Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan B20, Pelaku UMKM dan Start Up Disebut Penting Tingkatkan Kemampuan Digital

Kompas.com - 09/08/2022, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

BALI, KOMPAS.com - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan start up lokal disebut penting untuk meningkatkan kemampuan digital agar digitalisasi bisa membawa manfaat.

Wakil Ketua Satgas Digitalisasi B20 sekaligus Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia Fajrin Rasyid mengatakan peningkatan literasi dan kemampuan digital para pelaku UMKM penting seiring dengan akselerasi digitalisasi saat ini.

"Sesuai komitmen 'No One Left Behind', semua orang berhak memiliki akses ke platform digital. Maka dari itu, semua orang perlu bekerja sama untuk meningkatkan dua hal, yaitu literasi di tingkatan individual dan UMKM, dan meningkatkan kemampuan UMKM untuk mengenal dan memanfaatkan platform digital untuk bisnisnya," kata Fajrin dalam acara G20 Side Event yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bertajuk B20 Indonesia Digital Economy to Support SDGs secara hybrid, Senin (8/8/2022) seperti termuat dalam siaran pers.

Lebih lanjut, Fajrin menyebutkan, peningkatan literasi dan kemampuan digital sejak dini perlu menjadi perhatian pemerintah. Hal ini, lanjut Fajrin, diharapkan mampu menambah jumlah talenta digital.

"Setiap tahunnya, kita kekurangan setidaknya 600 ribu talenta digital. Maka dari itu, menurut saya pemegang kebijakan bisa menyematkan topik digital ke dalam sebuah kurikulum di tingkatan pendidikan, hingga pekerja. Pekerja juga perlu mengembangkan kemampuan digital mereka di berbagai sektor terkait," kata Fajrin.

Fajrin Rasyid mengatakan, Indonesia sendiri telah memiliki strategi untuk mempercepat digitalisasi bagi para pelaku UMKM.

"Strategi untuk mempromosikan literasi digital untuk pelaku UMKM dapat dilakulan dengan meningkatkan literasi digital skills dan meningkatkan kemampuan digital, dan mengarahkan penggunaan platform tersebut, untuk melakukan kegiatan usaha, salah satunya financing," katanya.

Ministry of Electronic and Information Technology India, Shri Alkesh Kumar Sharma menceritakan, pihaknya sangat mendukung ekosistem UMKM dan start up lokal dalam mengadopsi teknologi digital. Hal ini pun dilakukan untuk memberdayakan produk lokal untuk berkembang lebih cepat melalui digitalisasi.

Hal ini pun tentu menjadi pembelajaran bagi Indonesia, di mana Indonesia perlu menerapkan digitalisasi bagi pelaku UMKM serta mendukung pemberdayaan start up lokal.

Di tempat yang sama, Director of Global Business Group for Southeast Asia at Meta Dhruv Vohra menambahkan, pemerintah dapat meningkatkan kemampuan digital pelaku UMKM dengan menciptakan lingkungan ekosistem digital yang kondusif termasuk infrastruktur, internet dan perangkat yang terjangkau.

"Ini improvisasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan dengan berinvestasi dalam meningkatkan kompetensi digital talent," kata Dhruv.

Acara G20 Side Event yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bertajuk B20 Indonesia Digital Economy to Support SDGs secara hybrid, Senin (8/8).Dok. KemenKopUKM Acara G20 Side Event yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bertajuk B20 Indonesia Digital Economy to Support SDGs secara hybrid, Senin (8/8).

Sementara itu, President sekaligus Co-founder Evermos, Arip Tirta menuturkan, bergabung dengan marketplace merupakan salah satu langkah pembuka untuk mendigitalisasikan pelaku UMKM.

Menurut Arip, yang harus diingat oleh pengusaha saat ini adalah memulai untuk menyelesaikan masalah. Hal inilah yang dilakukan oleh Evermos yakni teknologi digital akan membantu membuka akses, dan menghubungkan para UMKM dengan reseller.

"Hal lain yang dilakukan Evermos untuk mendukung percepatan digitalisasi adalah mengadakan pertemuan komunitas offline untuk onboard reseller baru, akuisisi organik dengan digital marketing yang bervariasi, serta memberikan training untuk melatih konsistensi para reseller dalam memiliki usaha," kata Arip.

Arip menegaskan bahwa bonus demografi yang terjadi di Indonesia juga merupakan keuntungan tersendiri karena jumlah digital talenta yang meningkat di Indonesia.

Hal ini dikatakan harus dioptimalkan oleh pemerintah dan perusahaan untuk bersama-sama meningkatkan atmosfer digital di Indonesia agar menjadi lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau