DENPASAR, KOMPAS.com - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) rumahan milik warga di Bali memproduksi kue teratai bagi warga etnis Tionghoa yang akan merayakan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.
Pemilik rumah produksi kue teratai Ni Wayan Raba, di Denpasar, Senin, mengatakan sejak Sabtu (25/1/2024) lalu sebanyak 40 kilogram (kg) tepung sebagai bahan utama telah digunakan untuk membuat ratusan kemasan kue.
“Ini sudah hampir 40 kilogram, tapi masih proses lagi, yang pesan paling banyak kemarin dan hari ini, tidak tahu kalau besok karena besok sudah Imlek, mungkin buat tapi tidak terlalu banyak,” kata Ni Wayan Raba seperti dilansir dari Antara.
Ni Wayan Raba menyebutkan, dirinya telah memproduksi kue teratai sejak 20 tahun lalu produksi kue teratai. Kue teratai baginya telah memberi berkah. Dalam sehari ia dan satu orang saudarinya mampu mengadon bahan hingga lima kali.
Satu adonan mampu menghasilkan lebih dari 130 potong kue atau 13 bungkus jika sudah dikemas berbentuk teratai, dengan satu bungkusnya dijual Rp20.000 ke toko besar dan dijual Rp25.000 oleh toko ke masyarakat.
Wayan Raba mengaku tak sulit dalam memproduksi kue teratai, hanya membutuhkan bahan tepung terigu, mentega, gula, air, dan isian rasa seperti kacang hijau, pandan, dan kacang hitam. Proses pembuatannya mirip dengan bakpao namun dibutuhkan ketelatenan dalam membentuk kue.
Semua proses dilakukan di rumah secara manual, sempat ingin menggunakan alat praktis dalam pemberian warna merah di ujung kue, tetapi karena cukup rumit akhirnya mereka berdua kembali melakukan dengan teknik manual.
Baca juga: 6 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Menjelang Imlek, Apa Saja?
Biasanya warga etnis Tionghoa di Bali menggunakan kue teratai sebagai persembahan di puncak persembahyangan Tahun Baru Imlek, setelah itu kue akan dikonsumsi bersama keluarga.
Pemilik UMKM yang terletak di Jalan Nangka Nomor 96, Denpasar Utara ini, menjelaskan bahwa kue teratai dapat dikonsumsi langsung, tapi umumnya warga keturunan China di Bali mengukus atau menggoreng lagi sesuai selera sebelum dikonsumsi dengan batas kedaluwarsa 3 hari.
Tingkat penjualan kue teratai saat Imlek umumnya tak berbeda jauh, meski omzetnya tidak sampai puluhan juta, kondisi tahun ini menurutnya lebih baik dibandingkan selama 3 tahun COVID-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.