Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kang Apep, Hobi Bikin Pisau di Bogor, Kini Terjual Hingga ke Amerika

Kompas.com - 10/09/2022, 09:00 WIB
Putri Sophia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

 

JAKARTA,KOMPAS.com - Senyum sumringah terpancar dari sosok Apep Friyana atau yang kerap disapa Kang Apep saat menunjukkan karya pisau-pisau yang dibuatnya di program Inspirasi +62 Kompas.com pada Jumat (9/9/2022).

Berawal dari hobi mendaki gunung dan bertualang, Kang Apep sadar satu alat yang penting dimiliki ialah pisau yang tajam dan kuat. Oleh sebab itu, ia memutuskan untuk mulai membuat pisau pada Agustus 2015 sebagai hobi. Saat itu, ia belum menjual pisau buatannya.

“Agustus 2015 saya membuat bengkel pisau sederhana, tujuan utamanya tidak untuk dijual, saya senang saja. Membuat bengkel tempat saya bekerja,” ungkap Kang Apep.

Lambat laun pisau-pisau milik Kang Apep mulai menarik perhatian. Hal ini didorong oleh keaktifan Kang Apep dalam mengunggah karyanya di media sosial. Ia mengaku, media sosial membuatnya bertemu dengan teman-teman yang satu hobi dengannya.

Pisau buatan Apep Friyana Kang Apep diberi merek AFW Knife. Di awal tahun 2016, permintaan-permintaan untuk membuat pisau custom muncul.

Sejak saat itu, Kang Apep memutuskan meninggalkan pekerjaannya dan fokus memproduksi pisau. Ia mendirikan bengkel di Jalan Rancamaya-Bojongkerta, Bojongkerta, Bogor Selatan,  Kota Bogor, Jawa Barat.

Handmade jadi karakter dan daya tarik tersendiri

Pisau buatan Apep Friyana atau kerap disapa Kang Apep dengan merek AFW Knife. Di awal tahun 2016, permintaan-permintaan untuk membuat pisau custom muncul.Dok. Instagram AFW Knife Pisau buatan Apep Friyana atau kerap disapa Kang Apep dengan merek AFW Knife. Di awal tahun 2016, permintaan-permintaan untuk membuat pisau custom muncul.

Dimulai dari sebuah bengkel sederhana, Kang Apep berpegang teguh pada konsep handmade atau membuat pisau dengan tangan. Meskipun cara handmade ini terkadang memiliki inkonsistensi di beberapa bagian, tetapi menurut Kang Apep di situlah karakter dan ciri khas dari pisau miliknya.

“Setiap karya itu pasti ada karakter yang membuatnya, di AFW Knife itu ada karakter contohnya hanya dibuat dengan tangan, tidak dibuat massal, sehingga membuat bentuknya khas dan khusus, berbeda dengan pabrikan,” tutur Kang Apep.

Karakter AFW Knife dengan slogan ‘totally handmade’, pisau-pisau yang dibuat secara custom sesuai permintaan ini terasa lebih personal dan eksklusif bagi pemiliknya.

Proses pemanasan logam, menempa, membentuk bilah pisau hingga proses penajaman yang dilakukan di bengkel Kang Apep merupakan hasil otodidaknya sendiri. Kang Apep mengaku, karena hobi ia merasa senang untuk terus belajar dan juga berbagi dengan kawan sesama pencinta pisau.

Menembus pasar mancanegara

Apep Friyana atau kerap disapa Kang Apep dengan pisaunya bermerek AFW Knife. Di awal tahun 2016, permintaan-permintaan untuk membuat pisau custom muncul.Dok. Instagram AFW Knife Apep Friyana atau kerap disapa Kang Apep dengan pisaunya bermerek AFW Knife. Di awal tahun 2016, permintaan-permintaan untuk membuat pisau custom muncul.

Eksistensi Kang Apep dan pisaunya tak hanya mencakup dalam negeri, melainkan banyak negara. Kang Apep pernah mengirim pisau buatannya ke Jepang, Norwegia, Kanada dan Amerika Serikat.

Kang Apep sudah terbiasa melakukan berbagai pesanan pisau yang datang dari pembeli luar negeri. Tak jarang, ada pembeli dari luar negeri juga yang sengaja berkunjung ke bengkel AFW Knife, untuk melihat proses pembuatan dan konsultasi mengenai pisau yang dipesan.

“Kebetulan ada turis dari Jepang yang juga perajin pisau, dia apresiatif lah dengan karya saya, ia melihat-lihat dan tertarik pesan pisau gaya Jepang yang saya buat,” ungkap Kang Apep.

Melihat dari gaya usaha handmade dan produksi yang tak massal ini, pisau AFW Knife dijual dengan harga yang variatif tergantung bahan dan aksesoris.

Menurut pengakuannya, harga satu pisau yang ia buat dijual mulai Rp 350.000 hingga di atas Rp5 juta.

Tantangan sebagai perajin pisau

Sosok Kang Apep yang terlihat simple dan menikmati hobi ini tak serta merta membuatnya tak punya tantangan dalam dunia perajin pisau. Pisau yang sudah memasuki pasar mancanegara ini kerap kali mengalami kendala dalam proses pengiriman.

Hal ini diakui oleh Kang Apep yang akhir-akhir ini merasa sulit sekali mengirim pisau yang merupakan benda tajam kepada pelanggan di luar negeri.

“Pertama kali saya kirim ke Norwegia 7 tahun lalu, saya kirim lewat kantor pos, saat itu mudah dan bisa. Dua tahun setelah itu, waduh ribet banget, susah,” keluhnya.

Hal ini tentu perlu menjadi perhatian pihak yang berwenang mengingat industri UMKM berhak memiliki kemudahan dalam mengekspansi produknya agar dikenal di mancanegara.

Meskipun Kang Apep kerap menghadapi tantangan tersebut, ia mengaku tetap menikmati apa yang ia kerjakan di AFW Knife.

“Tantangan, banyak, tapi karena ini hobi jadi tantangan ini saya nikmati saja enjoy melaksanakannya,” ujar Kang Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kedai Es Teh Jaya Abadi, Buktikan Bisnis Minuman Teh Tak Kalah dengan Kopi

Kedai Es Teh Jaya Abadi, Buktikan Bisnis Minuman Teh Tak Kalah dengan Kopi

Jagoan Lokal
Cerita di Balik Ramainya Kedai Mie Tjap Chili, Ludes 500 Porsi per Hari

Cerita di Balik Ramainya Kedai Mie Tjap Chili, Ludes 500 Porsi per Hari

Jagoan Lokal
Tokopedia Ungkap Tren Belanja Selama Ramadan 2024, Produk Groceries Terlaris

Tokopedia Ungkap Tren Belanja Selama Ramadan 2024, Produk Groceries Terlaris

Program
Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Program
Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Training
5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

Training
Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Jagoan Lokal
3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

Training
3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

Training
Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Training
Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Training
Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Program
Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Jagoan Lokal
Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Jagoan Lokal
3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com