Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Libatkan Berbagai Pihak, Yayasan Gugah Nurani Indonesia Kembangkan Communal Branding, Wadah Inovasi UMKM, dan Penguatan Kampunge Arek Surabaya

Kompas.com - 23/01/2024, 16:58 WIB
HTRMN,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) menyelenggarakan Communal Branding Festival 2023 dan Awarding Kampunge Arek Suroboyo Ramah Perempuan dan Anak (KAS-RPA) 2023 di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/11/2023).

Pada acara tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan penghargaan kepada 19 kampung yang berhasil menjadi “Kampung Responsif” dalam menangani masalah perempuan dan anak, serta 5 “Kampung dengan Produk Unggulan Terbaik” yang berhasil mengembangkan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) selama program Communal Branding.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa Communal Branding Festival sangat penting dalam mengupayakan peningkatan perekonomian Kota Surabaya. Sebab, dalam program ini, para pelaku UMKM diajarkan cara untuk menghasilkan usaha yang luar biasa, mulai dari branding, cara penjualan, sampai keuangan.

“Setiap wilayah di Surabaya punya karakter masing-masing. Saya semakin bangga karena Surabaya saling melengkapi dan menyempurnakan. Ini yang saya cita-citakan ketika ingin membangun Surabaya. Terima kasih sekali untuk stakeholder yang terlibat,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (22/1/2024).

Sebagai informasi, Communal Branding Festival 2023 merupakan hasil kerja sama antara Dinas Koperasi dan Perdagangan Kota Surabaya, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Ciputra (UC) Surabaya.

Festival itu menjadi puncak dari rangkaian program pendampingan untuk memperkenalkan produk-produk yang telah mengalami rebranding.

GNI sendiri adalah non-governmental organization (NGO) yang berfokus pada perlindungan anak. Yayasan ini telah melakukan upaya-upaya terbaik demi tujuan tersebut sekaligus memberdayakan masyarakat di Kota Surabaya sejak 2012. Salah satunya adalah melalui pemberdayaan di bidang ekonomi.

Sekretaris GNI Agustina Rina Satdewi menyampaikan bahwa dukungan GNI untuk ekonomi kreatif merupakan upaya dalam mendukung tercapainya satu indikator keberhasilan dan penilaian KAS-RPA.

"GNI peduli pada penguatan ekonomi keluarga agar berperan optimal dalam pemenuhan hak anak. Harapannya, dengan tumbuhnya kampung kreatif dan produktif, tidak hanya menyejahterakan keluarga, tapi juga mampu menciptakan lingkungan yang harmonis untuk tumbuh kembang anak,” ucapnya.

Tim dosen dan mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) dari ITS dan UC secara intensif melakukan pendampingan bagi kampung dengan produk unggulan yang berada di 31 kecamatan di Kota Surabaya.

Pendampingan Communal Branding yang dilakukan sejak Juni 2023 telah menguatkan sebanyak 208 pengusaha lokal dan 31 orang anak muda. Mereka dilatih dan diberikan penguatan terkait materi communal branding, serta promosi melalui media digital dan media sosial.

Beberapa media komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) yang telah difasilitasi untuk pengembangan kampung dengan produk unggulan di antaranya adalah buku dan video profil untuk kampung, film pendek bagi kampung terbaik, serta media promosi, seperti signboard, banner, kartu nama, dan stiker produk.

Program Manager GNI Cicik Sri Redjeki menjelaskan bahwa menyatukan beberapa bisnis yang sama dari sebuah kampung menjadi sebuah brand akan membuka peluang yang lebih baik.

Peluang itu bisa dalam bentuk perbaikan kualitas, kemudahan pengurusan perizinan, menekan biaya pengiriman bahan baku dan produksi, serta menjangkau pasar yang lebih luas.

Cicik mencontohkan Sambal Koepangkoe yang terdiri dari beberapa usaha individu.

“Dikumpulkan dan dibangun merek. Dari sana, diseragamkan kualitasnya, kemasannya, pengurusan izin produk, sertifikasi halal, dan lain-lain yang biasanya berat dan cukup mahal untuk diurus oleh usaha kecil individu," ujar Cicik.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa terdapat hal menarik lainnya dari program Communal Branding. Salah satunya, mendorong Kampung Produk Unggulan di 31 Kecamatan Surabaya agar turut peduli dengan kondisi masyarakat di sekitar.

Kepedulian itu ditunjukkan dengan cara menyisihkan sedikit keuntungan usaha untuk upaya perlindungan anak dan perempuan.

"Mereka menyisihkan sekitar 2,5 persen sampai 10 persen hasil penjualan dan diberikan pada Yayasan Kanker Indonesia yang menaungi anak-anak yang sedang menjalani pengobatan kanker. Langkah ini merupakan bentuk edukasi awal kepada komunitas untuk saling peduli, berbagi, dan hidup dalam harmoni,” tutur Cicik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau