Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

E-Wallet jadi Alternatif Pembayaran Terbesar bagi UMKM, QRIS Dinilai Pendorong Utama

Kompas.com, 15 September 2022, 20:10 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan keuangan digital Indonesia seperti e-wallet disebut menjadi alternatif pembayaran terbesar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kehadiran e-wallet seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dinilai menjadi pendorong utama dari adopsi transaksi nontunai (cashless) di Indonesia.

Chief of Finance & Strategy Officer LinkAja Reza Ari Wibowo mengatakan, e-wallet memberikan kenyamanan bagi pengguna, baik sebagai konsumen maupun pegiat usaha termasuk UMKM.

"E-wallet sudah menjadi alternatif pembayaran terbesar setelah cash bagi UMKM. Banyak yang memakai (e-wallet) karena cukup nyaman. Selain itu, lebih mudah bagi UMKM maupun user (konsumen) untuk melakukan pembayaran dengan QR code," kata Reza seperti dikutip dari Antara.

Sebagai informasi, QRIS adalah standardisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Lebih lanjut, Reza mengatakan terdapat beberapa hal pendorong lainnya dari adopsi transaksi nontunai di Indonesia. Selain masifnya edukasi dari pemegang kebijakan maupun platform keuangan digital terkait, Reza menilai posisi UMKM yang berada di antara konsumen dan produsen atau prinsipal merupakan faktor utama.

"UMKM adalah retail. Posisinya berada di antara user dan principal. User lebih dulu terdigitalisasi melalui e-commerce dan lainnya, dan mereka melakukan pembayaran secara digital," ujar Reza.

"Di sisi lain, principal atau produsen sudah membuat produk mereka semakin mudah diakses. Rantai pasoknya menjadi digital, dan UMKM berada di tengah keduanya. Karena ada tuntutan itu, mereka akhirnya shifting ke digital dan merasakan kenyamanannya," ujar Reza.

Reza memaparkan, menurut data LinkAja, pada 2021, terdapat kenaikan transaksi digital lebih dari 200 kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Selain itu, adopsi QRIS dari sisi pengguna pun naik signifikan hingga 600 persen. Sementara dari sisi merchant yang mengadopsi QRIS di ekosistem LinkAja meningkat 280 persen year-on-year.

"Sejalan dengan prioritas pemerintah bahwa QRIS menjadi agenda penting dalam adopsi cashless di Indonesia, LinkAja mendukung dan aktif dalam melakukan peningkatan adopsi QRIS dalam ekosistem LinkAja. Kami kolaborasi dengan berbagai elemen seperti BUMN dan privat, karena kita tidak bisa sendirian melakukannya," kata Reza.

Sementara itu, Head of Research ASEAN DealStreetAsia Andi Haswidi mengatakan, surveinya menemukan bahwa 48 persen pedagang UMKM yang telah mengadopsi dompet digital telah menempatkan stiker QRIS di konter pembayaran mereka atau langsung di kios mereka.

UMKM yang berlokasi di kota-kota tier satu menunjukkan 63 persen adopsi penggunaan QR ini, dan hanya 6 persen pedagang yang tidak mengetahui apa itu kode QR dan manfaatnya.

"Untuk sistem yang diluncurkan kurang lebih 2 tahun lalu, 48 persen ini menurut saya sangat bagus progress-nya, diterima baik oleh merchant. Ini tidak lepas dari para pemain, karena kompetisinya memang di sini, di mana semua transaksi dari e-wallet mana pun bisa gunakan kode QR," kata Andi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau