BANJARMASIN, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengapresiasi diselenggarakannya Program Kawal Inkubator Tahun 2023 oleh Pemerintah Kota Banjarmasin sebagai wadah pelatihan dan pendampingan bagi wirausaha baru yang tangguh, berkualitas, dan berdaya saing baik secara nasional maupun global.
Teten mengatakan, hal ini menandakan bahwa Pemerintah Kota Banjarmasin telah memenuhi kewajibannya dalam menjalankan amanat PP 7 Tahun 2021 yaitu setiap pemerintah daerah wajib mendirikan minimal 1 lembaga inkubator dan melakukan inkubasi usaha kepada minimal 20 tenant.
"Inkubator ini sangat penting karena seperti telur itu harus dierami, dientaskan, dan dikembangkan. Konsepnya seperti itu. Jadi tidak lagi hanya pelatihan dan seminar tapi didampingi melalui inkubator untuk mengembangkan usahanya," ungkap Teten dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (31/1/2023).
Lebih lanjut, Teten menegaskan bahwa KemenKopUKM saat ini diamanatkan menjadi Leading Sector dalam pengembangan inkubator di Indonesia. Sehingga dalam menyelenggarakan program dan kegiatan pengembangan inkubator akan bersinergi dengan semua stakeholder penyelenggara inkubasi di Indonesia, termasuk lembaga inkubator di pemerintah daerah.
Hingga Tahun 2022, KemenKopUKM telah bersinergi dengan 18 lembaga inkubator yang menginkubasi sekitar 408 Tenant dan telah mengembangkan 45 lembaga inkubator di seluruh Indonesia.
Sehingga dengan banyaknya lembaga inkubator yang berdiri, dan bersinergi dengan KemenKopUKM, maka akan dapat menginkubasi sebanyak mungkin wirausaha baru yang tangguh, kreatif, dan profesional untuk mendukung peningkatan rasio kewirausahaan nasional mencapai 3,95 persen di tahun 2024.
Pada 2023 ini KemenKopUKM terus melakukan pengembangan lembaga inkubator di Indonesia dengan mendorong seluruh Pemda untuk mendirikan lembaga inkubator baru serta program inkubasi startup yang akan bersinergi dengan 8 inkubator terpilih melalui kegiatan kurasi tetant, bootcamp, workshop, coaching clinic, dan demo day yang akan menghasilkan 150 tenant terbaik.
"Program Kawal Inkubator yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin ini akan menjadi bagian ekosistem Pengembangan Kewirausahaan Nasional dan dapat mendukung percepatan transformasi digital UMKM di Indonesia. Saya sangat berterima kasih dan mengharapkan Program Kawal Inkubator dapat menghasilkan wirausaha baru yang tangguh, kreatif, dan profesional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin," kata Teten.
Dalam Program Kawal Inkubator kali ini, terdapat tiga produk yang ditampilkan yaitu Makaroni Borneo, Nakula Tahu Isi, dan Shei Serundeng. Teten merasa ketiga produk tersebut memiliki model bisnis yang prospektif dan diharapkan dapat menguasai pasar Kalimantan dan nasional nantinya.
"Kalau kita lihat model bisnis bahwa makanannya sudah kita kenal seperti makaroni, tahu, dan serundeng. Hal yang menarik justru model bisnisnya. Kalau dibayangkan McDonalds, KFC, Starbucks awalnya juga seperti ini. Mereka jualan hal biasa tapi karena bisnis model bagus dan produknya inovatif bisa mendunia. Jadi ini kalau dikembangkan dan didukung pembiayaan bisa menguasai Kalimantan, nasional, dan dunia," kata Teten.
Di tempat yang sama, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan bahwa Program Kawal Inkubator bertujuan untuk melahirkan wirausaha baru mandiri yang dapat membangkitkan Banjarmasin sebagai kota perdagangan berbasis UMKM.
"Untuk menduking program ini, kami memberikan program Bausaha Tanpa Bunga untuk memberikan akses permodalan tanpa dibebankan bunga sebesar Rp3,5 miliar dan subsidi bunga diambil dari dana CSR. Ada 100 calon peserta inkubator bisnis di 2022 dan melahirkan 30 UMKM unggulan. Dari program ini diharapkan lahir wirausaha baru yang akan menjadi calon pengusaha besar," kata Ibnu Sina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.