JAKARTA, KOMPAS.com - Ni Luh Putri (35), salah satu pedagang di Pasar Seni Legian Bali mengaku saat ini masih bersyukur dagangannya masih bisa terjual walaupun nyaris tak seperti dulu.
Tak mudah bagi Ni Luh untuk menjalankan usaha di tengah pandemi Covid-19. Namun, rasa syukur masih terselip semangat untuk bisa bangkit.
“Masih bersyukur ada yang beli, walaupun sepi sekali enggak seperti dulu. Kalau saya dagang masih bisa untuk beli beras, daripada di rumah saja tidak dapat penghasilan,” ucap Ni Luh Putri dikutip dari laman Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi.
Ni Luh bercerita kalau dulu tokonya bisa didatangi silih berganti oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal. Namun, kini ia hanya bisa berharap dari wisatawan lokal saja. Omzet yang didapatkannya pun turun drastis hampir 90 persen.
Meski demikian, Ni Luh tetap semangat untuk menjalani usahanya. Tak ada rasa mengeluh di dirinya. Bagi Ni Luh, mengeluh tak akan mengubah keadaannya, tetapi justru semakin membuat ekonomi keluarganya terpuruk.
Ni Luh juga memberikan semangat kepada pedagang lain untuk bangkit dari masa-masa sulit ini. Ia berharap agar tempat wisata tidak ditutup lagi lantaran salah satu sumber mata pencahariannya.
“Untuk teman-teman pengusaha kecil seperti saya mari kita bangkit bersama, jangan mengeluh. Ayo tetap berjualan jangan lupa selalu terapkan protokol kesehatan agar Bali segera pulih, dan semoga tempat wisata tidak ditutup lagi ya karena itu mata pencaharian kami” tutup Ni Luh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.