JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggelar Pitching Day Pahlawan Digital UMKM 2023 untuk menjaring startup anak muda yang kreatif dan inovatif demi mendukung digitalisasi UMKM di Indonesia.
“Pitching Day akan menghasilkan 30 startup terbaik dari tiga lokasi yang digelar, yakni Jakarta, Solo, dan Cimahi,” kata Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki di acara Pitching Day Pahlawan Digital 2023 di Jakarta, Rabu (25/10/2023) seperti termuat dalam siaran pers.
Rangkaian Pitching Day diawali dengan kurasi startup binaan Lembaga Inkubator hasil dari fasilitasi KemenKopUKM tahun 2021-2023 dengan total 351 Startup dari 20 Lembaga Inkubator.
Selanjutnya dilakukan kurasi sesuai dengan kriteria Pahlawan Digital untuk menjadi 24 startup yang berasal dari kurasi tim KemenKopUKM dan 6 startup dari kurasi tim Staf Khusus Presiden.
Teten menegaskan, dalam mengembangkan UMKM digital berkualitas, dibutuhkan peran aggregator teknologi yang diharapkan mempermudah langkah UMKM untuk bisa mengakses market maupun pembiayaan.
“Para startup digital ini melibatkan UMKM kecil-kecil yang bisa diagregasi. Mereka harus menunjukkan komitmennya dalam mendukung dan membantu digitalisasi UMKM” ucapnya.
Seiring dengan hal tersebut, jumlah UMKM yang telah onboarding mencapai sekitar 22,81 juta UMKM atau 76,06 persen hingga akhir Juni 2023 dari target 30 juta UMKM On Boarding pada 2024 berdasarkan data dari idEA.
Baca juga: Pahlawan Digital 2022 Ditargetkan Bantu UMKM Setiap Bulannya
Teten juga menyoroti banyaknya startup berupa aplikasi digital yang muncul, jangan hanya fokus di sektor hilir, tetapi juga fokus di sektor hulu, dengan mulai mengarahkan pada pengembangan digital di sektor produksi.
“Sudah ada beberapa yang sukses mengembangkan sektor hulu dalam pengembangan digitalnya. Seperti e-Fishery yang konsisten membangun ekosistem akuakultur teknologi budidaya ikan udang. Juga Elevarm yang berfokus di sisi hulu, memberikan solusi pasokan ke petani kecil dengan teknologi,” kata Teten.
Ia meyakini, potensi startup dalam negeri sangatlah besar. Terbukti kata MenKopUKM, investor dari negara-negara seperti Korea dan Jepang memuji potensi startup Indonesia.
Di Asia Tenggara, UMKM sangat kuat di sektor pertanian, sehingga bisa menjadi pemasok pangan dunia.
“Mereka dinilai bukan hanya membantu yang kecil (usaha kecil) tetapi juga mengoneksikan dengan usaha besar. Karena perusahaan besar juga butuh startup untuk koneksi masuk dalam rantai pasok. Diharapkan betul-betul (startup) bisa diandalkan dalam mendukung ekonomi digital Tanah Air,” kata Teten.
Para inovator digital peserta program ini yang bergerak membantu UMKM di berbagai sektor seperti agritech dan aquatech, sampai aggregator ekspor.
Tahun ini Pahlawan Digital UMKM mengalami peningkatan inovator pendaftar sebanyak 214 persen dari tahun pertama diselenggarakan.
Terpilih 30 inovator digital yang disaring dari lebih 559 Startup dan Inovator yang mendaftar dan tergabung dalam ekosistem KemenKopUKM.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya