JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengupayakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) beserta koperasi di tahun 2022 bisa lebih siap menghadapi krisis maupun perubahan lingkungan di masa yang akan datang.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan tahun 2022 merupakan fase pemulihan transformatif (transformative recovery) seiring keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan pandemi COVID-19.
“Pemulihan transformatif itu tidak sekedar tumbuh seperti kondisi sebelum pandemi COVID-19, tapi kita menyiapkan UMKM agar memiliki tingkat resiliensi yang lebih tinggi,” ungkapnya dalam konferensi pers Refleksi 2021 dan Outlook 2022, Jakarta, Kamis (30/12/2021).
Baca juga: Expo 2020 Dubai, Produk UKM Karya Difabel Ramaikan Paviliun Indonesia
Adanya ancaman krisis bukan hanya mengenai wabah saja, lanjut dia, tetapi juga berbagai perubahan teknologi dan ekonomi global yang bergerak sangat dinamis.
Karena itu, pihaknya ingin menyiapkan UMKM berdaya tahan kuat sehingga bisa menjadi modal untuk meningkatkan kemampuan adaptasi maupun transformasi.
Upaya pemulihan transformasi dinilai harus melibatkan anak muda generasi milenial dan Z yang mencapai 63,69 persen dari total 270,20 juta jiwa penduduk Indonesia. Begitu pula dengan peran perempuan, anak muda, dan isu ekonomi hijau yang akan menjadi penggerak ekonomi ke depan.
“Kepemimpinan Indonesia di G-20 menjadi momentumnya,” kata Menkop.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa fase pemulihan transformasi memiliki tiga agenda.
Pertama ialah sebanyak 70 persen prioritas program akan menyasar langsung kepada pelaku UMKM dan koperasi anak muda, perempuan, serta fokus untuk mendukung pengembangan usaha ramah lingkungan.
Kedua yatu mendorong pembiayaan UMKM dan koperasi bergeser dari sektor perdagangan ke sektor riil.
Hanya dengan sektor riil, tutur Teten, maka akan terbuka lapangan pekerjaan lebih luas dan memperkuat kemandirian pangan nasional.
Baca juga: Ada Pendampingan Ekspor, 132 UKM Raup Transaksi Rp 76 Miliar
“Pembiyaaan LPDB kita patok 40 persen untuk sektor riil agar juga memacu pembiayaan perbankan dan non perbankan lebih terkonsolidasi ke dalam ekosistem sektor riil,” kata Menkop.
Adapun pemulihan transformatif terakhir ialah menargetkan 30 persen dari total UMKM masuk ke dalam ekosistem digital, yakni 20 juta UMKM pada tahun depan.
Menkop optimistis kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) akan tercapai lebih dari 6,2 persen atau di atas target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional di 2024 yaitu 5,5 persen, kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 63 persen, lalu rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,75 persen.
Kemudian juga koperasi modern sebanyak 150 unit, kontribusi ekspor UKM terhadap ekspor non migas sebesar 15,8 persen, rasio kredit perbankan di atas 20 persen, usaha mikro yang bertransformasi dari informal ke formal di 2022 bertambah menjadi 5,5 juta UMKM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.