BANTEN, KOMPAS.com - "Saya lemesnya enggak ilang-ilang," ujar Nurchaeti (42), pemilik usaha keripik buah olahan asal Jagakarsa, Jakarta Selatan. Senyum bahagia terlihat di wajahnya. Nurchaeti saat itu mendapatkan pesanan keripik nangka olahannya senilai total Rp17 miliar di ajang Trade Expo Indonesia 2022.
Nurchaeti adalah salah satu peserta Trade Expo Indonesia 2022. Ia hadir sebagai mitra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan PT. Pertamina di bawah bendera CV. N&N International. Di Trade Expo Indonesia 2022, Nurchaeti mendapatkan rejeki nomplok.
Pesanan keripik nangka itu datang dari para buyer luar negeri. Ada tiga buyer yang kepincut dengan produk keripik olahan Nurchaeti. Mereka datang dari Norwegia, Turki, dan Arab Saudi.
Baca juga: Pertamina Boyong 50 UMKM Unggulan ke Trade Expo Indonesia
Nurchaeti menyebutkan, para buyer tersebut datang langsung ke booth Pertamina. Saat itu, para buyer mencari pelaku usaha keripik. Nurchaeti pun langsung mempromosikan usahanya kepada para buyer yang datang ke stand-nya.
"Mereka datang langsung ke booth Pertamina. Terus kami janjian untuk presentasi. Memang ada negoisasi, kami ngomongin sistem pembayaran, teknik pengiriman. Alhamdulillah sudah tandatangan kontrak sehingga tahun depan kami full job," kata Nurchaeti saat ditemui di booth Pertamina, Minggu (23/10/2022) lalu.
Para buyer yang kepincut dengan produk Nurchaeti ingin mencoba memasarkan keripik nangka di negaranya masing-masing. Bagi Nurchaeti, pasar Turki dan Norwegia merupakan negara-negara yang baru. Selama berbisnis keripik, Nurchaeti belum memiliki distributor di negara Turki dan Norwegia.
Selama tujuh tahun berbisnis keripik, Nurchaeti memang sudah mengekspor produknya ke berbagai negara di Eropa dan Asia. Produk keripik buah Nurchaeti sudah menjamah negara Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Oman, Abu Dhabi, Qatar, Bahrain, Arab Saudi, Belanda, Belgia, Jerman, dan Perancis. Nurchaeti mengirim keripik curah yang nantinya di-branding ulang.
"Turki dan Norwegia benar-benar pasar baru buat kami yang belum ada distributor di sana. Mereka baru coba dulu di sana (Turki dan Norwegia). Jadi kalau market-nya jalan, bisa kemungkinan nambah lagi," ujar perempuan mantan Tenaga Kerja Indonesia tersebut.
Perjuangan Nurchaeti mendapatkan kontrak pemesanan produknya awalnya pun tak mulus. Ia pun harus nekat "mengancam mengiris kupingnya" untuk menyakinkan buyer dari Turki. Saat itu, buyer dari Turki ngotot menawar harga keripik nangka olahannya di bawah harga yang telah ia tetapkan.
"Kami kan fixed priced-nya 1,3 dollar Amerika Serikat per kilogram. Dia (buyer Turki) kekeh 0,8 dollar. Saya bilang oke gapapa kamu tawar dulu 0,8 dollar. Kamu cari harga yang paling murah dari kita. Hari kedua ketiga masih sama minta 0,8 dollar," kata Nurchaeti.
"Saya jujur kesel, saya bilang, 'kalian keliling di sini cari keripik paling murah dari saya. Kalau ketemu, kasih tahu saya dan saya iris kuping saya. Jumat kemarin dia telepon saya, minta ajak ketemu. Saya deg-degan, 'wah kayanya lebih murah nih'," lanjut Nurchaeti sambil tertawa.
Buyer dari Turki tersebut akhirnya kembali ke Nurchaeti. Setelah berkeliling di Trade Expo Indonesia 2022, keripik nangka Nurchaeti-lah yang termurah. Uang muka akhirnya Nurchaeti terima.
"Setelah akhirnya mereka tahu harga keripik nangka saya lebih murah, buyer Turki kasih uang muka sebanyak Rp300 juta," kata Nurchaeti sambil matanya berbinar.
Baca juga: BERITA FOTO: Trade Expo 2022 Targetkan Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional
Nurchaeti tak menyangka Trade Expo Indonesia 2022 bisa menjadi tempatnya mendapatkan order kelas kakap. Awalnya, ia tak berharap banyak saat kembali mengikuti Trade Expo Indonesia 2022 yang kembali digelar setelah pandemi Covid-19. Target transaksinya pun tak muluk-muluk saat mengikuti Trade Expo Indonesia 2022.
"Target saya sebenarnya ikut Trade Expo Indonesia ini bisa dapat transaksi 10-20 ton sudah bersyukurlah. Yang penting teman-teman di tempat produksi ini ada kegiatan per harinya," ujar Nurchaeti.
"Pesanan keripik Rp17 miliar ini memang yang terbesar sih sepanjang sejarah kami bergelut di dunia perkeripikan. Alhamdulillah ini pesanan yang terbesar. Turki minta 30 ton, Arab Saudi 60 ton, Norwegia 10 ton. Total kami dapat pesanan 105 ton. itu semua keripik nangka." lanjut Nurchaeti.
Nurchaeti mengakui, pesanan untuk ekspor sebesar Rp17 miliar ini seperti oase setelah usahanya dihantam badai pandemi-Covid 19. Semasa pandemi, keripik buah olahannya tak pernah menembus pasar ekspor. Biasanya, ia bisa mengirimkan olahan keripiknya sebanyak 1-4 ton per bulannya ke luar negeri lewat para distributornya.
"Semenjak pandemi, kami saat itu ekspor tak ada sama sekali. Jadi hampir dua tahun kami tak meengirim produk kami ke luar negeri. Sehingga kami mengubah strategi kami untuk bisa bertahan di dalam negeri. Artinya kami harus masuk ke pasar Indonesia dan di situlah kami berinovasi gimana caranya bisa masuk ke pasar Indonesia dengan kondisi ekonomi yang tak terlalu baik," kata Nurchaeti.
Gelaran Trade Expo Indonesia 2022 merupakan ajang untuk mendorong tujuh sektor utama perdagangan Indonesia untuk ekspor pasca-pandemi Covid-19. Event Trade Indonesia ke-37 mengangkat tema "Strengthening the Global Trade for Stronger Recovery".
Ketujuh sektor utama perdagangan Indonesia yang hadir dalam Trade Expo Indonesia 2022 adalah manufaktur, fesyen dan aksesori, perawatan kesehatan dan kecantikan, makanan dan minuman, peralatan medis, perabotan dan dekorasi rumah, serta digital dan layanan.
TEI ke-37 berlangsung sepanjang 19–23 Oktober 2022 secara luring di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang dan 19 Oktober–19 Desember 2022 secara daring.
Baca juga: Kemendag Targetkan Total Transaksi Trade Expo Indonesia Ke-37 Capai 10 Miliar Dollar AS
Presiden Joko Widodo dalam sambutan pembukaan Trade Expo Indonesia 2022 mengatakan, semua pihak harus tetap optimistis walaupun kondisi ekonomi di tahun 2023 diproyeksikan akan semakin sulit. Ia berharap, target transaksi dalam pameran internasional Trade Expo Indonesia ke-37 sebesar 10 miliar dollar Amerika Serikat dapat tercapai.
"Saya mengucapkan selamat kepada Trade Expo Indonesia yang ke-37 ini. Semoga nanti apa yang tadi ditargetkan oleh Menteri Perdagangan, lebih dari USD 10 miliar betul-betul bisa kita capai dan kita harapkan itu akan mendorong surplus neraca perdagangan kita pada masa-masa mendatang," ujar Jokowi.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengungkapkan, Trade Expo Indonesia 2022 menampilkan produk yang terbagi dalam tujuh zona kategori yaitu manufaktur, fesyen dan aksesoris, perawatan kesehatan dan kecantikan, peralatan kesehatan, dekorasi rumah dan furnitur, produk jasa digital, serta makanan dan minuman.
Zukifli menambahkan, Trade Expo Indonesia kali ini mendapat antusiasme yang sangat tinggi dari para eksportir. Sebanyak 795 pejuang ekspor telah menempati stand yang telah disediakan. Selain itu, sebanyak 2.288 buyer dari 176 negara telah terdaftar mengikuti pameran.
Zulkifli Hasan menyampaikan, Trade Expo Indonesia merupakan salah satu bagian dari program prioritas yakni peningkatan ekspor nonmigas. Meskipun perdagangan global masih mengalami ketidakpastian, Zulkifli Hasan optimistis produk unggulan ekspor Indonesia mampu bertahan dan menembus pasar-pasar ekspor baru.
“Kegiatan seperti promosi, pameran, misi dagang, dan pertemuan bisnis yang saat ini hanya dapat dilakukan secara terbatas akan kami tuangkan dalam sebuah ajang promosi terintegrasi dengan format hibrida melalui Trade Expo Indonesia ke-37,” jelas Zulkifli.
Nurchaeti menyebutkan, telah membuktikan peluang ekspor bisa diraih lewat Trade Expo Indonesia. Ia bertemu para buyer dan akhirnya mendapatkan transaksi sebesar Rp17 miliar.
"Di Trade Expo ini memberikan kesempatan kita bertemu dengan buyer-buyer dari luar negeri langsung. Beberapa buyer memang sengaja kami undang ke sini, tapi ada beberapa buyer yang melihat produk, tertarik dan negoisasi selanjutnya. Alhamdulillah ada buyer dari Norwegia, Arab Saudi dan Turki," ujar Nurchaeti.
Baca juga: Mendag: Transaksi Trade Expo Indonesia Digital Edition Capai 6,06 Miliar Dollar AS
Vice President Corporate Social Responsibility and Small Medium Entreprise Partnership Program (CSR & SMEPP) PT Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, keikutsertaan para UMKM binaan Pertamina di ajang Trade Expo Indonesia 2022 adalah bentuk dukungan dan pembinaan UMKM.
UMKM, lanjut Fajriyah, adalah tulang punggung perekonomian Indonesia yang harus terus dibina dan dikembangkan.
"UMKM di Indonesia ini sangat banyak sekali dan potensi produknya, kualitasnya sangat baik. Kami berikan banyak sekali kesempatan untuk para UMKM untuk berkembang, memperluas market, kemudian juga bisa Go Internasional, memperkenalkan produk Indonesia ke luar negeri dan juga nantinya bisa menjadi salah satu penopang untuk devisa ke depannya apabila jumlah UMKM yang bisa ekspor bisa semakin lebih besar lagi," ujar Fajriyah kepada Kompas.com, Minggu.
Sementara itu, Fajriyah mengatakan, Pertamina sangat mendukung kegiatan pemerintah Indonesia dalam rangka memberikan peluang kepada UMKM agar terus berkembang dan memperluas pasar ekspor.
Dengan Trade Expo Indonesia, para pelaku UMKM bisa memperluas pasar, melatih daya kompetisi dalam memenangkan transaksi dari para buyer potensial, dan melatih kepercayaan diri.
"Kami harap semakin banyak ajang seperti Trade Expo Indonesia ke depannya. Yang pasti pemerintah Indonesia terus memfasilitasi dan mendatangkan buyer-buyer potensial dari luar negeri," tambah Fajriyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.