JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) punya peran penting seperti tulang punggung perekonomian dan menyerap tenaga kerja di Indonesia. Namun, tak jarang pelaku UMKM mengalami kegagalan dalam mengembangkan bisnisnya.
Chief Marketing Officer Ninja Xpress Andi Djoewarsa punya analisis terkait kegagalan pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya.
Andi menilai ada empat tantangan yang sering dihadapi UMKM ketika mengembangkan bisnisnya.
Tantangan pertama adalah minimnya akses ke permodalan.
"Tantangan pertama itu adalah minimnya akses ke permodalan. Jadi pengusaha itu, modal berani saja tidak cukup, tapi butuh modal lain untuk mengimprosisasi kreativitas agar semua ide yang dimiliki bisa dieksekusi," ujar Andi dalam webinar Jobstreet yang disiarkan secara virtual, November lalu.
Di sisi lain, Andi mengakui sejauh ini pemerintah sudah memiliki banyak program seperti program Kredit Usaha Rakyat (KUR) ataupun Bantuan Langsung Tunai (BLT) lainnya.
Tantangan kedua, lanjut Andi, pelaku UMKM tak memiliki kemampuan Sales dan Marketing. Menurut Andi, memiliki kemampuan untuk memotret produk untuk dipasarkan tak cukup.
Menurut Andi, pelaku UMKM dituntut untuk memiliki kemampuan membuat cerita narasi yang menarik serta mengetahui algoritma marketing dari media sosial lainnya seperti promosi lewat Intagram, Facebook dan lainnya.
"Dari sisi UMKM sendiri, ini sebenarnya tidak susah karena bisa diakses dari Google. Namun memang di lapangan semuanya tidak seperti teori. Tapi harus dilakukan, tidak mudah memang," kata Andi.
Selanjutnya, tantangan ketiga adalah distribusi dan logistik. Indonesia, lanjut Andi adalah negara kepulauan yang artinya biaya logistik mahal.
Isu distribusi dan logistik menurut Andi yang menjadi salah satu beban bagi UMKM.
"Yang keempat itu pengembangan SDM. Sebenarnya ini sangat penting tapi belum dilihat oleh UMKM atau tidak sadar lantaran terlalu sibuk sama bisnisnya. Di sini UMKM seharusnya harus bisa bekerjasama dengan tim dan harus bisa memanusiakan manusia agar semua tim bisa memiliki visi dan misi yang sama untuk mengembangkan bisnis," jelas Andi. (Penulis: Elsa Catriana, Editor Bambang P. Jatmiko)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.