MALANG, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk membantu pondok pesantren (ponpes) agar mandiri secara ekonomi.
“Strategi untuk mewujudkan kemandirian ekonomi ponpes tersebut salah satunya melalui Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren),” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam sambutannya pada acara Memperingati Hari Santri Nasional dan Kick Off Satu Abad NU di PonPes Wisata An-Nur 2 Al-Murtadlo, Kamis (20/10/2022) dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Teten mengatakan, ponpes dapat menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan bidang keuangan seperti Bank Wakaf Mikro, BMT (Baitul Maal Wa Tamwil) maupun ultra mikro lainnya.
Beberapa program yang dilakukan KemenKopUKM dalam pengembangan ekonomi berbasis Kopontren seperti pembiayaan dana bergulir dengan tingkat bunga sangat rendah yaitu 3 persen flat.
Kemudian, kata Teten, pemerintah juga menyediakan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) klaster. Tahun ini pagu anggaran KUR yang disiapkan pemerintah sebesar Rp373,17 triliun. Rencananya tahun depan plafon KUR akan dinaikkan menjadi Rp400 triliun.
"Kami (akan) membuat piloting di sini untuk pengembangan KUR klaster karena pondok pesantren itu bisa jadi tempat usaha tidak hanya tempat untuk cari ilmu, di sini bisa jadi klaster ekonomi pesantren," ucap Teten.
Selain itu, Ponpes melalui Kopontrennya dapat memanfaatkan program Perhutanan Sosial sehingga para santri atau masyarakat yang tergabung dalam koperasi dapat memanfaatkan lahan milik pemerintah untuk dikelola. Dengan pengelolaan hutan untuk kegiatan produktif diharapkan ekonomi masyarakat akan tumbuh lebih baik.
"Dengan program Perhutanan sosial, pemerintah memberi kemudahan akses bagi rakyat kecil untuk mendapat lahan 2 hektare per orang (untuk dikelola). Setidaknya ada 12,7 juta hektar yang disediakan jadi saya kira ini bisa dimanfaatkan oleh para santri dan kyai untuk mendorong ekonomi di sekitar pesantren," kata Teten.
Berikutnya, KemenKopUKM juga mendorong pengembangan ekonomi syariah di lingkungan pesantren melalui Badan Layanan Umumnya, LPDB-KUMKM. Lembaga ini didirikan salah satunya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di lingkungan pesantren.
"Kita harus menjadi kekuatan syariah di dunia, juga harus menjadi kekuatan industri halal dunia. Oleh sebab itu kita bersama salah satunya, Bank Indonesia sudah merancang kekuatan ekonomi syariah melalui modest fashion yang diharapkan bisa mendorong Indonesia menjadi kiblat fashion dunia," ucap Teten.
Teten menyatakan saat ini pemerintah sedang gencar untuk mendorong tumbuhnya wirausahawan baru. Ditargetkan hingga 2024 jumlah wirausahawan di Indonesia bertambah 1 juta orang agar Indonesia semakin maju.
Saat ini rasio kewirausahaan nasional baru 3,75 persen dari seluruh total jumlah penduduk. Padahal untuk menjadi negara maju minimal diperlukan wirausahanya setidaknya 4 persen.
"Presiden meluncurkan program kewirausahaan, maka kita targetkan penambahan 1 juta wirausahawan. Jadi saya mengajak para kyai dan santri untuk menjadi saudagar sehingga kyai dan santri ini bisa berkontribusi pada kemajuan ekonomi umat," ucap Teten.
Di tempat yang sama, Bupati Malang Sanusi mendukung upaya-upaya KemenKopUKM dalam mendorong kesejahteraan masyarakat khususnya para santri.
Dijelaskannya di Malang saat ini sudah bermunculan talenta-talenta muda dari pesantren yang bisa mandiri secara ekonomi. Bahkan hasil karya seperti animasi yang diproduksi oleh tangan dingin para pemuda di Malang berhasil memikat beberapa rumah produksi mancanegara.
"Teruslah berkreasi berinovasi untuk mengikuti teknologi, sebab kalau masyarakat itu disentuh dengan teknologi maka pendapatannya akan berlipat. Di sini (Ponpes Wisata An-Nur 2 Al-Murtadlo) boleh jadi akan kita beri sekolah khusus animasi," ucapnya.
Sementara itu H. Fathul Bari selaku Pengasuh Ponpes Wisata An-Nur 2 Al Murtadlo, mengapresiasi langkah dan Kebijakan pemerintah terutama KemenKopUKM yang selalu memberikan dukungan terhadap pesantren di Indonesia dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi.
Dia berharap kedepan masyarakat pesantren akan lebih baik dari sisi ekonomi maupun keilmuannya.
"Berkat dukungan dari Pak Menteri (Teten Masduki), ekonomi pesantren menjadi lebih mandiri dan bisa berjalan dengan baik. Semoga Pak Manteri terus bisa mendukung pesantren - pesantren di Jawa Timur dan umumnya di Indonesia," ucap Fathul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.