JAKARTA, KOMPAS.com - Istilah kroto pasti tak asing bagi pencinta burung kicau. Kroto adalah jenis pakan yang sangat digemari oleh burung yang tergolong dalam insektivora, seperti burung kutilang, murai batu, jalak, dan beo.
Kroto merupakan telur semut rangrang atau Oecophylla smaragdina. Kroto diklaim kaya akan kandungan protein dan lemak sehingga suara burung yang lebih nyaring dan indah jika mengonsumsinya.
Berbisnis kroto pun bisa menjadi peluang tersendiri. Permintaan kroto disebut cukup tinggi meskipun stoknya di alam terbatas.
Melihat permintaannya yang cenderung naik, bisnis kroto pun semakin menjanjikan. Salah satu caranya yaitu beternak kroto di rumah.
Dikutip dari Cermati.com, besar modal yang dibutuhkan untuk berbisnis kroto berada di kisaran Rp12,5 juta. Biaya tersebut meliputi biaya pembuatan kandang, pembelian bibit, toples, perlengkapan, dan biaya pakan selama sekitar enam bulan.
Lalu, apa saja mesti disiapkan untuk beternak kroto hingga siap dijual? Berikut beberapa cara ternak kroto yang bisa dilakukan di rumah seperti dirangkum dari Cermati.com.
Langkah pertama yang harus disiapkan sebelum beternak kroto yaitu menyiapkan bibit koloni. Kamu bisa menangkap kroto sendiri di alam bebas, jika ingin menghemat biaya. Namun cara ini cukup rumit untuk dilakukan.
Sebagai langkah alternatif, kamu juga bisa membelinya dari petani dengan harga antara Rp150.000-Rp200.000 per liter.
Jika bibit koloni telah siap, langkah selanjutnya adalah membuat kandang. Kamu bisa memanfaatkan paralon untuk membuatnya.
Pemilihan paralaon relatif mudah dalam pembuatan, memudahkan saat panen, sekaligus meminimalisir risiko kematian. Paralon juga dinilai lebih tahan lama, dan kedap cahaya tetapi memiliki dua sisi yang terbuka sehingga memiliki tingkat udara yang cukup.
Langkah-langkah pembuatan kandang dari paralon yaitu
Jika kandang sudah dibuat, langkah selanjutnya adalah menebarkan bibit koloni semut rangrang yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Cara yang mesti dilakukan yakni meletakkan bibit koloni tersebut pada bagian paralon yang sudah diisi dedaunan. Koloni tersebut nantinya akan masuk dengan sendirinya pada bagian paralon tersebut
Setelah bibit ditebar, maka langkah selanjutnya ialah memberi pakan pada koloni semut rangrang.
Koloni semut rangrang membutuhkan asupan gizi dari protein, seperti jangkrik, ulat, belalang, atau daging ayam, kambing, maupun sapi yang direbus dan dipecah hingga sumsumnya keluar; dan karbohidrat. Untuk asupan karbohidrat, kamu bisa memberikan larutan air dengan gula pasir.
Kamu hanya perlu menyiapkan wadah yang permukaannya datar dan letakkan makanan koloni di atasnya lalu tempatkan di samping rak. Apabila pakannya berupa hewan hidup maka pastikan untuk melumpuhkannya terlebih dahulu.
Panen pertama budidaya kroto sebaiknya dilakukan setelah enam bulan. Dalam waktu tersebut koloni semut dapat berkembangbiak secara optimal.
Setelah sarang stabil, barulah proses panen dapat dilakukan setiap 15 sampai 20 hari sekali.
Sarang yang sudah siap dipanen biasanya ditandai dengan adanya sarang yang penuh dengan kroto berwarna putih.
Jika sudah begini, maka langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: