TV Pemilik usaha bubur ketan hitam kekinian bermerek Kang Bubur, Dzaky Alam.

Dzaky memulai usahanya sejak tahun 2019. Di tengah wabah pandemi Covid-19, usaha bubur ketan hitamnya pun terdampak tetapi bisa bertahan.

Kini usaha bubur ketan hitam miliknya dengan merek Kang Bubur membuka peluang kemitraan dan sudah memiliki cabang di luar Bandung. Ada cabang di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok, Tegal, dan daerah lainnya.

Untuk omzet, per bulannya bisa mencapai hingga Rp 8 juta. Besaran omzet tersebut tentu tak lepas dari pengaruh media sosial.

Seperti salah satu konsumen Kang Bubur yang mengetahui camilan bubur ketan hitam melalui aplikasi tiktok.

Setelah pertama mencoba langsung ketagihan, terutama bubur ketan hitam menggunakan toping mangga.

"Pertama tuh aneh ya, tapi pas udah nyoba kedua ketiga jadi kaya oh unik ya, ini ada bubur ketan dicampur pake es krim belum lagi pake topping yang jadi banyak, jadi unik aja, pas aja, manisnya. apalagi ada buahnya, asem jadi pas," kata Intan dikutip dari Kompas TV.

Per mangkok bubur ketan hitam dijual mulai dari Rp 12.000. Jika kamu ingin menambah toping hanya menambah Rp 3.000 per jenis topping.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau