Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Kompas.com - 14/02/2025, 20:57 WIB
Markus Makur,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi masyarakat di Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat NTT, vanili adalah "emas hijau".

Hal ini karena komoditas tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi saat komoditas tersebut diekspor ke negara lain.

Koordinator Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) UMKM Kabupaten Manggarai Barat, Yunita N Hasanah menjelaskan bahwa vanili dari Desa Loha sudah memenuhi kualitas nasional dan internasional. Hal itu terbukti ketika vanili tersebut diuji coba pada 2024 lalu.

Baca juga: Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

“UMKM vanili binaan Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dengan pelaksana Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) sudah 3 tahun mendampingi satu kelompok Tani Vanili beranggotakan 30 orang," jelasnya pekan ini.

YDBA memberikan pendampingan kepada kelompok UMKM Vanili Loha mulai dari proses menanam, membuat terasering, pemupukan, pembukuan keuangan dan pola pikir petani, selain itu anggota kelompok tani dilatih membuat pupuk organik.

Dari pendampingan tersebut, para petani vanili sudah bisa membuat pupuk organik dan cara memupuk di lahan perkebunan.

Kualitas Prima

Yunita menjelaskan, kadar vanili kualitas prima yang dimiliki mencapai 2,39 persen. Saat ini, harga vanili basah per kilogram Rp 100.000, dan harga vanili kering Rp 400.000.

Sementara itu, setelah dibina Yayasan Dharma Bhakti Astra, harga vanili kering dengan kualitas standar internasional menjadi Rp 1.300.000.

“Selama pendampingan dari YDBA kepala kelompok UMKM Vanili Loha, pendapatan anggota sangat stabil. Pendapatan ini menyemangati anggota kelompok untuk terus mempertahankan kualitas vanili sesuai permintaan pasar. Harga juga ada grade A, B, C. Grade A, harga vanili kering sangat tinggi,” jelasnya.

Baca juga: DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Anggota Kelompok UMKM Vanili Loha, Petrus Abat, dan Leonardus Tama menerangkan, bahwa sebelum didampingi YDBA, petani vanili hanya tahu memetik dan menjual dengan harga rendah.

Sesudah dilatih oleh YDBA, petani Vanili sudah merasakan pendapatan ekonomi yang terus baik. Bahkan, petani memiliki pengetahuan dari proses menanam, merawat dan pasca-panen vanili dengan kualitas pasar ekspor.

“Kami berterima kasih kepada kepada program UMKM Vanili Binaan Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Manggarai Barat yang sudah membantu, melatih, mendampingi, mengolah vanili dengan kualitas prima sesuai dengan permintaan pasar internasional,” ungkap ketiganya.

Kendala Pemasaran

Sejumlah petani vanili, Abat, Tama, Aru dan Agar mengatakan, kendala yang dihadapi saat ini adalah pemasaran.

Untuk itu, mereka meminta pendampingan dari YDBA untuk membantu mencari pasar dengan mitra-mitranya, apalagi tahun ini akan dikembangkan tambah, 2,5 hektar lahan tanaman Vanili dari 4,2 hektar saat ini. Tahun lalu, vanili basah 1,9 ton. Dan Vanili keringnya 289 kilogram.

“Saat ini kami lagi kembangkan varietas vanili lokal dan varietas alor. Vanili varietas Alor sudah ada rekomendasi dari Kementerian Pertanian. Untuk menjaga kualitas vanili, anggota kelompok memakai pupuk organik yang diolah sendiri. Kami tidak lagi memakai pupuk kimia,” jelasnya.

Baca juga: Astra Melalui YDBA Bina UMKM Bengkel Mobil di Solo Raya

Turun Temurun

Sekretaris Desa Loha Oktavianus Roni menjelaskan bahwa vanili adalah produk unggulan di Desa Loha. Bahkan tahun 1990-an, Kampung Loha terkenal dengan tanaman vanili.

“Dari 400 kepala keluarga sudah menanam vanili. Dan tidak semua bergabung di kelompok Vanili yang dibina Yayasan Dharma Bhakti Astra. Angka 12 tahun, Vanili basah di Desa Loha untuk panen 2025.” jelasnya.

Oktavianus berharap hasil pendampingan dari YDBA berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Loha agar pengetahuan bisa diserap oleh petani vanili lainnya. Dan UMKM Vanili menjadi pusat pembelajaran dari para petani Vanili di Desa Loha.

“Pemerintah Desa Loha siap berkolaborasi dengan UMKM Vanili Loha untuk membagikan ilmu dan cara membuat pupuk organik serta cara mengolah pasca panen,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi 'Branding' bagi UMKM di Temanggung

Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi "Branding" bagi UMKM di Temanggung

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau