JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 benar-benar menghajar hidup Mian (30). Pemuda asal Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat tersebut banting setir dari pengemudi ojek online (ojol) menjadi pengusaha ayam geprek.
Sejak tahun 2017, Mian bergabung ke Gojek. Namun, pembatasan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena pandemi Covid-19 dirinya kesulitan mencari penumpang.
Mian pun memutar otak agar terus bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Mian kemudian berinisiatif membuka usaha kuliner Ayam Geprek Express dari dapur rumahnya di Cibubur, Bogor, Jawa Barat.
Berbekal sikap gigih dan berani, Mian pun membuka usaha kuliner di tengah kondisi yang serba sulit serta tak menentu. Perjalanan Mian dalam membangun usaha kuliner ayam geprek bukan tanpa tantangan.
“Pada awal membuka usaha Ayam Geprek Express, saya hanya memiliki modal Rp500.000. Bermodalkan uang tersebut, saya nekat memulai bisnis pertama walaupun tidak memiliki pengalaman berbisnis sedikit pun," kata Mian dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (2/8/2022).
Motivasi Mian membuka usaha ayam geprek didapatkan saat menjadi pengemudi ojek online. Mian sering mengambil pesanan GoFood dan punya kesempatan diskusi dengan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Dari situ, saya mulai yakin untuk membangun usaha kuliner bersama istri,” ungkap Mian.
Sejak hari pertama Ayam Geprek Express beroperasi di tengah pandemi tahun 2020, Mian telah mendaftarkan usahanya di layanan pesan antar makanan online GoFood.
Mian kemudian berhasil mendapatkan tiga pesanan pertama secara online. Berawal dari keberhasilannya, ia semakin optimistis untuk mengembangkan usahanya.
Setelah hampir dua tahun sebagai pengusaha kuliner, bisnis Mian menunjukkan perkembangan yang positif. Mian mampu membuka tiga brand usaha kuliner lainnya yang bernama Ayam Bakar Djotosz Express, Ayam Goreng Sreeng Express dan Ikan Bakar Djueet Express.
“Berkat bergabung dengan GoFood, saya bersama istri dapat mengembangkan usaha melalui dapur rumah kami dan tidak perlu memiliki toko fisik. Selain itu, GoFood membantu usaha saya dapat lebih mudah dijangkau oleh pelanggan, sekaligus memudahkan kami mengelola usaha secara digital lewat aplikasi GoBiz," kata Mian.
"Terlebih lagi, GoFood juga memberikan tempat untuk saya belajar dan mendapatkan pelatihan dalam mengelola usaha secara maksimal. Mulai dari cara foto menu, strategi mengatur harga jual produk hingga belajar mengatur promo,” lanjut Mian.
Dalam mengembangkan bisnisnya, Mian memanfaatkan edukasi melalui fitur BizTips dipelajari di aplikasi GoBiz. Ia bergabung dalam Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) di Facebook serta mengikuti program BANGKIT. Program itu dikhususkan bagi pengusaha kuliner yang baru bergabung dengan GoFood.
Berkat teknologi digital dan ragam edukasi serta pelatihan yang disediakan oleh ekosistem Gojek, Ayam Geprek Express berhasil meningkatkan pejualan sebesar lima belas kali lipat sejak awal berjualan hingga saat ini. Bahkan, Mian telah mampu menghasilkan omzet hampir Rp77 juta per bulannya dan melayani kurang lebih 75 pesanan setiap harinya.
Perkembangan positif usaha Mian juga didasari oleh kreativitas dan inovasinya terhadap keunggulan produk yang dijual. Untuk memastikan kualitas dan keunikan makanan yang dijual, Mian bersama istrinya memiliki resep orisinal yang bervariasi.
Selain itu, demi menjaga kesegaran sambal yang disajikan, Ayam Geprek Express tak menyetok sambal yang diberikan kepada pelanggan dan selalu menyajikan sambal yang baru diolah.
“Menurut saya kunci memulai usaha, terutama di tengah masa adaptasi dan pemulihan seperti sekarang ini adalah keuletan, keterampilan dan dukungan platform digital. Bagi rekan-rekan UMKM dan yang baru ingin memulai usaha, jangan ragu dan takut. Membuka usaha kuliner tidak harus tentang berapa banyak modal yang kita miliki. Tetapi lebih dari itu, saya percaya bahwa niat positif dan semangat belajar tinggi dapat melapangkan jalan seseorang dalam mengembangkan usaha yang dimiliki,” tutup Mian.
Pelaku UMKM yang pantang menyerah seperti Mian memiliki peran besar dan krusial dalam mendorong kebangkitan UMKM di masa pemulihan ekonomi nasional.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan RI pada Mei 20221, tercatat bahwa kontribusi UMKM mencapai kisaran 61 persen terhadap PDB nasional dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.