Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Sebut PLUT jadi Alat Pemerintah Wujudkan Transformasi Ekonomi Nasional

Kompas.com - 28/12/2022, 15:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

SEMARANG, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM), Teten Masduki mengatakan, Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) merupakan perwujudan rumah UMKM yang menjadi alat pemerintah untuk mewujudkan transformasi ekonomi nasional dewasa ini.

Hal tersebut disampaikan Teten saat mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, saat meresmikan secara serentak enam PLUT KUMKM di Kabupaten Semarang, Selasa, (27/12).

Adapun PLUT KUMKM yang baru diresmikan tersebar di Kabupaten Semarang (Jawa Tengah), Purworejo (Jawa Tengah), Buleleng (Bali), Dairi (Sumatera Utara), Maros (Sulawesi Selatan), dan Kota Kendari (Sulawesi Tenggara).

Teten menjelaskan, sepanjang 2022, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melakukan pembangunan dan revitalisasi PLUT-KUMKM melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas dan Sentra IKM Bidang UMKM untuk mewujudkan transformasi ekonomi sebagaimana amanat RPJMN.

Baca juga: Tingkatkan Kompetensi PLUT KUMKM, Kemenkop UKM Bekerja Sama dengan Malaysia-Indonesia Business Council

Hingga saat aat ini revitalisasi PLUT dilakukan di 20 kabupaten/kota dengan total anggaran sebesar Rp127,6 miliar.

"Sejak digulirkan pada 2013 hingga saat ini, telah terbangun PLUT sebanyak 74 unit yang tersebar di 74 kabupaten/kota di 32 provinsi seluruh Indonesia. Dan mulai awal tahun ini, kami melakukan re-disain PLUT yaitu sebuah konsep kebaruan dengan branding New PLUT sehingga pendampingan dan pembinaan menjadi lebih efektif,” kata Teten.

Ia juga menegaskan, PLUT menjadi bagian program strategis kementerian KUKM dengan memberikan layanan pendampingan usaha yang inklusif dan pemberdayaan kepada koperasi, UMKM dan wirausaha secara komprehensif, terpadu, serta berbasis teknologi.

Kehadiran PLUT berangkat dari masih lemahnya daya saing perekonomian nasional dan rendahnya rasio kewirausahaan serta memahami proporsi sistem perekonomian nasional yang tak berubah selama 23 tahun ini, 

New PLUT adalah optimalisasi fungsi dan layanan PLUT KUMKM melalui perubahan orientasi dan paradigma pengelolaan PLUT ke dalam konteks kekinian melalui 10 fungsi layanan utama.

Suasana pelatihan konten digital secara hybrid di PLUT NTB pada Sabtu (16/7/2022). KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Suasana pelatihan konten digital secara hybrid di PLUT NTB pada Sabtu (16/7/2022).

Fungsi layanan itu mencakup, pertama, konsultasi dan pendampingan usaha. Kedua, pendaftaran usaha pada sistem perizinan berusaha. Ketiga, pelatihan teknis dan manajemen.

Keempat, pemenuhan sertifikasi dan standardisasi produk. Kelima, inkubasi bisnis. Keenam, promosi dan pemasaran produk.

Ketujuh, kurasi UMKM. Kedelapan, pengembangan jejararing kemitraan lintas sektoral. Kesembilan, co-working space, dan kesepuluh, fasilitas pendukung kewirausahaan lainnya.

“Mengurus UMKM berbeda dengan usaha besar, UMKM harus dilakukan pendampingan secara terus-menerus dari hulu ke hilir. Seiring dengan adanya era disrupsi perilaku masyarakat akibat pandemi COVID-19, maka harus disiapkan digitalisasi dengan menyiapkan teknologi yang relevan serta mendukung bonus demografi,” kata Teten.

Baca juga: Resmikan PLUT KUMKM Biak Numfor, KemenKopUKM Ciptakan Wirausaha Unggul di Papua

Adapun arah kebijakan tematik yang menjadi sasaran program ini adalah mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi struktural melalui peningkatan kualitas dan kontribusi destinasi pariwisata prioritas dan sentra industri kecil dan menengah sebagaimana amanat RPJMN 2020-2024.

Immediate outcome dari kegiatan ini adalah meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kualitas kerja, daya saing koperasi dan UMK, meningkatkan kualitas layanan pendampingan (bagi koperasi dan UMK) dan meningkatnya jumlah koperasi dan UMKM yang didampingi,” kata Teten.

Acara PLUT Education Center dengan tema ?Perluasan Pasar Produk KUMKM Melalui Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah/Lembaga, di Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (28/8).Dok. KemenKopUKM Acara PLUT Education Center dengan tema ?Perluasan Pasar Produk KUMKM Melalui Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah/Lembaga, di Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (28/8).

Untuk pembangunan dan revitalisasi PLUT saat ini telah dilakukan standardisasi terkait desain Gedung PLUT yang secara fisik tidak menghilangkan ciri khas PLUT yang ada, mengandung kearifan lokal dari tiap-tiap daerah, serta memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung. Warna Gedung dan tata ruang gedung PLUT disesuaikan dengan corak kekinian dan terstandar.

Dalam sambutannya, Wapres Ma’ruf Amin menegaskan, kehadiran PLUT diharapkan menjadi akselerator tumbuh kembangnya koperasi, UMKM, dan wirausaha yang selama ini ikut menggerakkan ekonomi di daerah, di kabupaten masing-masing.

“Jadi saya harapkan dengan adanya PLUT, nanti UMKM itu tidak terkena stunting lagi. Tapi akan terus berkembang dan akan menjadi usaha yang lebih besar lagi,” ucap Ma'ruf.

Baca juga: Teten Masduki Minta Pelaku UMKM untuk Manfaatkan PLUT untuk Perbaikan Produk dan Digitalisai

Menurut Ma'ruf, potensi Intanpari yang merupakan akronim dari industri, pertanian, dan pariwisata, harus terus digali agar tercipta diversifikasi, produktivitas, daya saing, serta jangkauan pasar yang kian luas merambah pasar global. Bukan hanya nasional melainkan juga pasar global.

Upaya pengembangan koperasi, UMKM, dan wirausaha ini sangat penting digalakkan di seluruh daerah, karena lewat upaya ini pula Pemerintah ingin membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

“Pemerintah sangat menyadari besarnya potensi UMKM. Termasuk kontribusinya terhadap PDB dan pertumbuhan ekonomi, maupun perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Karena kita masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup serius. Mayoritas UMKM masih berskala mikro dan kecil. Ditambah rasio kewirausahaan Indonesia juga baru sekitar 3,47 persen yang harus terus kita tingkatkan,” kata Ma’ruf.

Ia mengatakan, sebagai negara berkembang dan berpopulasi besar, Indonesia diproyeksikan menjadi raksasa ekonomi dunia.

Prasyarat kemajuan ekonomi tersebut di antaranya jika kita mampu terus mendongkrak kualitas SDM dan kuantitas wirausaha dalam negeri.

PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) di Lombok, Nusa Tenggara Barat. PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

 

Kewirausahaaan akan menyumbang efek berjenjang karena dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan, seiring dengan tumbuhnya pendapatan dan kesejahteraan para pelakunya.

Bahkan, wirausaha kerap dapat menciptakan perubahan sosial yang positif melalui produk/jasa yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan. Untuk itu, selama proses pemulihan, Pemerintah terus mendorong UMKM dan wirausaha untuk bangkit, melalui pemberdayaan, pemberian bantuan sosial, pembiayaan, maupun pendampingan.

“Termasuk mendorong tumbuhnya ekosistem kewirausahaan, seperti jejaring dan inkubasi bisnis, inovasi produk dan jasa berbasis riset, pemanfaatan teknologi dan peningkatan literasi digital, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif,” kata Ma'ruf.

Baca juga: Percepat Produk Koperasi dan UKM Masuk LKPP, KemenKopUKM Optimalkan PLUT

Sementara, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, khusus di Jateng, terdapat dua lagi tambahan PLUT dari total 11 PLUT di Jateng.

PLUT kata Ganjar, akan menjadi titik untuk UMKM agar bisa mempelajari, meniru, hingga mengaplikasikannya. Termasuk fasilitas co-working space untuk startup bisa mengembangkan bisnisnya.

“Pendampingan menjadi permasalahn yang selama ini dihadapi oleh UMKM. Sampai saat ini sektor usaha di Jateng kurang lebih ada 4,2 juta unit. Cukup besar, dan dari semua itu usaha mikro. Artinya, ketahanan ekonomi yang kecil ini butuh intervensi dari beberapa pihak termasuk fasilitas PLUT, untuk menjadi pendorong UMKM naik kelas,” ucap Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com