Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling

Kompas.com - 28/05/2025, 22:51 WIB
Asip Agus Hasani,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Pabrik gula PT Rejoso Manis Indo (RMI) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menaikkan target giling dari 1,4 juta ton tebu menjadi 1,5 ton tebu pada musim giling 2025 kali ini.

Manajer Hubungan Eksternal dan Pemerintah PT RMI, Putut Hendaruji, mengatakan bahwa pihaknya memprediksi adanya panen tebu yang melimpah di wilayah Kabupaten Blitar dan sekitarnya sehigga PT RMI pun menaikkan target giling tebu.

“RMI tahun ini menargetkan minimal giling 1,4 juta ton dan kita upayakan bisa 1,5 juta ton tebu,” ujar Putut usai prosesi ritual “Manten Tebu” sebagai penanda dimulainya hari pertama giling tebu pabrik gula PT RMI di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Senin (26/5/2025).

Baca juga: Produksi Tebu Rendah, ID Food Minta Petani Tingkatkan Produktivitas

Angka tersebut, naik sebesar 16,67 persen hingga 25 persen dibandingkan target giling tebu pada musim giling tahun lalu sebesar 1,2 juta ton.

Putut mengatakan bahwa keputusan menaikkan target giling tersebut didasarkan pada hasil survei penambahan areal perkebunan tebu rakyat di wilayah Kabupaten Blitar dan sekitarnya.

Selain itu, kata dia, kondisi cuaca juga diprediksi turut mendukung peningkatan panen tebu rakyat.

Putut tidak menjelaskan rinci apa yang dimaksud kondisi cuaca tersebut.Dengan target rendemen sebesar 9,05 persen, kata dia, pihaknya menargetkan produksi gula kristal putih (GKP) selama musim giling tebu 2025 sebesar 127.000 ton.

Angka tersebut naik lebih 27 persen dibandingkan produksi GKP selama musim giling tahun sebelumnya sebesar sekitar 100.000 ton.

Putut mengatakan bahwa pasokan tebu rakyat ke pabrik gula PT RMI paling banyak berasal dari perkebunan rakyat di wilayah Kabupaten Blitar.

Dukungan Kepala Daerah

Pada kesempatan itu, Putut mengungkapkan apresiasi pihak manajemen PT RMI kepada kepala daerah Kabupaten Blitar yang baru atas dukungannya pada operasional PT RMI.

Kata Putut, baru beberapa bulan pasangan kepala daerah yang baru menjabat, PT RMI berhasil menyelesaikan sejumlah perizinan usaha termasuk ekspansi fasilitas produksi guna meningkatkan lagi produktivitas di masa mendatang.

“Kami banyak dibantu Pemerintah Kabupaten yang baru sekian bulan beberapa perizinan yang terkendala sebelumya sudah selesai tahun ini,” tuturnya.

Dikendalikan oleh raksasa produsen gula dunia asal Thailand, Mitr Phol Group, pabrik gula PT RMI memiliki kapasitas giling 10.000 ton cane day (TCD) dan dapat digandakan hingga 20.000 TCD sehingga merupakan salah satu pabrik gula terbesar di Jawa Timur.

Baca juga: Dukung Swasembada Gula 2028, BNI dan SGN Salurkan KUR ke Petani Tebu

Mulai beroperasi tahun 2019, pabrik gula dengan nilai investasi sekitar Rp 3 triliun itu juga merupakan salah satu dari 10 pabrik gula swasta yang pendiriannya difasilitasi oleh Pemerintah Pusat pada akhir periode pertama Pemerintahan Presiden Joko Widodo sebagai proyek strategis nasional (PSN) dengan target swasembada gula.

Meski demikian, kehadiran pabrik gula dengan daya serap tebu yang sedemikian besar, dikhawatirkan semakin memperluas area hutan di wilayah Kabupaten Blitar yang gundul dan beralih fungsi menjadi kebun tebu.

Berdasarkan data Perum Perhutani KPH Blitar, hingga tiga tahun lalu setidaknya 11.000 hektar area hutan di Blitar beralih fungsi menjadi lahan tebu, termasuk sekitar 3.000 hektar hutan lindung. *

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau