Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kompas.com - 12/04/2025, 19:03 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sunariah menjadi salah satu dari sekian juta pelaku usaha mikro di Indonesia yang kegigihannya patut dicontoh. Bermula memiliki pekerjaan sebagai buruh tani harian memilih banting setir menjadi pengusaha yang berkembang secara bertahap.

Ibu asal Dusun Donorejo, Desa Tegalrejo, Malang ini awalnya merupakan buruh tani harian dengan bayaran Rp 30 ribu. Tak ingin hidup susah terus menerus, pada tahun 2018, Sunariah mengambil keputusan untuk berjualan sayur keliling dan gorengan.

"Saya itu memang dari awal ingin jualan, di tahun segitu itu saya mulai ikut PNM Mekaar (Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), awal mulanya (akses modal) Rp 2 juta untuk jualan sayur keliling dan gorengan," kata Sunariah usai ditemui di Kantor PNM Cabang Malang, Kota Malang pada Jumat (11/4/2025).

Baca juga: Dukung Perempuan dapat Akses Pembiayaan, HSBC Salurkan Social Trade Loan 100 Juta dollar AS ke PNM

Seiring berjalannya waktu, usaha Sunariah terbilang berjalan dengan baik. Dia beberapa kali juga mendapat pendampingan berupa penyuluhan wirausaha yang membantunya.

"Enaknya enggak ada jaminan kayak di bank, jadi dua minggu sekali itu kan bayar angsuran, terus kita sering dapat penyuluhan, kayak diajari menata uang jualan itu seperti apa, tidak mencampur uang pribadi untuk usaha, seperti itu," katanya.

Meski begitu, Sunariah tidak luput dari tantangan, seperti keuntungan yang didapatkan menurun dari usahanya saat menghadapi pandemi Covid-19.

"Tantangan paling sulit pas Covid-19, sepi pembeli, pemasukan kurang, mau bayar angsurannya susah, modalnya buat bayar angsuran, kadang modalnya kurang, tetapi terus berusaha dengan berjualan gorengan, dan bisa tertutupi," katanya.

Tidak menyerah dengan keadaan, ibu dua anak ini memilih membuka usaha lainnya yakni toko sembako dan saat ini dibantu oleh anaknya. Saat ini, usahanya itu bisa memperoleh omzet sebesar Rp 9 juta dalam sebulan.

"Awal mulanya modal Rp 2 juta untuk sayur keliling dan gorengan, terus kedua saya Rp 3 juta, ketiga Rp 3 juta, terus-terus tambah sekarang Rp 8 juta, mau Rp 9 juta dari PNM," katanya.

Ke depan, di tokonya itu, Sunariah ingin menambah produk jualan yakni gas elpiji dan Alat Tulis Kantor (ATK).

"Saya mau tambah jualan gas (seperti pangkalan) tapi masih rencana, sama ATK (Alat Tulis Kantor)," katanya.

Sementara itu, Direktur Operasional PNM, Sunar Basuki mengatakan, ada 231 ribu nasabah PNM di Malang Raya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 98 persen nasabah berjalan dengan baik seperti tertib membayar angsuran dan usahanya berkembang positif.

Baca juga: PNM Kembali Buka Unit Mekaar di Wilayah 3T

"Nasabah kita 70 persen perdagangan, usaha mikro, seperti makanan dan kerajinan tangan. Kita berharap nasabah terus bertambah, targetnya Malang bisa sampai 260-270 ribu, karena potensi di Malang yang belum dibiayai oleh Mekaar masih punya ruang," katanya.

Pihaknya juga berkomitmen terus melakukan pendampingan secara rutin terhadap seluruh nasabah Mekaar.

"Kita akan fokus terhadap pendampingan rutin, juga seperti program penyuluhan jualan online, membantu memfasilitasi sertifikasi halal, supaya usahanya semakin bagus," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau