Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rudolf Samsi, Sukses Ekspor Meski Bisnisnya Sempat Terhantam Krisis Moneter

Kompas.com - 11/11/2022, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

SOLO, KOMPAS.com - “Nana Karobi Ya Oki” adalah peribahasa Jepang yang bermakna “Jatuh tujuh kali bangkit delapan kali” tampak tepat menggambarkan kegigihan Rudolf Samsi dalam membesarkan CV Krudut.

CV Krudut merupakan sebuah usaha furnitur spesialis kursi kulit yang didirikan oleh Rudolf. kini produk CV Krudut telah diekspor ke berbagai belahan dunia.

Pria yang akrab disapa Rudolf tersebut, mulai tertarik dengan bidang furnitur dan kulit sejak ia bekerja di tempat usaha kakaknya. Kakaknya mengerjakan produk serupa.

Perlahan tapi pasti Rudolf mengambil banyak pelajaran dari sana. Hingga akhirnya ia bertekad memproduksi dan menjual kursi kulit buatannya.

“Awal dapat pelanggan saya keliling Kota Solo dan Sukoharjo dengan sepeda motor saya. Ketika dapat orderan saya bonceng di sepeda motor saya, tanpa tukang saya kerjakan sendiri bahkan bisa lembur sampai pagi, karena saya selalu berusaha memuaskan pelanggan-pelanggan saya,” kata Rudolf dalam keterangannya.

Rudolf Samsi, pemilik usaha furnitur spesialis kursi kulit asal Solo, Jawa Tengah, CV Krudut.Dok. KemenKopUKM Rudolf Samsi, pemilik usaha furnitur spesialis kursi kulit asal Solo, Jawa Tengah, CV Krudut.

Cikal bakal CV Krudut juga dimulai dari ketekunan Rudolf menyuplai hasil produksinya ke pabrik-pabrik besar di Kota Solo sejak tahun 1998. Dari sana, Rudolf mengumpulkan pundi-pundi ilmu dan rupiah sebelum kemudian berhasil membuka pabriknya sendiri.

Rudolf awalnya mengerjakan pekerjaannya sendiri. Kemudian, ia dibantu dua hingga tiga orang temannya.

Saat ini, Rudolf mampu membangun pabrik yang memiliki ratusan pegawai. Tak ayal hal tersebut membuat Rudolf bahagia karena mampu memberi lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

“Ketika saya membuka pabrik, masyarakat di sekitar langsung banyak yang datang untuk melamar, saya langsung terima tanpa perlu ketrampilan tertentu, yang penting mereka niat kerja maka saya akan bimbing mereka, bahkan sekarang pegawai saya 90 persen adalah masyarakat sekitar Sukoharjo,” kata Rudolf.

Dihantam Krisis Lalu Jual Rumah

Karyawan CV Krudut asal Solo, Jawa Tengah sedang menyelesaikan produk furnitur. CV Krudut merupakan pabrik furnitur spesialis kursi kulit yang kini produknya telah diekspor ke berbagai belahan dunia. Dok. KemenKopUKM Karyawan CV Krudut asal Solo, Jawa Tengah sedang menyelesaikan produk furnitur. CV Krudut merupakan pabrik furnitur spesialis kursi kulit yang kini produknya telah diekspor ke berbagai belahan dunia.

Kisah manis itu rupanya tak berlangsung lama. Krisis moneter tahun 2008 menjadi ujian bagi Rudolf dalam menjalani bisnisnya.

Ia terpaksa harus merelakan rumah tinggalnya untuk dijual, agar tetap bisa memproduksi furnitur yang telah dipesan.

Alih-alih menyerah, Rudolf justru mengerahkan seluruh tekad yang ia miliki untuk melewati masa-masa sulitnya. Benar saja. Hanya butuh waktu tiga bulan, Rudolf telah bisa mendapatkan rumah kesayangannya kembali, sekaligus melanjutkan produksinya.

Inovasi juga terus dilakukan oleh Rudolf. Dari variasi bahan dasar yang awalnya hanya kulit, berkembang menjadi rotan, plastik, dan enceng gondok. Rudolf pun mengikuti berbagai pameran internasional yang bertujuan untuk perluasan pemasaran.

Terbukti, kini CV Krudut lebih fokus pada ekspor ke berbagai negara besar seperti Amerika, Mexico, Spanyol, Belanda, Italia, Australia, bahkan Israel.

“Mulai tahun 2017 saya mulai rutin mengikuti pameran internasional di Jakarta, dari sanalah saya mendapatkan beberapa pembeli dari luar negeri. Sejak itu kemudian saya rutin mengikuti pameran setiap tahun dan selalu mendapatkan pembeli baru lagi,” tutur Rudolf.

Furnitur buatan CV Krudut asal Solo, Jawa Tengah. CV Krudut merupakan pabrik furnitur spesialis kursi kulit yang kini produknya telah diekspor ke berbagai belahan dunia.
Dok. KemenKopUKM Furnitur buatan CV Krudut asal Solo, Jawa Tengah. CV Krudut merupakan pabrik furnitur spesialis kursi kulit yang kini produknya telah diekspor ke berbagai belahan dunia.

Ketika mendapatkan order dengan kapasitas yang besar dari pembeli luar, Rudolf mulai kebingungan dari sisi permodalan.

Dari situlah ia mencoba mencari jalan alternatif hingga menemukan solusi melalui berbagai pendampingan dan pelatihan dari Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) khususnya dalam mengakses pembiayaan pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

“Saya juga berterima kasih kepada KemenKopUKM atas bantuannya dalam memberikan pelatihan dan memfasilitasi untuk akses pembiayaan ke LPEI hingga Rp8 miliar, yang kami manfaatkan untuk memperbesar kapasitas produksi, ekspor, menambah modal kerja, hingga membangun pabrik baru,” kata Rudolf.

Berkat kerja keras Rudolf dalam membesarkan CV Krudut, saat ini perusahaannya mampu meraih omzet USD 1,5 juta per tahunnya.

Dengan omzet yang besar tersebut pula, Rudolf bahkan dengan bangga mengaku selalu taat pajak, yakni pembayaran pajak CV Krudut yang mencapai Rp44 juta tiap bulan, atau berjumlah sekitar Rp600 juta pertahunnya.

Rudolf berharap, CV Krudut dapat terus berkembang lebih besar, lebih variatif dalam menciptakan produk-produk unggulan, serta mendirikan pabrik-pabrik baru agar kapasitas produksi menjadi semakin besar sehingga mampu memenuhi permintaan konsumennya dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Intip 4 Strategi Marketing Kedai Mie Tjap Chili yang Selalu Ramai Pengunjung

Intip 4 Strategi Marketing Kedai Mie Tjap Chili yang Selalu Ramai Pengunjung

Training
Kedai Es Teh Jaya Abadi, Buktikan Bisnis Minuman Teh Tak Kalah dengan Kopi

Kedai Es Teh Jaya Abadi, Buktikan Bisnis Minuman Teh Tak Kalah dengan Kopi

Jagoan Lokal
Cerita di Balik Ramainya Kedai Mie Tjap Chili, Ludes 500 Porsi per Hari

Cerita di Balik Ramainya Kedai Mie Tjap Chili, Ludes 500 Porsi per Hari

Jagoan Lokal
Tokopedia Ungkap Tren Belanja Selama Ramadan 2024, Produk Groceries Terlaris

Tokopedia Ungkap Tren Belanja Selama Ramadan 2024, Produk Groceries Terlaris

Program
Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Program
Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Training
5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

Training
Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Jagoan Lokal
3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

Training
3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

Training
Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Training
Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Training
Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Program
Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Jagoan Lokal
Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com