Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran, Keripik Tempe dan Buah di Malang Diburu Wisatawan

Kompas.com - 26/04/2023, 19:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

MALANG, KOMPAS.com - Sentra industri keripik tempe dan buah di Sanan, Purwantoro, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur diserbu wisatawan pada masa libur perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Salah satu pemilik toko oleh-oleh Halimatus Sadiyah, mengatakan, peningkatan penjualan oleh-oleh seperti keripik tempe dan keripik buah mulai mengalami peningkatan selama satu minggu terakhir.

"Mulai ramai satu minggu sebelum Lebaran, banyak yang mudik dan datang ke toko kami," kata Halimatus seperti dikutip dari Antara.

Halimatus menjelaskan, untuk mengantisipasi peningkatan permintaan produk keripik tempe pada masa libur perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah tersebut, ia sudah menambah stok produksi dua minggu sebelum masa libur Lebaran 2023.

Menurut Halimatus, selama masa libur Lebaran 2023 permintaan produk keripik tempe mengalami peningkatan jika dibandingkan pada hari-hari biasa. Dalam kondisi normal, kurang lebih permintaan produk keripik tempe selama satu minggu berkisar satu ton.

"Untuk saat ini kami menyediakan hingga tiga ton, hari-hari biasa satu ton, untuk periode yang sama," ujar Halimatus.

Ia menambahkan, produk keripik tempe hasil buatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) miliknya tersebut masih menjadi primadona oleh-oleh para wisatawan atau masyarakat yang melaksanakan mudik Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah kali ini.

"Untuk yang paling laris masih keripik tempe, keripik buah juga ada, termasuk cemilan-cemilan lain, juga diminati. Tapi yang paling tinggi permintaannya keripik tempe," kata Halimatus

Sementara itu, salah satu pedagang keripik tempe musiman yang ada di kawasan tersebut, Hendra Setiono mengatakan, omzet yang didapatkan berkisar antara Rp12 juta hingga Rp20 juta pada periode libur Lebaran.

Menurut Hendra, pada tahun ini ia memproduksi kurang lebih sebanyak 2,7 ton keripik tempe dan saat ini tersisa sebanyak 200 kilogram. Produksi keripik tempe tersebut, tidak hanya dijual secara langsung, melainkan juga menyuplai kebutuhan pada sejumlah toko di kawasan Sanan itu.

"Produksi juga saya kirim ke toko lainnya tidak saya jual sendiri. Dari total 2,7 ton, sekarang tersisa 200 kilogram," ujar Hendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau