Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gula Aren dari Lebak Berhasil Tembus Pasar di Berbagai Wilayah Indonesia

Kompas.com - 05/04/2022, 17:35 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabupaten Lebak, Provinsi Banten merupakan sentra produsen gula aren. Dalam momentum Ramadhan kali ini, para perajin berhasil meraup omzet hingga dua kali lipat dari hari-hari biasa.

Wilayah Lebak merupakan sentra produksi gula aren karena didukung perkebunan nira atau pohon kaung. Banyak masyarakatnya daerah ini mengembangkan perkebunan nira untuk memproduksi gula aren.

Jumlah perajin gula aren di wilayah Lebak sebanyak 148 perajin dengan lahan perkebunan nira seluas 170 hektare.

Baca juga: Kopi Ijen, Dari Banyuwangi Merambah Mancanegara

Produksi gula aren dari Lebak dipasok ke Pasar Rangkasbitung dan beberapa daerah lainnya, seperti Bogor, Jakarta, Tangerang hingga Bandung.

Perajin gula aren menjual ke penampung bervariasi tergantung kualitas mulai Rp 200.000 sampai Rp 350.000 per lima ikat gula aren.

Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Imam Suangsa mengatakan produksi gula aren dari Lebak merupakan yang terbesar di Provinsi Banten, dengan kapasitas mencapai ribuan ton per bulan untuk dipasok ke berbagai daerah di Tanah Air.

Pemerintah Kabupaten Lebak menetapkan gula aren menjadi produk unggulan daerah.
Gula aren dari daerah ini cukup alami dan masuk kategori organik.

Perkebunan aren milik petani tidak terpapar pupuk kimia dan tumbuh di kawasan pegunungan dan perbukitan yang tersebar di Kecamatan Sobang, Cijaku, Cigemblong, Cihara, Malingping, Panggarangan, Bayah, Cilograng, Cibeber, Leuwidamar, Cirinten, Muncang, dan Lebak Gedong.

"Kami mencatat 5.815 perajin gula aren dengan omzet hingga menembus Rp 96,65 miliar per tahun, " katanya dikutip dari Antara, Selasa (5/4/2022).

Keuntungan selama Ramadhan

Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Mitra Mandala Kabupaten Lebak Anwar Aan menuturkan seiring dengan datangnya Ramadhan, omzet perajin naik signifikan karena peningkatan permintaan komoditas tersebut untuk oleh-oleh dan keperluan lain.

"Biasanya Rp 3 juta kini menjadi Rp 7 juta per tiga hari. Kami memastikan pendapatan gula aren itu dapat menggulirkan ekonomi masyarakat pedesaan," kata dia sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (5/4/2022).

Baca juga: Ini 6 Peluang Bisnis Bagus Usai Badai Covid-19 Reda

 

Sementara itu, pemilik Toko Najwa , Awa (45) yang menjual aneka makanan tradisional di Jalan Sunan Bonang Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan dirinya kewalahan melayani permintaan gula aren pada bulan Ramadhan itu.

Konsumen membeli gula aren dengan jumlah banyak untuk dijadikan oleh-oleh atau "buah tangan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com