Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ni Wayan Raba, 20 Tahun Layani Pesanan Kue Teratai untuk Imlek

Kompas.com - 28/01/2025, 13:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

Sumber Antara

DENPASAR, KOMPAS.com - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) rumahan milik warga di Bali memproduksi kue teratai bagi warga etnis Tionghoa yang akan merayakan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.

Pemilik rumah produksi kue teratai Ni Wayan Raba, di Denpasar, Senin, mengatakan sejak Sabtu (25/1/2024) lalu sebanyak 40 kilogram (kg) tepung sebagai bahan utama telah digunakan untuk membuat ratusan kemasan kue.

“Ini sudah hampir 40 kilogram, tapi masih proses lagi, yang pesan paling banyak kemarin dan hari ini, tidak tahu kalau besok karena besok sudah Imlek, mungkin buat tapi tidak terlalu banyak,” kata Ni Wayan Raba seperti dilansir dari Antara.

Ni Wayan Raba menyebutkan, dirinya telah memproduksi kue teratai sejak 20 tahun lalu produksi kue teratai. Kue teratai baginya telah memberi berkah. Dalam sehari ia dan satu orang saudarinya mampu mengadon bahan hingga lima kali.

Satu adonan mampu menghasilkan lebih dari 130 potong kue atau 13 bungkus jika sudah dikemas berbentuk teratai, dengan satu bungkusnya dijual Rp20.000 ke toko besar dan dijual Rp25.000 oleh toko ke masyarakat.

Wayan Raba mengaku tak sulit dalam memproduksi kue teratai, hanya membutuhkan bahan tepung terigu, mentega, gula, air, dan isian rasa seperti kacang hijau, pandan, dan kacang hitam. Proses pembuatannya mirip dengan bakpao namun dibutuhkan ketelatenan dalam membentuk kue.

Semua proses dilakukan di rumah secara manual, sempat ingin menggunakan alat praktis dalam pemberian warna merah di ujung kue, tetapi karena cukup rumit akhirnya mereka berdua kembali melakukan dengan teknik manual.

Baca juga: 6 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Menjelang Imlek, Apa Saja?

Biasanya warga etnis Tionghoa di Bali menggunakan kue teratai sebagai persembahan di puncak persembahyangan Tahun Baru Imlek, setelah itu kue akan dikonsumsi bersama keluarga.

Pemilik UMKM yang terletak di Jalan Nangka Nomor 96, Denpasar Utara ini, menjelaskan bahwa kue teratai dapat dikonsumsi langsung, tapi umumnya warga keturunan China di Bali mengukus atau menggoreng lagi sesuai selera sebelum dikonsumsi dengan batas kedaluwarsa 3 hari.

Tingkat penjualan kue teratai saat Imlek umumnya tak berbeda jauh, meski omzetnya tidak sampai puluhan juta, kondisi tahun ini menurutnya lebih baik dibandingkan selama 3 tahun COVID-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau