Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Viral dan Ditangkap, Ratu Keraton Agung Sejagat Purworejo Kini Buat Produk UMKM

Kompas.com - 20/05/2022, 20:00 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Sempat viral tahun lalu, Keraton Agung Sejagat (KAS) kembali muncul di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. KAS menyebut akan fokus ke pengembangan ekonomi kreatif anggotanya dengan membuat produk-produk kelas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Fanni Aminadia yang dulu menjadi ratu di Keraton Agung Sejagat kini mendirikan sebuah yayasan yang bernama Rakai Mataram Agung. Fanni dan penasihat hukumnya, Tjahjono mengklaim, yayasannya telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM RI.

"Dulu ekonomi kreatif juga sudah ada, ini upaya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan menciptakan lapangan kerja. Kegiatannya sementara ini kami hanya fokus di ekonomi kreatif, karena masih pandemi juga, untuk prosesi adat dan sebagainya juga belum boleh," kata Fani.

Produk-produk UMKM dari yayasannya, ungkap Fanni, diantaranya yakni di bidang pertanian ada pupuk organik cair, kemudian kuliner ada rice bowl, ayam keraton, teh telang, sambal, dan juga produk rokok dari bunga telang.

"Ayam keraton akan menjadi ikon pengembangan ekonomi kita," jelasnya.

Saat ini, ungkap Fanni, yayasan Rakai Mataram Agung dipusatkan di Yogyakarta. Lokasi yang dulunya dijadikan KAS di Desa Pogungjurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo tak lagi ditempati.

"Anggota saat ini sekitar 200-an, ada di Jogja, Purworejo dan sekitarnya. Di ndalem yang di Prambanan, karena di Pogung masing pada trauma, dan saat mengurus legalitas yayasan kita pakai alamat yang di Prambanan," kata Fanni.

Sempat bikin geger

Keraton Agung Sejagat kini mengembangkan ekonomi kreatif dengan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang pertanian ada pupuk organik cair, kemudian kuliner ada rice bowl, ayam keraton, teh telang, sambal, dan juga produk rokok dari bunga telang.KOMPAS.com/Bayu Apriliano Keraton Agung Sejagat kini mengembangkan ekonomi kreatif dengan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang pertanian ada pupuk organik cair, kemudian kuliner ada rice bowl, ayam keraton, teh telang, sambal, dan juga produk rokok dari bunga telang.

Keraton Agung Sejagat sempat membuat geger Kabupaten Purworejo beberapa tahun yang lalu. Kemunculan KAS tersebut dinilai menjadikan sebuah kegaduhan di Kabupaten Purworejo.

KAS juga dinilai sebagai kerajaan fiktif yang dipimpin oleh raja Toto Santoso dan ratu Fanni Aminadia.

Setelah viral, Toto dan Fanni juga akhirnya ditetapkan bersalah karena dinilai telah membuat kegaduhan dengan adanya kerajaan fiktif tersebut.

Berdasarkan Putusan MA RI Nomor: 1500K/Pid.Sus/2021 tanggal 8 Juli 2021. Setelah menjalani hukuman akhirnya Fani sudah bisa bebas dan memimpin yayasan Rakai Mataram Agung ini.

”Meskipun kita dalam keadaan seperti ini, jangan berhenti untuk berbuat baik," katanya.

Fanni menyebutkan, Yayasan Rakai Mataram Agung ini juga bergerak di bidang kemanusiaan, budaya, dan pendidikan. Fanni mengatakan, sebenarnya secara kegiatan tak ada yang berbeda antara dulu dan sekarang.

"Sebenarnya tidak ada yang berbeda, kita tetap melakukan prosesi atau melestarikan tradisi dan budaya kita, melestarikan budaya juga merupakan salah satu komitmen dari yayasan ini," tutupnya.

Waginah, salah satu anggota mengungkapkan bahwa ia sangat berterimakasih kepada Fani Aminadia yang telah berjuang dalam memperjuangkan kualitas hidup anggotanya.

Lewat pengembangan ekonomi kreatif diharapkan dapat memberikan kesejahteraan kepada anggotanya.

”Terimakasih kepada Bu Fanni yang selama ini telah berjuang,” kata Waginah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau