Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tantangan yang Sering Dialami UMKM

Kompas.com - 08/11/2022, 15:49 WIB
Gabriela Angelica,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha brand lokal kerap mengalami tantangan yang dalam merintis bisnisnya.

Co-Founder & Chief Executive Officer of Tjufoo, Tj Tham menyampaikan terdapat tiga tantangan yang masih sering dialami pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pertama adalah perihal penggunaan data dalam mengembangkan bisnis.

"Mereka (pelaku usaha) kurang mengerti memakai data untuk membuat decisions (keputusan) setiap harinya," ujar Tham dalam kesempatannya berbincang bersama Kompas.com beberapa waktu lalu.

Itulah mengapa, banyak pengusaha yang kurang bisa mengembangkan bisnisnya ke tahap lebih lanjut dan stuck di posisi mereka yang sekarang.

"Mereka tidak tahu bagaimana caranya untuk atur strategi agar bisa tembus lebih dari pencapaian yang sekarang," tambah Tham.

Tantangan berikutnya adalah keterbatasan akses resources untuk UMKM dalam merekrut talent yang dapat membantu mereka mengembangkan usaha.

Sebuah UMKM seringkali terkendala untuk menginvestasikan usahanya dalam hal lain atau mencari dukungan resources dari pihak luar karena mereka kurang memiliki talent serta skill dalam hal itu. Apalagi, saat ini banyak usaha lokal yang bermula dari hobi semata atau usaha sampingan keluarga.

Artinya, para pelaku usaha semacamnya ini biasanya kurang memiliki employer branding yang kuat dan masih kurang pengalaman untuk melakukan management pekerja di dalam usaha mereka.

Kemudian, tantangan terakhir adalah akses untuk funding atau dukungan materi. UMKM tentu berbeda dengan tech company yang dapat memenuhi tuntutan umum pihak investor dalam hal pemasukan.

Tiga hal inilah yang perlu disadari oleh pelaku usaha lokal sehingga bisa mencari solusi dan mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelum mulai merintis usahanya. Namun, saat ini, banyak sekali lembaga atau pun company yang memiliki program untuk membantu UMKM dalam mengembangkan usaha. 

Tj mengungkapkan bahwa saat ini, banyak sekali UMKM lokal yang bagus dan menjanjikan, tapi belum dapat stabil dalam mengembangkan usahanya.

"Kita melihat di Indonesia banyak UMKM atau brand lokal yang sangat bagus, tapi mereka terbatas dari sisi growthnya," ungkap Tj.

Tjufoo hadir untuk mendukung para UMKM tersebut untuk membangun dan mengembangkan mereka serta siap menghadapi berbagai tantangan industri.

Sampai saat ini, sudah ada enam brand lokal di dalam ekosistem Tjufoo yang terbagi dalam beberapa kategori berbeda. Salah satu yang terbesar adalah brand Dapur Cokelat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau