JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan, 18,5 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang saat ini telah masuk ke dalam ekosistem digital (onboarding).
"Hingga saat ini tercatat 18,5 juta pelaku UMKM telah terhubung ke dalam ekosistem digital, tumbuh 131 persen saat sebelum pandemi," kata Teten seperti dikutip dari Antara, Kamis (12/5/2022).
Pemerintah pun mendorong pelaku UMKM untuk bisa terdigitalisasi seiring dengan perkembangan digital yang terjadi akibat pandemi Covid-19 melalui inisiasi Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Teten mengatakan, 30 juta UMKM atau artisan ditargetkan dapat onboarding di toko daring atau marketplace hingga tahun 2023 mendatang.
Teten mengungkapkan saat ini tercatat ada 65 juta UMKM yang setara dengan 99,9 persen populasi pelaku usaha di Indonesia. Jumlah pelaku UMKM yang besar itu menyerap 97 persen tenaga kerja dan memberi kontribusi terhadap PDB sebesar 61,7 persen.
Menurutnya, tidak hanya soal digitalisasi, saat ini praktik usaha ramah lingkungan atau ekonomi hijau menjadi salah satu agenda pemulihan transformatif Kemenkop UKM.
Indonesia pun tidak ingin ketinggalan. Pasalnya, banyak negara lain kini dengan pesat bergerak menuju ekonomi hijau dan menetapkan kebijakan pro lingkungan dengan target ambisius.
Kementerian Koperasi dan UKM pun berupaya membuat strategi pengembangan UMKM hijau, diantaranya melalui program kemitraan usaha green value chain, akses pasar melalui e-commerce green products, dan pameran skala internasional tematik ekonomi hijau, inkubasi wirausaha melalui pengembangan wirausaha sosial serta digitalisasi UMKM.
"Saya optimis Indonesia dapat beradaptasi dengan tren ekonomi hijau," kata Teten Masduki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.