Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki Sebut Agregator Bantu Produk UMKM Tembus Pasar Ekspor

Kompas.com - 10/09/2022, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

BALI, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM), Teten Masduki mengatakan, agregator atau perusahaan besar yang menampung produk UMKM bisa membantu pelaku UMKM menembus pasar ekspor.

Teten menilai, peran agregator selama ini sudah dirasakan berkontribusi khususnya di sektor kriya dan wastra.

Teten menekankan, untuk mengembangkan kriya dan wastra memang tak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Oleh karena itu kehadiran agregator sangat diperlukan dalam mewujudkan UMKM ekspor dan agar UMKM berdaya saing tinggi.

“Saya kira apa yang sudah kita lakukan on the track. Konsolidasi dan koneksikan UMKM dengan market, serta pembiayaan tergabung untuk membangun seluruh ekosistem yang dibutuhkan,” kata Teten dalam siaran pers Kompas.com.

Teten melanjutkan, ia tak ingin UMKM hanya sekadar bertahan, tetapi bisa terus tumbuh dan berkembang. Indonesia memiliki kekuatan sumber daya manusia (SDM) yang inovatif dalam menciptakan suatu produk.

“Saya sudah keliling daerah, sebagian besar para pelaku UMKM punya spirit untuk tumbuh dan bersaing,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur Out of Asia Handaka Santosa membagikan pengalamannya dalam membangun Out of Asia sejak 15 tahun lalu, dan telah malang melintang di dunia ekspor produk-produk kerajinan tangan ke berbagai negara bahkan hampir di lima benua.

Saat ini, Out of Asia juga telah menggandeng lebih dari 10.000 perajin dari empat pulau di Indonesia (Sumatra, Jawa, Bali, dan NTT).

“Out of Asia merupakan bagian dari MAP yang 100 persen usahanya ekspor. Kalau orang tahunya MAP itu Zara, Sogo, dan lainnya, Out of Asia justru hadir menjadi agregator produk kerajinan dalam negeri khususnya UMKM, yang kemudian dipasarkan ke luar negeri,” ucap Handaka.

Beberapa produk yang diekspor Out of Asia seperti kerajinan kayu dan enceng gondok. Produk-produk hasil olahan perajin ini juga dipamerkan di salah satu jaringan ritel MAP global seperti Zara Home Store dan beberapa instalasi target store vas kayu maupun keranjang di berbagai negara.

“Produk yang kami kurasi dari UMKM ini telah diekspor ke lebih dari 5.000 toko di 5 benua. Para pembelinya itu H&M Home, Marks and Spencer, Zara Home, The Body Shop, Dunelm, L&M Home, Pottery Barn, World Market, dan masih banyak lagi,” kata Handaka.

Selanjutnya, Direktur Alun Alun Indonesia Kreasi Catharina Widjaja menceritakan, Alun Alun Indonesia merupakan retail modern yang mempunyai konsep one stop shopping experience, dengan suasana dan sentuhan budaya Indonesia.

Alun-Alun Indonesia menawarkan berbagai produk Indonesia yang berkualitas mulai dari produk fesyen, aksesoris, aneka kain nusantara, produk living, perhiasan, aneka produk spa, ragam produk antik, aneka makanan olahan, dan produk kriya lainnya. Total sekitar 80 persen merupakan produk UMKM dari perajin perempuan.

Di Jakarta, Alun-Alun Indonesia bisa dikunjungi di Grand Indonesia West Mall Level 3 dan Hotel Indonesia Kempinski. Sementara di Bali terdapat di SOGO Bali Collection.

“Akhir tahun ini, kami akan membuka satu toko di Hainan, China di mana kawasan Hainan ini mirip dengan Bali. Di sana kami akan membawa produk UMKM yang sudah dikurasi. Strategi kami dalam ekspor UMKM adalah dengan mengkurasi dan menyiapkan mereka cocok di tempatkan di negara tersebut. Memberi informasi dan pengetahuan, apa saja yang sedang dibutuhkan pasar,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau