Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Subsidi Naik, Ini Solusi Kemenparekraf Bantu Pelaku UMKM

Kompas.com - 05/09/2022, 09:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAMBI, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencari solusi mengatasi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi terhadap biaya produksi produk-produk UMKM dan ekonomi kreatif lainnya.

Menteri Parekraf, Sandiaga Uno saat berkunjung ke Jambi, Minggu mengatakan, Kemenparekraf langsung turut sigap menanggapi dan memberikan solusi dengan mulai mendata siapa saja pelaku UMKM yang perlu mendapat bantuan bantalan sosial.

"Sehingga re-alokasi BBM ini tepat sasaran, menyentuh masyarakat pelaku pariwisata ekraf terdampak," kata Sandiaga di sela acara Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) di Kota Jambi seperti dikutip Antara.

Sandi menegaskan, upaya-upaya itu dilakukan agar target penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru di sektor UMKM bisa tetap terwujud dan pada 2024 target lapangan kerja diharapkan bertambah 4,4 juta lapangan kerja baru.

Sandi menegaskan, Kemenparekraf RI akan hadir dengan program-program yang memberikan solusi kepada para pelaku UMKM menyikapi meningkatnya harga produksi UMKM yang diakibatkan oleh kenaikan harga BBM bersubsidi. Namun pihaknya juga akan memberikan solusi agar daya beli masyarakat tetap terjaga.

Terkait kenaikan harga BBM dan dampaknya pada pariwisata, Sandi menegaskan, Jambi dengan tingkat inflasi yang tinggi,  harus melakukan antisipasi khususnya di destinasi wisata yang memiliki keunggulan, seperti Muarojambi dan Kerinci.

"Destinasi wisata ini harus bisa memastikan bahwa produksi dan kelengkapan destinasi tidak terkerek harganya oleh inflasi karena daya beli masyarakat yang masih terbatas," tegas Sandiaga.

Kemenparekraf, kata dia, akan memberikan solusi bagaimana UMKM menekan biaya produksi, menekan untuk produk kemasan ekraf dengan memberikan bantuan pendanaan, permodalan agar arus kas yang terdampak karena peningkatan BBM ini bisa diringankan.

"Sehingga dengan kita kerja bersama, kita harapkan efek BBM tidak akan terasa berat," jelas Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau