Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Buah Pala, dari Limbah Kini jadi Cuan

Kompas.com - 09/01/2023, 09:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

TERNATE, KOMPAS.com - Selama ini, petani pala di Maluku Utara hanya mengambil bagian biji dan kulit pembungkus biji atau fulinya saja memanen buah tanaman pala. Daging buahnya dibuang menjadi limbah, karena tidak memiliki nilai ekonomi.

Namun daging buah pala yang sebelumnya dibuang menjadi limbah itu, kini sudah bernilai ekomomi. Daging buah pala kini dimanfaatkan menjadi beragam produk seperti sirup pala dan selai pala.

Pemanfaatan limbah pala tersebut saat ini telah menjadi usaha andalan sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di provinsi Maluku Utara.

Salah seorang pelaku UMKM di Kota Ternate, Siti Sulastri, misalnya yang telah memanfaatkan daging buah pala untuk diolah menjadi sirup. Dari usahanya memproduksi sari buah pala itu, Siti bisa mengantongi penghasilan sedikitnya Rp20 juta per bulan.

Produk sari buah pala yang dikemas dalam botol plastik berukuran 150 mililiter dengan harga Rp7.000 per botol, banyak dinikmati konsumen baik di Maluku Utara maupun di berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta dan Surabaya. Mereka memesan melalui media sosial.

Pada perhelatan Sail Tidore 2022 akhir bulan November tahun lalu, banyak tamu dan wisatawan yang hadir di kegiatan nasional itu dan memborong sari buah pala. Produk itu ada yang dikonsumsi langsung maupun dibawa pulang ke daerah asal sebagai oleh-oleh.

Selain diproduksi menjadi sirup, jajaran SMP Negeri 2 Ternate juga berhasil melakukan inovasi pemanfaatan daging buah pala menjadi kerupuk buah pala.

Kerupuk buah pala adalah hasil kombinasi daging buah pala dengan sejumlah produk lokal seperti tepung tepung singkong dan aneka rempah sehingga menghasilkan cita rasa yang gurih dan lezat.

Produk camilan dari daging buah pala itu kini dalam proses pengurusan izin dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikasi halal. Produk ini diharapkan akan diminati konsumen di Maluku Utara dan daerah lainnya di Indonesia.

Kumpulan buah pala yang sudah dikuliti, di perkebunan Pongky Van Den Broeke, Banda Besar. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Kumpulan buah pala yang sudah dikuliti, di perkebunan Pongky Van Den Broeke, Banda Besar.

Salah seorang warga Jakarta, Handoko, mengaku setiap ke Ternate untuk suatu urusan bisnis selalu memilih produk olahan buah pala, seperti sirup pala dan selai pala sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan teman.

Handoko selalu membeli karena produk seperti itu tak mudah didapatkan di Jakarta.

Pengamat ekonomi dari Universitas Khairun Ternate, Yetti, menilai produk olahan buah pala yang dapat menghangatkan tubuh, dan diyakini bisa mengobati berbagai penyakit dalam serta meningkatkan imun tubuh, membuat setiap orang yang datang di Ternate selalu tertarik membelinya untuk dikonsumsi langsung atau dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Daging buah pala masih memungkinkan untuk diolah menjadi berbagai produk lain, baik dalam bentuk makanan dan minuman maupun obat herbal. Untuk itu, dibutuhkan peran dari berbagai kalangan untuk melakukan inovasi dalam pengolahannya.

Pala merupakan salah satu tanaman unggulan di Maluku Utara dengan produksi mencapai puluhan ribu ton per tahun. Dengan demikian, para pelaku UMKM yang mengembangkan usaha dari bahan baku daging pala tidak akan pernah kesulitan bahan baku.

Pasar Ekspor

Mengambil buah pala dari pohonnya di perkebunan milik Pongky Van Den Broeke, Banda Besar. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Mengambil buah pala dari pohonnya di perkebunan milik Pongky Van Den Broeke, Banda Besar.

Pemasaran produk olahan buah pala Maluku Utara diharapkan tak hanya menjangkau seluruh daerah di Indonesia, melainkan juga ke pasar ekspor, terutama di negara-negara yang sejak zaman dulu telah mengenal pala dari provinsi ini seperti Tiongkok, Portugal dan Spanyol.

Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Maluku Utara, termasuk sejumlah pihak terkait, seperti Bank Indonesia terus melakukan pembinaan kepada para pelaku UMKM di daerah ini yang menghasilkan produk olahan buah pala agar produknya bisa menembus pasar ekspor.

Pembinaan yang dilakukan kepada para pelaku UMKM itu, menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Wa Zahria diantaranya mengenai manajemen usaha, proses produksi, pengemasan produk dan pemasaran.

Selain itu, memberikan bantuan peralatan produksi dan modal usaha, baik dari APBD maupun APBN, serta bantuan dari berbagai instansi lainnya, seperti BUMN, termasuk pendampingan dalam mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan di daerah ini.

Para pelaku UMKM yang menghasilkan produk olahan buah pala dibimbing pula untuk memenuhi standar kualitas dalam setiap produknya. Mereka diberikan pelatihan cara memanfaatkan bahan baku yang baik, menggunakan sarana produksi yang standar serta mengantongi izin dari BPOM dan memiliki sertifikasi halal.

Menurut Wa Zahria, untuk mempromosikan produk olahan buah pala Maluku Utara, selain mengikutkan pada berbagai kegiatan pameran di Jakarta dan kota besar lainnya di Indonesia.

Selain itu, memanfaatkan platform digital karena lebih hemat biaya dan jangkauannya lebih luas.

Buah pala di pohonDok. Wikimedia / Vinayaraj Buah pala di pohon

Pemanfaatan platform digital juga dilakukan dalam pemasaran produk olahan buah pala karena cara pemasaran seperti ini sangat efektif dalam menjangkau konsumen yang lebih luas, baik dalam maupun luar negeri.

Produk olahan buah pala di Maluku Utara, selain dapat dibeli langsung ke tempat usaha UMKM yang memproduksi, juga melalui sejumlah toko penjualan cendera mata, termasuk sebuah swalayan yang khusus disiapkan Pemkot Ternate dengan nama swalayan Taranoate di kawasan Tapak 1 Ternate yang khusus menjual berbagai produk UMKM daerah ini.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Sallahudin Uno saat berkunjung di Ternate beberapa waktu lalu menyatakan kesiapan kementerian yang dipimpinnya untuk membantu pengembangan UMKM yang menghasilkan olahan buah pala di Maluku Utara, diantaranya dalam hal pemasaran.

UMKM yang menghasilkan produk olahan buah pala perlu mendapat dukungan selain karena perannya dalam memanfaatkan daging buah pala yang sebelumnya hanya sebagai limbah menjadi produk bernilai ekonomi juga kontribusi dalam membuka lapangan kerja.

Pemerintah pusat menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,1 juta per tahun dan sektor yang diharapkan memberi kontribusi dalam memenuhi target penyerapan tenaga kerja itu adalah sektor UMKM, termasuk diantaranya UMKM yang menghasilkan produk olahan buah pala di Maluku Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita di Balik Ramainya Kedai Mie Tjap Chili, Ludes 500 Porsi per Hari

Cerita di Balik Ramainya Kedai Mie Tjap Chili, Ludes 500 Porsi per Hari

Jagoan Lokal
Tokopedia Ungkap Tren Belanja Selama Ramadan 2024, Produk Groceries Terlaris

Tokopedia Ungkap Tren Belanja Selama Ramadan 2024, Produk Groceries Terlaris

Program
Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Program
Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Training
5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

Training
Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Jagoan Lokal
3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

Training
3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

Training
Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Training
Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Training
Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Program
Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Jagoan Lokal
Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Jagoan Lokal
3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

Training
Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com