Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komoditas Indonesia Diekspor ke Belanda, Paling Banyak Pala

Kompas.com - 15/10/2022, 07:00 WIB
Gabriela Angelica,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas menyampaikan banyaknya komoditas asal Indonesia yang diekspor ke pasar Eropa, khususnya Belanda.

Mulai dari ekspor makanan, minuman, pakaian, hingga produk handycraft meningkat, termasuk di kondisi pandemi, permintaannya tetap besar. Mayerfas mengatakan bahwa saat ini, salah satu produk yang paling diminati dan banyak diimpor dari Indonesia adalah pala.

"Mereka (orang Belanda) itu tidak bisa hidup tanpa pala ya. Pala juga yang dulu membuat Belanda datang ke Indonesia untuk berdagang sekitar tahun 1600. Dan kita (Indonesia) penghasil pala terbesar di dunia," ujar Mayerfas dalam acara Bronis yang ditayangkan lewat layanan streaming media sosial Kompas.com, Kamis (13/10/2022).

Bahkan, Mayerfas mengatakan saat ini banyak perusahaan Belanda yang ingin berinvestasi langsung di perkebunan pala Indonesia untuk memasarkannya lebih luas di seluruh Eropa dan Amerika Utara.

Hasil pala yang diimpor ke Belanda sendiri kebanyakan berasal dari Maluku dan Papua karena di sana lah tempat dihasilkannya pala dengan kualitas terbaik.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian tahun 2018, komoditas pala Indonesia yang diekspor ke Belanda selama tahun 2018 sebesar 1.108 ton dan nilai 9,63 juta dollar Amerika Serikat.

Selain pala, ada juga beberapa jenis produk lain yang sedang meningkat permintaan pasarnya di Belanda, yaitu kopi dan produk handycraft.

Dalam satu tahun, masyarakat Belanda membutuhkan produk kopi yang angka impornya mencapai 1,3 miliar dollar Amerika Serikat. Namun, meskipun angka permintaan banyak, saat ini ekspor produk kopi dari Indonesia belum mencapai 1 persen dari total angka impor tersebut.

Dilansir dari data Badan Pusat Statistika, angka ekspor kopi Indonesia ke Belanda mencapai angka 7,2 juta US Dollar atau setara dengan 2,24 ton pada 2021.

"Karena potensinya besar, jadi keinginan Belanda untuk impor kopi dari Indonesia juga besar. Karena kopi Indonesia sudah lama di sini, dan cocok dengan lidah mereka (orang Belanda). Misalnya kopi (dari) Aceh, Lampung, Jawa Barat, Sumatera Utama, itu banyak," tutur Mayerfas.

Mayerfas menyampaikan bahwa jenis kopi yang paling banyak diminati di Belanda adalah jenis Arabica karena orang-orang di sana menyukai kopi dengan aroma yang harum dan tajam.

Untuk peluang pasar handycraft, Mayerfas menegaskan bahwa pasarnya juga meningkat dari tahun ke tahun. Menurutnya, hal ini dikarenakan banyak memori tertentu bagi orang Belanda yang didapatkan lewat produk handycraft Indonesia.

"Belanda ini kan memiliki sejarah yang panjang dengan Indonesia, jadi di produk handycraft kita itu juga memberikan banyak memori tertentu ke banyak orang Belanda," pungkas Mayerfas.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau