Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Sukses Usaha Warung Kelontong ala Pengusaha Madura

Kompas.com - 16/02/2023, 19:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah pengusaha warung kelontong asal Pulau Madura, Jawa Timur di Jakarta dikenal sukses. Mereka punya rumah mewah di kampung halamannya berkat hasil kerja keras merantau dan mengadu nasib di ibu kota. 

Salah satu cermin sukses pengusaha warung kelontong asal Madura tampak di Kampung Mandun, Desa Cabbiya, Kecamatan Talango, Sumenep. Rumah-rumah luas dan bergaya modern-klasik bak istana berdiri di kampung tersebut.

Salah seorang pemilik rumah di Kampung Mandun, Ati (46) mengaku, rumahnya adalah buah dari jerih payahnya merantau ke Jakarta dan membuka warung kelontong.

"Saya sudah 20 tahun (buka warung kelontong) di Jakarta, dan Alhamdulillah bisa bangun (rumah) ini," kata Ati kepada Kompas.com, Senin (6/2/2023).

Awalnya, Ati bersama suaminya mengelola warung kelontong milik orang lain. Sebagai karyawan, setiap hari mereka bergantian menjaga warung selama 24 jam penuh, 7 hari seminggu.

Fenomena merantaunya warga Kampung Mandun diakui juga oleh aparat desa setempat, Rasyid (52). Menurutnya, hampir 50 persen warga kampung, memilih pergi ke Jakarta untuk membuka warung kelontong Madura.

"Di sini tidak ada kerjaan, paling-paling jadi nelayan dan itu musiman, kalau mau melakukan aktivitas pertanian di sini jenis tanahnya kering," kata Rasyid.

Berangkat dari latar belakang persoalan itu, mayoritas warga akhirnya memilih merantau ke Jakarta. Puncaknya, lanjut Rasyid, terjadi pada tahun 2017 lalu.

Hingga kini, keberadaan rumah-rumah mewah itu terus menggurita di kampung Mandun. Kendati mayoritas pemiliknya ada di Jakarta, rumah yang dibangun dengan harga miliaran itu tetap dihuni oleh kerabat hingga orang tua dari pemilik rumah.

Lalu apa saja rahasia pengusaha warung kelontong asal Madura bisa sukses dan bisa bangun rumah mewah? Berikut rahasia sukses kelola usaha warung kelontong ala orang Madura seperti dirangkum dari ukmindonesia.id.

1. Mental Wirausaha

Banyak pemilik warung kelontong asal Madura merintis usahanya dari nol. Memulai dan membesarkan warung kelontong sampai sukses pasti butuh kesabaran untuk menjalani tantangan yang dihadapi.

Setiap usaha butuh proses. Terkait warung kelontong, kadang banyak pengunjung, kadang pula sepi.

Usaha orang padahal toko buka sejak pagi hari. Kesabaran ini akan teruji dengan waktu.

Selain itu, merintis usaha kelontong juga membutuhkan ketekunan. Tekun melayani pelanggan, mengamati produk yang potensial laku, merapikan stok barang, dan mencatat hasil penjualan.

Kesabaran membuat kita bertahan menghadapi dinamika bisnis, sedangkan ketekunan membuat kita mampu mengembangkan bisnis lebih baik lagi. Kedua sikap mental ini harus dimiliki pengusaha warung kelontong.

2. Menjaga Kepercayaan Pelanggan

Pernahkah Kamu kecewa saat belanja di warung tetapi produk yang dibeli ternyata sudah kadaluwarsa dan kemasarannya rusak? Hal tersebut tentu membuat Kamu kapok belanja di warung tersebut.

Salah satu kunci sukses warung kelontong asal Madura adalah menjaga kepuasan pelanggan. Kekecewaan pelanggan akan merusak reputasi usaha.

Sekali kecewa, pelangggan akan pindah ke warung lain. Apalagi, warung kelontong bisa dengan mudah ditemukan di setiap sudut jalan.

Data yang dikutip dari ukmindonesia.id, sekitar 60 persen pembeli warung kelontong adalah pelanggan tetap yang kebanyakan warga sekitar, sedangkan 40 persen sisanya adalah pelanggan tidak tetap. 

3. Barang Lengkap dan Memenuhi Kebutuhan Pelanggan

Kelengkapan produk yang dijual di warung kelontong adalah salah satu faktor untuk berbelanja. Bayangkan jika warung kelontong tak bisa menyediakan kebutuhan pelanggan?

Jika diperhatikan, warung kelontong asal Madura menyediakan produk yang cukup lengkap untuk kebutuhan sehari-hari mulai dari makanan ringan, mi instan, minuman kemasan, sabun mandi, deterjen, hingga bumbu dapur.

Cobalah untuk mencari tahu produk-produk yang paling banyak dicari pelanggan. Memperhatikan kebiasaan pelanggan dalam membeli itu penting untuk mengetahui produk-produk yang cenderung laku dijual.

Jika produk makin cepat habis, perputaran uang makin cepat dan omzet makin meningkat.

4. Harga Bersaing

Persaingan usaha terutama faktor harga, cukup sengit. Warung kelontong dengan menyediakan harga bersaing akan memenangkan hati pelanggan.

Cobalah untuk membandingkan harga jual di warung-warung kelontong lainnya. Harga bersaing juga bisa diperoleh dengan belanja langsung di agen produk tertentu.

Biasanya agen suatu produk tertentu akan berkeliling mencari warung kelontonng untuk menawarkan produk. Jika warung kelontongmu tak dikunjungi, Kamu bisa mencari agen-agen produk yang biasanya datang ke toko grosir.

5. Manajemen Stok

Apa yang Kamu rasakan jika masuk ke sebuah warung kelontong yang lantainya kotor, udaranya apek, dan produknya berdebu? Coba bandingkan saat masuk ke warung kelontong yang bersih, barangnya tertata rapi di rak, ditambah penjualnya ramah?

Salah satu rahasia pelanggan suka belanja di warung kelontong Madura adalah karena penataan rak yang rapi. Setiap produk disortir menurut jenis barangnya, misalnya produk susu diletakkan sejajar dengan produk susu lainnya. 

Cara paling sederhana menata produk bisa dilakukan dengan memperhatikan dua hal, yaitu: jenis produk dan tanggal kadaluwarsa. Kelompokkan jenis produk yang sama misalnya, letakkan produk makanan kemasan di deretan rak makanan kemasan.

Susun juga produk berdasarkan tanggal kadaluwarsanya. Misalnya, produk yang tanggal kadaluwarsa lebih awal diletakkan di bagian atas dan depan rak.

Pastikan untuk memeriksa tanggal kadaluwarsa secara berkala untuk memastikan semua produk yang kita jual belum mencapai tanggal kadaluwarsa.

7. Tertib Mencatat Penjualan dan Belanja Barang

Rahasia warung kelontong yang sukses adalah tertib mencatat pembukuan keuangan. Lakukan pencatatan rutin untuk setiap uang yang masuk dari penjualan dan uang yang keluar dari pembelian barang dagang. 

Ada banyak manfaat mencatat pendapatan dan pengeluaran secara rutin, antara lain: bisa mengetahui besaran omzet secara periodik, besaran keuntungan atau kerugian, dan membandingkan harga-harga barang dagang yang kita beli.

8. Tim Kerja Handal

Sebagian besar warung kelontong Madura mempekerjakan karyawan yang juga berasal dari Madura. Selain sudah kenal baik, orang yang berasal dari satu daerah lebih bisa dipercaya dan jujur dalam berdagang.

Pemilik warung kelontong Madura biasanya mempekerjakan dua pegawai untuk saling berbagi porsi kerja. Misalnya, pegawai A menunggu warung dari jam 6 pagi sampai 6 sore, sedangkan pegawai B menunggu warung dari jam 6 sore sampai 6 pagi. Dengan sistem seperti ini, warung kelontong Madura bisa buka hingga 24 jam non-stop.

Selain itu, masing-masing pegawai juga punya tanggung jawab tersendiri. Ada yang bertugas membersihkan toko, menyusun barang di rak, mencatat penjualan, dan sebagainya. Kuncinya ada pada sistem pembagian kerja yang efektif.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau