Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Produk Lokal Tembus Ekspor, LPEI Lakukan Program Desa Devisa

Kompas.com - 05/08/2022, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus berupaya meningkatkan pengembangan kapasitas pelaku usaha termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor.

Ketua Dewan Direktur dan Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoyoso mengatakan, pihaknya telah melakukan program pengembangan Desa Devisa sebagai salah satu akselerator ekspor nasional dan program pemberdayaan sumber daya untuk kesejahteraan masyarakat.

“Kami sedang galakkan program Desa Devisa. Desa Devisa itu basisnya pengembangan komunitas. Jadi satu desa produknya tertentu kemudian mereka berkolaborasi, kita lakukan program-program pendampingan sampai mereka bisa ekspor,” ujar Riyani dalam paparannya di Kantor LPEI di Jakarta pada Kamis (4/8/2022) siang.

Riyani mengatakan, saat ini LPEI sudah memiliki 134 Desa Devisa sebagai program yang berkelanjutan untuk peningkatan kapasitas ekspor dan sumber daya masyarakat. Adapun 134 Desa Devisa tersebut memiliki komoditas atau produk yang berbeda antar wilayah.

“Kami ditargetkan oleh Bu Menteri Keuangan ada 5.000 Desa Devisa yang terbentuk,” lanjut Riyani.

Riyani mengatakan, LPEI memiliki kriteria penetapan daerah untuk dijadikan Desa Devisa. Sejumlah kriteria yang ditetapkan seperti produk yang homogen di satu desa.

“Kami pelajari dulu apa demand-nya. Kami juga cocokkan dengan komoditas prioritas LPEI yaitu kopi, kakao, fashion, ikan hasil laut, rempah, makanan, dan minuman,” tambah Riyani.

Riyani mengatakan, pihaknya juga bekerjasama dengan perusahaan dan kementerian untuk menjalankan program Desa Devisa. LPEI melakukan penilaian terhadap sejumlah pelaku-pelaku UMKM binaan perusahaan dan kementerian yang cocok untuk mengikuti program Desa Devisa.

Ketua Dewan Direktur dan Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoyoso saat ditemui di kantornya di kawasan Jakarta Selatan pada Kamis (4/8/2022) siang.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Ketua Dewan Direktur dan Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoyoso saat ditemui di kantornya di kawasan Jakarta Selatan pada Kamis (4/8/2022) siang.

Dikutip dari laman LPEI, progam Pengembangan Desa Devisa merupakan rangkaian kegiatan berbasis community development. Program tersebut mencakup upaya pengembangan pelatihan, bantuan sarana produksi, informasi dan akses pasar, dan lainnya.

Desa Devisa merupakan salah satu program yang dipelopori LPEI untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing komoditas yang dihasilkan suatu wilayah.

Program Desa Devisa diberikan kepada desa, komunitas atau clustertertentu yang berpotensi untuk melakukan aktivitas produksi secara berkelanjutan. Dengan begitu, penerima program bisa ambil bagian dalam rantai pasokan ekspor dengan produk berkualitas yang berdaya saing tinggi.

Hingga Desember 2021, LPEI telah meluncurkan program Desa Devisa di Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali, yaitu Desa Devisa Kopi Subang, Desa Devisa Agrowisata Ijen Banyuwangi, Desa Devisa Tenun Gresik, Desa Devisa Garam Kusamba Klungkung dan Desa Devisa Rumput Laut Sidoarjo.

Promosikan UMKM Anda dengan beriklan di jaringan Kompas Gramedia lewat Pasangiklan.com. Konsultasikan strategi iklan bisnis Anda bersama tim sales Pasangiklan.com sekarang.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pameran Solopreneur Semasaqu Targetkan Transaksi Rp 4 Milliar

Pameran Solopreneur Semasaqu Targetkan Transaksi Rp 4 Milliar

Program
Mendorong Transformasi Desa menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Mendorong Transformasi Desa menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Program
Cerita Tono Merintis Bisnis Keripik ChipsyChips hingga Ekspor ke Kanada

Cerita Tono Merintis Bisnis Keripik ChipsyChips hingga Ekspor ke Kanada

Jagoan Lokal
Kemenkop UKM Sebut Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Belum Sesuai Target

Kemenkop UKM Sebut Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Belum Sesuai Target

Program
Penyaluran KUR UMKM Tahun 2023 Capai Rp 232 Triliun, Masih Di Bawah Target

Penyaluran KUR UMKM Tahun 2023 Capai Rp 232 Triliun, Masih Di Bawah Target

Program
4 Tips Membangun Bisnis Special Tea ala Co-Founder Havilla Tea

4 Tips Membangun Bisnis Special Tea ala Co-Founder Havilla Tea

Training
Jokowi Sebut BRILIANPRENEUR 2023 Jadi Ajang Pertemuan Buyers dan Pelaku UMKM

Jokowi Sebut BRILIANPRENEUR 2023 Jadi Ajang Pertemuan Buyers dan Pelaku UMKM

Program
LPEI dan Pemprov Sumbar Teken MoU untuk Perkuat UMKM Berorientasi Ekspor

LPEI dan Pemprov Sumbar Teken MoU untuk Perkuat UMKM Berorientasi Ekspor

Program
6 Tips Sukses Memulai Bisnis Bengkel Motor Listrik

6 Tips Sukses Memulai Bisnis Bengkel Motor Listrik

Training
Kisah Sukses Ajeng Respati dan Nesya Valeria Rintis Havilla Tea

Kisah Sukses Ajeng Respati dan Nesya Valeria Rintis Havilla Tea

Jagoan Lokal
Bisa Dilakukan Di Mana Saja, Simak Prospek dan Tips Menjadi VO Talent

Bisa Dilakukan Di Mana Saja, Simak Prospek dan Tips Menjadi VO Talent

Training
Telkom Sediakan Modal Usaha Rp 2 Miliar di Fitur Pre Order PADI UMKM

Telkom Sediakan Modal Usaha Rp 2 Miliar di Fitur Pre Order PADI UMKM

Training
Dukung Perkembangan Solopreneur Indonesia, Bank Saqu dan SEMASA Hadirkan SEMASAQU

Dukung Perkembangan Solopreneur Indonesia, Bank Saqu dan SEMASA Hadirkan SEMASAQU

Program
3 Alasan Sepatu Sneaker Bisa Jadi Peluang Usaha Menguntungkan bagi UMKM

3 Alasan Sepatu Sneaker Bisa Jadi Peluang Usaha Menguntungkan bagi UMKM

Training
3 Hal Penting Alasan Pengusaha UMKM Harus Melek Daftar Merek Dagangnya

3 Hal Penting Alasan Pengusaha UMKM Harus Melek Daftar Merek Dagangnya

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com