Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Tenun Magelang, Olah Serat Alam hingga Diekspor ke Amerika Serikat

Kompas.com - 13/09/2022, 12:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

BALI, KOMPAS.com - Rumah Tenun Magelang bukan hanya sekadar rumah tenun biasa, melainkan penuh cerita panjang. Di Rumah Tenun Magelang, ada cerita kain tenun yang dinarasikan mulai dari petani yang menanam, memanen, produksi, hingga jadi sebagai tenun.

Rumah Tenun Magelang berada di Tonoboyo Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah memang hadir dengan membawa konsep eduwisata. Produksi mulai dari pengolahaan bahan serat alam dan dibuat menjadi kerajinan interior bernilai tinggi.

"Kami melakukan edukasi kepada masyarakat tentang serat alam," kata Rif Fatka Ridwan dari Rumah Tenun Magelang dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Mitra Rumah Tenun Magelang adalah petani tanaman serat. Komunikasi dengan petani pun terus dilakukan secara intensif.

"Tujuannya agar hasil yang diharapkan sesuai. Karena, dengan perawatan yang tidak maksimal, hasil yang didapat juga tidak akan sesuai," ungkap Rif Fatka.

Menariknya lagi, mitra penyeratan suwi dan sambung serat adalah para ibu-ibu dengan jumlah ratusan orang.

Bahkan, Rif Fatka menunjuk produk Tirai Uyang yang diproduksi Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dengan bahan serat alam sebagai produk unggulan Magelang. Sekitar 90 persen produk diekspor keluar negeri, terutama Amerika Serikat

"Sudah dijual di mancanegara, seperti di Amerika Serikat lewat butik," kata Rif Fatka.

Selain Tirai uyang, ada juga produk Wallcovering dan karpet, serta hasil produk lainnya.

"Bahan bakunya adalah serat alam, yang banyak ditemui di sekitar kita. Seperti Rami, Abaca, Kudzu, Eceng Gondok, dan sebagainya," imbuh Rif Fatka.

Di masa pandemi Covid-19, Rumah Tenun Magelang tetap bisa bertahan. Bahkan, akan meluaskan sayap hingga menembus pasar Eropa.

"Secara rutin, kami diskusi dengan buyer untuk proses produksi, desain, dan juga kendala," jelas Rif Fatka.

Di Rumah Tenun Magelang, ada cerita kain tenun yang dinarasikan mulai dari petani yang menanam, memanen, produksi, hingga jadi sebagai tenun. Rumah Tenun Magelang berada di Tonoboyo Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah memang hadir dengan membawa konsep eduwisata.Dok. KemenKopUKM Di Rumah Tenun Magelang, ada cerita kain tenun yang dinarasikan mulai dari petani yang menanam, memanen, produksi, hingga jadi sebagai tenun. Rumah Tenun Magelang berada di Tonoboyo Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah memang hadir dengan membawa konsep eduwisata.

Menurut Rif Fatka, antara buyer dan pihak penjual saling mengunjungi untuk mengembangkan produk ke depan.

"Kami juga mendapatkan berbagai macam penghargaan dari Amerika Serikat," ungkap Rif Fatka.

Memang, kesuksesan Rumah Tenun Magelang tak diraih dengan mudah. Penuh perjuangan untuk mewujudkan hingga menjadi seperti sekarang.

Rif Fatka pun bercerita, Rumah Tenun Magelang didirikan pada 1988 oleh Saryanto Sarbini, Aryantie Saryanto, dan Sri Susilodewi Aryadini. Awalnya, hanya sebagai supplier untuk perkantoran dan hotel.

"Produk didapatkan dari perajin di Majalaya dan Pekalongan," ucap Rif Fatka.

Setelah usaha semakin berkembang, pada 1992, Rumah Tenun Magelang memutuskan untuk memproduksi sendiri.

Bahkan, tak butuh waktu lama, pada 1993 melalui Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) memulai kerjasama dengan pembeli luar negeri. Tahun 1996, berkembang lagi menjadi suplier bagi perusahaan-perusahaan.

"Seiring dengan mendapatkan buyer dan produksi berjalan lancar, kami memutuskan untuk membangun Rumah Tenun Magelang seperti terlihat sekarang ini," pungkas Rif Fatka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau