Minamas Plantation Serahkan Bantuan kepada Masyarakat Terdampak Gempa Cianjur

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan perkebunan, PT Minamas Plantation mendonasikan bantuan kepada masyarakat terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat.

Bantuan yang dberikan senilai Rp  500 juta dalam bentuk mie instan, air mineral, beras, biskuit, susu, sarden, sabun cair, popok anak-anak, alat kebersihan dan obat-obatan yang sejalan dengan arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Penyerahan bantuan diserahkan oleh Chief Executive Officer Minamas Plantation, Adi Wira Abd Razak dan diterima oleh Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana.

Baca juga: BCA Gelar SYNRGY Accelerator 2022 untuk Temukan Talenta Muda di Bidang Teknologi

“Minamas Plantation berusaha merespons cepat bencana yang terjadi di Cianjur dengan mendistribusikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat yang terdampak. Kami berharap bantuan berbagai sembako, alat kebersihan serta obat-obatan ini dapat meringankan beban keluarga yang terdampak akibat gempa Cianjur ini”, kata Adi Wira Abd Razak dalam keterangan resminya, Sabtu (26/11/2022).

Wakil Bupati Cianjur – TB Mulyana, menyambut baik inisiatif Minamas Plantation dalam meringankan masyarakat terdampak korban gempa, melalui penyerahan bantuan dari Minamas Plantation tersebut.

Proses evakuasi dan pendistribusian donasi membutuhkan kerjasama erat antara pemerintah dan pemangku kepentingan lain seperti swasta dan masyarakat.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Minamas Plantation karena telah berpartisipasi membantu korban yang terdampak gempa,” ujar TB Mulyana.

Hingga kini, Minamas Plantation melalui program CSR Minamas Peduli Negeri sudah menyerahkan bantuan-bantuan dalam penanggulangan Covid-19 yang dilakukan hampir di seluruh unit bisnisnya di 7 provinsi, khususnya, di Sumatera dan Kalimantan.

Sebanyak 20 unit ambulance, 9.600 paket dalam bentuk sembako, masker, Alat Pelindung Diri (APD), cairan disinfektan, hand sanitizier, 2.600 liter minyak goreng ALIF serta 1.000 masker kain yang langsung didistribusikan kepada masyarakat dan Pemerintah dengan nilai yang mencapai kurang lebih Rp 10 miliar.