Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramah Lingkungan, Ini 5 Ide Bisnis Wadah Daging Kurban Selain Kresek

Kompas.com - 24/06/2023, 09:21 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Ketika Hari Raya Iduladha atau Hari Raya Kurban tiba, maka agenda wajib yang dilakukan setiap masjid adalah memotong hewan kurban. Hewan yang dipotong bisa berupa kambing ataupun sapi.

Setelah dipotong, daging kurban tersebut kemudian akan dibagi-bagikan ke warga untuk kemudian dinikmati bersama keluarga.

Sebagian besar orang masih memakai plastik kresek sebagai wadah daging kurban. Memang plastik kresek memiliki kelebihan karena lebih praktis hingga harganya yang murah. Namun, perlu diketahui bahwa plastik kresek tersebut bisa meningkatkan jumlah sampah yang menumpuk.

Apalagi plastik merupakan senyawa yang tidak mudah terurai hingga puluhan tahun lamanya. Jika kebiasaan itu dibiarkan, maka sampah plastik semakin sulit ditangani hingga membahayakan lingkungan serta makhluk hidup.

Untuk mendukung pengurangan sampah plastik ini bisa menjadi peluang bisnis yang bagus bagi pengusaha. Sebab saat ini sudah ada banyak pilihan wadah yang bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan daging kurban saat Iduladha. Dilansir dari Cermati.com, berikut 5 pilihan wadah daging kurban yang bisa dijual:

1. Wadah atau Tempat Makanan

Opsi pertama yang bisa dipertimbangkan adalah wadah makanan. Pada umumnya, wadah makanan setiap rumah tangga berbeda pun beragam mulai dari kecil sampai dengan besar. Karena memang berfungsi untuk tempat menyimpan makanan, wadah ini tentu saja bisa dipakai untuk menaruh daging kurban.

Ukuran wadah yang dipakai bisa disesuaikan dengan jumlah daging yang akan diberikan. Pasalnya semakin besar ukuran wadahnya, maka harganya pun akan semakin mahal.

Penggunaan wadah tersebut bisa menjadi pertimbangan untuk diperjualbelikan khusus untuk pemakaian daging kurban. Apalagi, tidak hanya untuk momen Iduladha, wadah tersebut pun bisa digunakan lagi nantinya.

2. Besek dari Bambu

Salah satu opsi pengganti plastik kresek yang paling sering dipilih adalah besek bambu. Dulu Anda pasti sering menemukan wadah dari besek bambu di rumah. Sesuai namanya, besek bambu merupakan wadah yang terbuat dari anyaman bambu.

Orang-orang zaman dulu memakainya untuk bumbu, bawang, dan lain sebagainya. Besek bambu juga hadir dalam ukuran yang beragam. Biasanya ada penutupnya sehingga daging kurban tetap aman.

Para ibu bisa memanfaatkan besek bambu setelah mencucinya lagi. Meski tidak dipakai sekalipun, besek bambu tidak akan meninggalkan sampah berlebihan karena bisa terurai dengan mudah.

Bagi Anda yang ingin menjadikan besek sebagai produk bisnis di momen Iduladha ini, bisa dimulai dengan mendapatkannya langsung dari pengrajin bambu atau distributor-distributor produk anyaman untuk kemudian diperjualbelikan. Penjualannya pun bisa dalam jumlah partai besar, mengingat digunakan untuk keperluan pembagian daging kurban di masjid kepada masyarakat.

3. Besek dari Daun

Besek sebenarnya adalah tempat yang terbuat dari anyaman dengan bentuk segi empat. Memang umumnya terbuat dari bambu, namun ada juga yang terbuat dari bahan lainnya.

Jika sulit mendapatkan besek bambu, Anda bisa memanfaatkan besek daun sebagai gantinya. Ada cukup banyak daun yang bisa dipakai untuk membuat besek. Contohnya daun kelapa, daun jati, daun pandan, dan sebagainya.

Apabila sulit mencari daun jati, Anda bisa mencari daun pisang atau daun kelapa yang lebih mudah ditemukan. Kelebihan lainnya dari besek daun yaitu bentuknya yang lebih beragam.

Tidak seperti besek bambu yang biasanya hanya berbentuk segi empat. Daun pisang, daun pandan, dan juga daun kelapa yang bisa Anda bentuk menjadi besek maupun mangkok. Sedangkan daun jati biasanya dibentuk seperti pincuk yang ada ikatannya di bagian ujung.

Untuk bisa mendapatkannya yang bisa dijadikan wadah tersebut, Anda bisa bekerjasama dengan masyarakat atau petani yang memiliki kebun pohon dari pilihan daun - daun tersebut. Tidak hanya itu, Anda juga bisa mengembangkan bisnis tersebut dengan ikut berinvestasi pada perawatan pohonnya lantaran akan memanfaatkan bagian daunnya saja untuk keperluan bisnis.

Baca juga: Intip Strategi Tepat untuk Bisnis Jualan Hewan Kurban

4. Bongsang

Bongsang adalah anyaman yang biasanya dipakai sebagai wadah bunga yang ditaburkan untuk makam. Tenang saja, meskipun fungsi umumnya untuk tempat bunga tabur di makam, namun bongsang tetaplah sebuah wadah.

Anda bisa memanfaatkannya untuk wadah daging kurban yang cukup ramah lingkungan. Selain ramah lingkungan, bongsang nyatanya juga memiliki harga yang murah. Jadi tidak akan terlalu menghabiskan budget.

Sama seperti besek, bongsang bisa jadi pilihan wadah berbahan dasar bambu yang bisa Anda perjualbelikan untuk pemakaian daging kurban. Begitu pula untuk mendapatkan produk ini dan penjualannya juga bisa menggunakan cara yang sama dengan pembelian dalam jumlah partai besar untuk kemudian dipasarkan.

5. Rantang

Opsi terakhir yang bisa Anda pilih sebagai wadah daging kurban adalah rantang. Wadah makanan satu ini tentu tidak asing lagi untuk Anda semua. Biasanya dipakai untuk bekal makanan yang berisi banyak lauk.

Pada umumnya, rantang terbuat dari plastik, metal, atau stainless steel. Meskipun beberapa masih terbuat dari plastik, namun rantang tidak akan menjadi sampah. Pasalnya wadah satu ini bisa dipakai dalam jangka waktu yang sangat lama.

Berbeda dari empat jenis pilihan wadah sebelumnya, penggunaan rantang ini masih awam digunakan sebagai tempat daging kurban untuk masyarakat. Namun, tetap bisa dijadikan pilihan jika penerima daging untuk dibagikan ke lingkup kecil.

Penjualan rantang pun tidak hanya bisa dilakukan pada momen Iduladha saja, bahkan bisa untuk Idulfitri sebagai wadah pemberian makanan ataupun hampers.

Itulah tadi beberapa opsi wadah untuk daging kurban yang lebih aman dan ramah lingkungan untuk menggantikan plastik kresek. Memang terkesan lebih ribet, tapi ingat bahwa kantong kresek bisa menyumbang sampah di masa depan.

Selain itu, kantong kresek juga kurang aman untuk kesehatan. Sehingga, penting untuk mulai mengurangi penggunaannya dari sekarang.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau